Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PARTISIPASI KELOMPOK TANI BAROKAH, KECAMATAN JETIS PADA PROGRAM CORPORATE FARMING Putri Perdana; 2Herdiana Anggrasari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1958

Abstract

Tingkat partisipasi petani menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu program inovasi kegiatan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi petani terhadap program Corporate Farming (CF). Penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dengan mensensus 51 petani pemilik-penggarap, anggota dari Kelompok Tani Barokah yang telah menerapkan program CF. Pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji proporsi, uji Z dan interval skor. Hasil penelitian menunjukkan tingkat partisipasi petani terhadap program Corporate Farming termasuk sedang sebesar 64,77 persen dengan partisipasi eksekusi sebesar 74,21 persen (tinggi), partisipasi inisiasi sebesar 60,78 persen (sedang) dan partisipasi legitimasi 59,33 persen (sedang). Tingkat partisipasi petani dapat ditingkatkan melalui pembuatan jadwal budidaya tanaman padi secara rutin dan harus dilakukan secara bersama-sama oleh petani anggota dan dibuat sistem controlling untuk jadwal tersebut. Selain itu masing-masing regu mengirimkan perwakilan petani untuk aktif terlibat dalam rapat pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pengurus CF dan pengurus Kelompok Tani Barokah agar tercipta keterbukaan antara anggota petani dengan pengurus. Pemahaman mendalam mengenai program Corporate Farming harus diberikan kepada pengurus Kelompok Tani Barokah.
Narrative Review: Hubungan Faktor Sosial Demografi terhadap Kejadian Stunting Putri Perdana; Shofiyah Latief; Sidrah Darma; Andi Husni Esa Darussalam; Abdi Dwiyanto Putra Samosir
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i2.554

Abstract

Stunting merupakan isu kesehatan global yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis. Pada tahun 2020, sekitar 22% anak di seluruh dunia tercatat mengalami kondisi ini. Faktor-faktor sosial demografi seperti tingkat pendidikan ibu, kondisi ekonomi keluarga, serta keterjangkauan layanan kesehatan memiliki kontribusi besar terhadap terjadinya stunting. Studi ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan rentang waktu 10 tahun terakhir (2015-2025) untuk mengeksplorasi keterkaitan antara faktor-faktor sosial demografi dengan prevalensi stunting. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan ibu yang rendah, kondisi ekonomi yang lemah, serta jumlah anggota keluarga yang banyak memiliki hubungan erat dengan meningkatnya angka stunting. Selain itu, perilaku keluarga yang menerapkan pola hidup sadar gizi, termasuk konsumsi makanan sehat dan pemanfaatan layanan kesehatan, terbukti dapat menurunkan risiko stunting. Intervensi gizi yang tepat, seperti pemberian ASI eksklusif dan imunisasi dasar lengkap, juga efektif dalam mengurangi angka stunting. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan ibu, perbaikan ekonomi keluarga, dan perluasan akses terhadap layanan kesehatan menjadi langkah strategis dalam mencegah stunting pada anak usia balita, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses pelayanan dasar.
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN PETANI DI KOTA YOGYAKARTA Kadarso; Fahmi Atha Kanaka; Untoro Hariadi; Rini Anggraeni; Putri Perdana
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.93

Abstract

This study aims to determine the role of agricultural extension workers and the priority of agricultural extension workers' activities in empowering farmers in the city of Yogyakarta. The method used is a combination of quantitative and qualitative approaches to produce more comprehensive, valid, reliable, and objective data. Each farmer group is made up of 5-7 farmers so that the total sample is 88 farmers. Data sources consist of primary and secondary data collected through observation, literature study, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis uses the Customer Satisfaction Index (CSI) and Importance Performance Analysis (IPA) methods. Based on the results of this study, it shows that the success of extension workers in social and technical roles has been felt by farmers, but the dimensions of responsiveness and anticipation are critical aspects that still need to be strengthened in order to answer the dynamics of urban agriculture in Yogyakarta.
TRANSFORMASI DIGITAL DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN: STRATEGI MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Hariadi, Untoro; Putri Perdana
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.88

Abstract

The Indonesian agricultural sector faces significant challenges in entering the era of digitalization and the Industrial Revolution 4.0. This study aims to examine the strategy for developing human resource (HR) competencies in the agricultural sector to face digital transformation through a comprehensive literature study. The results of the study indicate that the digital and competency gaps are still the main obstacles to sustainable agricultural development. The strategy for developing agricultural HR must include: (1) updating the agricultural education curriculum based on digital technology; (2) strengthening training programs and technology assistance for farmers; (3) developing penta-helix partnerships between stakeholders; (4) creating inclusive digital ecosystem in rural areas; and (5) implementing integrated agricultural HR empowerment policies. Implementation of these strategies requires ongoing commitment from the government, educational institutions, the private sector, and farmer communities to create adaptive and competitive agricultural HR in the digital era.