Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Inklusi di PAUD Tantangan dan Inovasi dalam Penerapan Pembelajaran Inklusif Fitria, Adilah Wina; Arismunandar, Arismunandar; Tolla, Ismail
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i1.4321

Abstract

Pendidikan inklusi pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan landasan penting dalam mewujudkan kesetaraan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi. Sebagai pendekatan teoretis, pendidikan inklusi menghargai keberagaman dan menempatkan setiap anak sebagai subjek pembelajaran yang unik. Meskipun secara konseptual diterima luas, penerapannya masih menghadapi kendala signifikan, terutama terkait keterbatasan sumber daya, rendahnya kompetensi guru, dan kurangnya dukungan masyarakat. Kajian teoretis ini mengidentifikasi tiga tantangan utama dalam pendidikan inklusi di PAUD keterbatasan fasilitas, kebutuhan pelatihan guru yang berkelanjutan, dan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga. Berdasarkan analisis literatur terkini, inovasi seperti metode pembelajaran adaptif, penggunaan teknologi bantu, dan desain kelas yang inklusif dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan inklusi. Artikel ini juga menyoroti pentingnya penguatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola kelas inklusif tetapi juga membangun kepercayaan diri sebagai pendidik. Selain itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Sosialisasi inklusi yang lebih luas di masyarakat juga diperlukan untuk mengurangi stigma sosial. Sebagai kesimpulan, keberhasilan pendidikan inklusi di PAUD/TK membutuhkan pendekatan multi-dimensi yang mencakup peningkatan sarana, penguatan kapasitas guru, dan keterlibatan masyarakat secara kolektif. Kajian ini memberikan panduan strategis bagi praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung pendidikan inklusi di Indonesia.
MEMBANGUN KEADILAN DAN KESETARAAN PEMBELAJARAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN INKLUSI Fitria, Adilah Wina
Jurnal Panrita Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Panrita-December
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhamamdiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/panrita.v5i2.354

Abstract

This article aims to explore the concept of inclusive education and emphasize the concepts of justice and equality in PAUD learning. The approach taken in this article is theoretical research, which links three philosophical foundations, namely ontology, epistemology and axiology to understand how to implement inclusive education fairly and equally. Based on this research, the Ontology of Inclusive Education explains that every child, regardless of ability or background, has the same right to learn in an environment that supports diversity. Epistemology emphasizes the importance of an adaptive approach to learning, where each child acquires knowledge in a way that suits his or her needs. Axiology emphasizes the values of social justice, cooperation and respect for differences, which must be applied in the learning process to build a more inclusive society. This article also discusses the challenges of implementing inclusive education and provides recommendations for increasing educational equality and the quality of education for all children in PAUD. Through this philosophy-based approach, inclusive education in PAUD can provide equal and sustainable opportunities for every child to develop according to their potential.
Building Entrepreneurial Values in Inclusive Education in Early Childhood Schools Fitria, Adilah Wina; Romansyah, Romansyah; Wahira, Wahira
EduLine: Journal of Education and Learning Innovation Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.eduline3427

Abstract

Early childhood education (ECED) plays an important role in forming the foundation of children's character and social skills. One of the challenges faced by early childhood education is the lack of integration of entrepreneurial values in the curriculum. In fact, educational entrepreneurship can be an effective approach to creating an inclusive learning environment, encouraging creativity and developing much-needed social skills in the future. Entrepreneurship is not just about business, but involves attitudes, values and the ability to innovate and create something that benefits society. In the context of inclusive education in ECD, the application of entrepreneurship can help children to think creatively, solve problems and work together, which is highly relevant for their social and emotional development. This article examines how educational entrepreneurship can be applied in inclusive ECD classrooms and the role of teachers in creating spaces that support diversity and holistic child development. Through an entrepreneurial approach, it is hoped that more inclusive learning opportunities can be created and have a positive impact on children's life skills, equipping them with independence, confidence and the ability to face future challenges.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Inklusi di PAUD Tantangan dan Inovasi dalam Penerapan Pembelajaran Inklusif Fitria, Adilah Wina; Arismunandar, Arismunandar; Tolla, Ismail
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i1.4321

Abstract

Pendidikan inklusi pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan landasan penting dalam mewujudkan kesetaraan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi. Sebagai pendekatan teoretis, pendidikan inklusi menghargai keberagaman dan menempatkan setiap anak sebagai subjek pembelajaran yang unik. Meskipun secara konseptual diterima luas, penerapannya masih menghadapi kendala signifikan, terutama terkait keterbatasan sumber daya, rendahnya kompetensi guru, dan kurangnya dukungan masyarakat. Kajian teoretis ini mengidentifikasi tiga tantangan utama dalam pendidikan inklusi di PAUD keterbatasan fasilitas, kebutuhan pelatihan guru yang berkelanjutan, dan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga. Berdasarkan analisis literatur terkini, inovasi seperti metode pembelajaran adaptif, penggunaan teknologi bantu, dan desain kelas yang inklusif dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan inklusi. Artikel ini juga menyoroti pentingnya penguatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola kelas inklusif tetapi juga membangun kepercayaan diri sebagai pendidik. Selain itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Sosialisasi inklusi yang lebih luas di masyarakat juga diperlukan untuk mengurangi stigma sosial. Sebagai kesimpulan, keberhasilan pendidikan inklusi di PAUD/TK membutuhkan pendekatan multi-dimensi yang mencakup peningkatan sarana, penguatan kapasitas guru, dan keterlibatan masyarakat secara kolektif. Kajian ini memberikan panduan strategis bagi praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung pendidikan inklusi di Indonesia.
Fostering Social Awareness and Responsibility Through Educational Entrepreneurship Fitria, Adilah Wina; Wahira, Wahira
Action Research Literate Vol. 8 No. 11 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i11.2347

Abstract

Social entrepreneurship has emerged as a strategic approach in education to address various social issues while fostering social awareness and responsibility among students. This study aims to analyze the role of social entrepreneurship in education as an effective learning tool to cultivate pro-social attitudes through a comprehensive theoretical approach. Drawing on Social Learning Theory and Experiential Learning, this paper examines how the integration of social entrepreneurship into educational curricula can develop critical awareness of social issues and encourage responsible actions among learners (Bandura, 1977; Kolb, 1984). The findings indicate that the implementation of social entrepreneurship in education not only equips students with entrepreneurial skills but also reinforces ethical values and social responsibility, contributing to character development in the younger generation. This is supported by literature showing increased social awareness and altruistic behavior resulting from participation in social entrepreneurship projects (Hockerts, 2018; Tracey & Phillips, 2007). Therefore, integrating social entrepreneurship into education holds significant potential to not only produce successful entrepreneurs but also leaders committed to creating positive social impact. This study recommends the development of a more holistic and collaborative curriculum to ensure that social entrepreneurship becomes an integral part of higher education.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Inklusi di PAUD Tantangan dan Inovasi dalam Penerapan Pembelajaran Inklusif Fitria, Adilah Wina; Arismunandar, Arismunandar; Tolla, Ismail
Jurnal Pelita PAUD Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v9i1.4321

Abstract

Pendidikan inklusi pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan landasan penting dalam mewujudkan kesetaraan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi. Sebagai pendekatan teoretis, pendidikan inklusi menghargai keberagaman dan menempatkan setiap anak sebagai subjek pembelajaran yang unik. Meskipun secara konseptual diterima luas, penerapannya masih menghadapi kendala signifikan, terutama terkait keterbatasan sumber daya, rendahnya kompetensi guru, dan kurangnya dukungan masyarakat. Kajian teoretis ini mengidentifikasi tiga tantangan utama dalam pendidikan inklusi di PAUD keterbatasan fasilitas, kebutuhan pelatihan guru yang berkelanjutan, dan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga. Berdasarkan analisis literatur terkini, inovasi seperti metode pembelajaran adaptif, penggunaan teknologi bantu, dan desain kelas yang inklusif dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan inklusi. Artikel ini juga menyoroti pentingnya penguatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola kelas inklusif tetapi juga membangun kepercayaan diri sebagai pendidik. Selain itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Sosialisasi inklusi yang lebih luas di masyarakat juga diperlukan untuk mengurangi stigma sosial. Sebagai kesimpulan, keberhasilan pendidikan inklusi di PAUD/TK membutuhkan pendekatan multi-dimensi yang mencakup peningkatan sarana, penguatan kapasitas guru, dan keterlibatan masyarakat secara kolektif. Kajian ini memberikan panduan strategis bagi praktisi pendidikan, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung pendidikan inklusi di Indonesia.