Rasai, Julhija
Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

INTERPRETASI TAHANAN JENIS BAWAH PERMUKAAN DAERAH MOROTAI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK SCHLUMBERGER CONFIGURATION VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING 1D A.K Conoras *, Wawan; Rasai **, Julhija; Salahu ***, Husaen
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.323 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterdapatan air tanah pada lapisan batuan atau tanah dibawah permukaan, pada beberapa desa di daerah Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Pada penelitian ini menggunakan metoda Geofisika aktif tahanan Jenis / Geolistrik dengan Konfigurasi Schlumberger VES 1D, kemudian dari hasil pengukuran di lakukan perhitungan analisa data tahanan jenis, kemudian mengiterpretasi nilai hasil tahanan jenis sebenanya pada tiap lapisan serta interpretasi atau pendugaan posisi airtanah.  Hasil analisa dan interpretasi data tahanan jenis pada penelitian ini menampilkan pada Desa Waya bula, lapisan pembawa air tanah kualitas bagus (akuifer) terdapat pada kedalaman AB/2= 8 m Pasir, pasir kasar, kerikil tidak berlempung dengan nilai tahanan jenis >70 ?m. Pada Desa Buo-buo, lapisan pembawa air tanah kualitas rendah sampai menengah terdapat pada kedalaman AB/2= 3 - 4 m Pasir, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 16.17 - 45.80 ?m. Pada Desa Cendana, lapisan pembawa air tanah terdapat pada kedalaman AB/2= 12 m, hasil interpretasi pada lapisan ini, diduga terdapatnya batugamping dan pasir kasar dengan nilai tahanan jenis 440.03 ?m. Pada Desa Sangowo, lapisan pembawa air tanah (akuifer) kualitas menengah sampai sangat bagus terdapat pada kedalaman AB/2= 4 - 10m dengan jenis lapisan Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 36.02 - 306.87?m. Pada Desa Saleh, lapisan pembawa air tanah kualitas menengah sampai sangat rendah terdapat pada kedalaman AB/2= 8 - 10m. Pada lapisan ini terdapat Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 20.15 - 51.65?m.
IDENTIFIKASI SAMPAH DI KELURAHAN MAKASAR TIMUR MENGGUNAKAN ANALISIS GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) SEBAGAI ANCAMAN BENCANA DI KOTA TERNATE Rasai *, Julhija; Fatah **, Rahmat Abdul
DINTEK Vol 12 No 1 (2019): Dintek Volume 12 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.154 KB)

Abstract

ABSTRAK   Persampahan di Kota Ternate menjadi masalah baru yang menjadi ancaman bencana khususnya di Kelurahan Makasar Timur, sampah menjadi perdebatan masyarakat yang dipersoalkan terkait tumpuan serta genangan sampah yang dimungkinkan berasal dari kelurahan yang berada dihulu atau berasal dari kelurahan target itu sendiri yaitu Kelurahan Makasar Timur. Kegiatan reklamasi pantai yang tidak efektif berdampak pada genangan air yang terakumulasi dengan sampah tersebar diberbagai sudut kelurahan target. Oleh sebabnya permasalahan penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi sumber utama penyebab sampa dan luas sebaran sampah di Kelurahan Makasar Timur, yang di analisis menggunakan Geographic Information System (GIS) dengan data citra google earth dan survey lapangan. Hasil penelitian teridentifikasi bahwa penyebab utama persampahan di Kelurahan Makasar Timur, dinyatakan bahwa bukan atau tidak berasal dari kelurahan dihulu atau kelurahan sekitar kelurahan target. Hal tersebut tentunya berdasarkan data jaringan drainase sebagai media pembawa sampah ternyata tidak berpotensi sampah dan terdapat satu sungai mati (barangka) yang membentang memotong Kelurahan Makasar Barat, beberapa meter dari kelurahan target                                                                                                                                                       masuk ke dalam sungai. Analisis Geographic Information System (GIS) mengidentifikasikan dua blok tumpuan serta genangan sampah yang tersebar dengan masing-masing luasan pada blok A, seluas 4.49 Ha dan blok B, seluas 1.28 Ha. Komposisi sampah didominasi plastik dan sisah makan yang dibuang tidak pada tempatnya akibat dari ketidak sadaran masyarakat yang menyebabkan persoalan utama di Kelurahan Makasar Timur.
Model pendidikan Kader Berbasis Wawasan Kebangsaan di Era-Post-Trust: Studi Kasus Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Rahmat Abd Fatah; Julhija Rasai
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 1 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.462 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i1.966

Abstract

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi mahasiswa Islam menaruh perhatian besar pada proses pendidikan kader. Karena itu pola pendidikan kader menjadi keharusan dalam rangka membentuk kompetensi Religiusitas, intelektualitas dan Humanitas. Tetapi untuk melaksanakan proses pendidikan kader tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan fakta sosial material dan kenyataan era Pos Truth yang ditandai dengan hilangnya kebenaran obyektif di tengah keberagamaan dan keberagman bangsa. Bertolak dari latar belakang di atas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model perkaderan berbasis wawasan kebangsaan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU). Metode penelitian kualitatif dipakai untuk menjalankan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian didapat model perkaderan IMM UMMU dengan sebutan perkaderan empat M (4M). Yaitu perkaderan Makro Objektif (Penguatan geneologi pemikiran dan basis Keorganisasian), Makro Subyektif (Penguatan budaya dan nilai kepemimpinan), Mikro Objektif (Pola interaksi/tindakan transformasional kader) dan Perkaderan Mikro Subjektif (Prinsip Ketauhidan, peneguhan sikap intelektualitas dan keberpihakan) dimana masing-masing 4M memiliki spesifikasi orientasi, model dan metode sendiri tetapi masih dalam objek yang sama yaitu melakukan penguatan teoritik-aplikatif pada tiga tahapan kompetensi dasar utama yang harus menyeluruh dan tidak boleh dirubah tahapannya yaitu, dimulai dari tahapan perkaderan kompetensi Religiusitas, intelektual dan humanitas serta penguatan proses penokohan kader.
DEBIT AIR LIMPASAN SEBAGAI RISIKO BENCANA PERUBAHAN LUAS SUNGAI TUGURARA DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA Julhija Rasai
DINTEK Vol 10 No 2 (2017): DINTEK
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.687 KB)

Abstract

Sungai Tugurara adalah salah satu Daerah Aliran Sungai (DAS) pada Gunungapi Gamalama yang memiliki risiko bencana terhadap masyarakat seperti luapan banjir lahar.Sungai Tugurara berada disebelah utara Kota Ternate, tepatnya di Kecamatan Ternate Utara, yang dihuni oleh masyarakat di tiga Kelurahan yaitu, Kelurahan Tubo, Kelurahan Akehuda dan Kelurahan Dufa-Dufa.Kawasan Sungai Tugurara secara geologi merupakan daerah aliran lahar muda yang terjadi pada tahun 1840, 1897 dan 1907 dengan material tidak kompak.Kondisi tersebut apabila terjadi limpasan (runoff) dapat menyebabkan perubahan luas Sungai Tugurara.Penelitian ini menggunakan metode pengujian statistik korelasi product moment dan uji signifikan korelasi product moment. Hasil penelitian diketahui bahwa debit air limpasan berhubungan dengan perubahan luas Sungai Tugurara. Perubahan luas Sungai Tugurara menjadi lebih besar karena besarnya debit air limpasan mampuh menggerus batuan pada dinding sungai dan menyebabkan longsoran dinding sungai serta membawah material disepanjang sungai sebagai bencana luapan banjir lahar pada kawasan permukiman ditiga kelurahan pada tahun 2011. Dengan demikian perubahan luas Sungai Tugurara, terjadi sangat signifikan. Hasil uji korelasi product moment diketahui bahwa nilai koefisien korelasi sangat kuat sebesar 0.994 dan signifikan adanya nilai r hitung (rh>rt) r tabel sebesar 0.950, maka Ha diterima dan nilai koefisien dapat diberlakukan pada populasi sampel diambil.
STUDI POTENSI SEBARAN SUMBERDAYA PASIR BESI DI DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT, DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENAKSIRAN NEAREST NEIGHBOUR POINT Julhija Rasai
DINTEK Vol 9 No 2 (2016): DINTEK Vol.09 No.02 SEPTEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.006 KB)

Abstract

Endapan pasir besi merupakan produk dari proses kimia dan fisika dari batuan berkomposisi menengah hingga basa atau dari batuan bersifat andesitik hingga basaltic, Jenis cebakan terbentuk dalam semua waktu geologi tetapi kebanyakan pada umur Tersier dan masa kini, yang sebagian besar merupakan cadangan berukuran kecil dan sering terkumpul dalam waktu singkat karena tererosi. Salah satu metode perhitungan cadangan dengan menggunakan metode penaksiran Nearest Neighabour Poiant untuk mengestimasikan data sampel pasir besi. Nearest Neighbour Point memperhitungan nilai di suatu Block didasari oleh nilai titik paling dekat dengan Block, sedangkan titik Block yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan nol. Penelitian ini dilakukan untuk mencaritahu kemungkinan telah terindikasi sebaran sumberdaya pasir besi dengan cadangannya di Desa Tuada dengan batasan kordinat penyebaran titik bor Selatan dan Utara. Penyebaran pasir besi mendominasi kearah Selatan dengan presentasi 9 titik bor dengan kadar MD >0.10-0.40 dan pasir mendominasi kearah Utara dengan 27 titik bor dengan kadar MD >0.20.-1.20, dari 36 titik bor dan terdiri dari 14 patok utama. Berdasarkan penaksiran dengan menggunakan metode Nearest Neighbour Point, maka dapat diketahui bahwa V volume = (luas × tebal) sebesar 1412.40, MD pasir besi 0.06 dan SG rata-rata 10.21, sehingga di jumlahkan untuk presentase tonase measured mineral resource sebanyak825.89 ton.
KAWASAN TERBANGUN SEBAGAI BENCANA DAS TUGURARA GUNUNGAPI GAMALAMA DI KOTA TERNATE Julhija Rasai
DINTEK Vol 11 No 1 (2018): DINTEK VOL. 11 No. 01 Maret 2018
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.393 KB)

Abstract

Potensi bencana longsor dinding sungai dan bencana lainnya di DAS Tugurara gunungapi Gamalama, sangat membahayakan masyarakat di dua kelurahan target secara administrasi yaitu Kelurahan Tubo dan Kelurahan Dufa-Dufa. Permasalahannya adalah peningkatan kawasan terbangun semakin meningkat setiap tahunnya ke-arah hulu sungai Tugurara atau ke-puncak gunungapi Gamalama aktif dengan potensi bencana yang ada. Analisis Geographic Information System (GIS) sebagai salah satu metode perolehan data citra Google Earth dan data survey lapangan yang di uji menggunakan pendekatan korelasi product moment serta uji signifikan korelasi product moment. Hasil penelitian diketahui bahwa peningkatan kawasan terbangun semakin meningkat setiap tahunnya dan semakin mengarah ke hulu Sungai Tugurara atau ke-puncak gunungapi Gamalama. Kondisi geologi yang berisiko bencana longsor di DAS Tugurara serta ancaman erupsi gunungapi aktif dan banjir lahar, terlihat seakan tidak berdampak membahayakan bagi masyarakat di dua kelurahan
STUDY PEMANFAATAN CITRA GOOGLE EARTH DALAM PEMETAAN AREA PERTAMBANGAN BAHAN GALIANC (NON LOGAM) DI PULAU TERNATE Julhija Rasai
DINTEK Vol 11 No 1 (2018): DINTEK VOL. 11 No. 01 Maret 2018
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.136 KB)

Abstract

ABSTRAK Bahan Galian non logam merupakan bahan baku yang menjadi penopang kebutuhan pembangunan gedung dan perumahan penduduk khususnya di Kota Ternate mengingat jumlah penduduk yang semakin hari semakin meningkat. Hal ini dikarenakan Pulau Ternate merupakan pusat kota perdagangan dan pusat pendidikan di Provinsi Maluku utara sehingga menyebabkan terjadinya urbanisasi, dimana penduduk desa berbondong – bondong pindah ke kota. Selain itu, lokasi yang mempunyai potensi akan bahan Galian tersebut tersebar di berbagai tempat oleh karena itu perlu adanya sebuah identifikasi tentang letak dan luas area Galian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana letak serta luas lokasi aktifitas peambangan bahan galian non logam yang ada di Pulau Ternate sedangkan metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah penggabungan dari teknik pemetaan dengan data penginderaan jauh (Citra Google Earth) dan metode survei dimana survei dilakukan dengan menggunakan alat berupa GPS 78 S untuk mendapatkan titik koordinat dari lokasi Galian di Pulau Ternate yang akan dikonversi menjadi data vektor (point). Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam pemetaan ini yaitu input data raster (citra), georeference citra, croping citra, input koordinat lapangan dan digatasi polygon area. Berdasakan hasil pemetaan yang dilakukan di Pulau Ternate terindikasiterdapat 6 lokasi Galian dengan 9 area bukaan tambang yang tersebar di berbagai tempatyaitu di Kelurahan Loto, Kelurahan Tobololo, Kelurahan Sulamadaha, Kelurahan Kalumata, Kelurahan Tarau dan Kelurahan Tubo.
IDENTIFIKASI SAMPAH DI KELURAHAN MAKASAR TIMUR MENGGUNAKAN ANALISIS GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) SEBAGAI ANCAMAN BENCANA DI KOTA TERNATE Julhija Rasai *; Rahmat Abdul Fatah **
DINTEK Vol 12 No 1 (2019): Dintek Volume 12 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.154 KB)

Abstract

ABSTRAK Persampahan di Kota Ternate menjadi masalah baru yang menjadi ancaman bencana khususnya di Kelurahan Makasar Timur, sampah menjadi perdebatan masyarakat yang dipersoalkan terkait tumpuan serta genangan sampah yang dimungkinkan berasal dari kelurahan yang berada dihulu atau berasal dari kelurahan target itu sendiri yaitu Kelurahan Makasar Timur. Kegiatan reklamasi pantai yang tidak efektif berdampak pada genangan air yang terakumulasi dengan sampah tersebar diberbagai sudut kelurahan target. Oleh sebabnya permasalahan penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi sumber utama penyebab sampa dan luas sebaran sampah di Kelurahan Makasar Timur, yang di analisis menggunakan Geographic Information System (GIS) dengan data citra google earth dan survey lapangan. Hasil penelitian teridentifikasi bahwa penyebab utama persampahan di Kelurahan Makasar Timur, dinyatakan bahwa bukan atau tidak berasal dari kelurahan dihulu atau kelurahan sekitar kelurahan target. Hal tersebut tentunya berdasarkan data jaringan drainase sebagai media pembawa sampah ternyata tidak berpotensi sampah dan terdapat satu sungai mati (barangka) yang membentang memotong Kelurahan Makasar Barat, beberapa meter dari kelurahan target masuk ke dalam sungai. Analisis Geographic Information System (GIS) mengidentifikasikan dua blok tumpuan serta genangan sampah yang tersebar dengan masing-masing luasan pada blok A, seluas 4.49 Ha dan blok B, seluas 1.28 Ha. Komposisi sampah didominasi plastik dan sisah makan yang dibuang tidak pada tempatnya akibat dari ketidak sadaran masyarakat yang menyebabkan persoalan utama di Kelurahan Makasar Timur.
KORELASI PENINGKATAN PENDUDUK TERHADAP KAWASAN TERBANGUN DI DAS TUGURARA GUNUNGAPI GAMALAMA KOTA TERNATE Julhija Rasai
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.387 KB)

Abstract

Sungai Tugurara merupakan salah satu dari sekian banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada dikawasan gunungapi Gamalama di Kota Ternate, yang diapit oleh tiga kelurahan yaitu Kelurahan Tubo, Kelurahan Akehuda dan Kelurahan Dufa-Dufa. Penelitian ini menggunakan metode analisis GIS serta pengujian statistik korelasi product moment dan uji signifikan korelasi product moment. Peningkatan penduduk berkorelasi dengan perubahan luas kawasan terbangun pada Kelurahan Tubo dan Kelurahan Dufa-Dufa yang semakin mengarah ke hulu Sungai Tugurara. Luas kawasan terbangun berubah menjadi lebih luas setiap tahunnya sejak tahun 2008-2016, karena pertumbuhan penduduk dari kelurahan itu sendiri seperti meningkatnya angka perkawinan, kelahiran dan menurunya tingkat kematian serta meningkatnya migrasi menyebabkan kawasan terbangun semakin bertambah dan mengarah ke hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Tugurara, gunungapi Gamalam di Kota Ternate. Hasil uji korelasi Product Moment terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara variabel peningkatan penduduk dengan perubahan luas kawasan terbangun di dua kelurahan tersebut. Kata Kunci: Peningkatan Penduduk, Kawasan Terbangun, DAS Tugurara.
INTERPRETASI TAHANAN JENIS BAWAH PERMUKAAN DAERAH MOROTAI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK SCHLUMBERGER CONFIGURATION VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING 1D Wawan A.K Conoras *; Julhija Rasai **; Husaen Salahu ***
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.323 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterdapatan air tanah pada lapisan batuan atau tanah dibawah permukaan, pada beberapa desa di daerah Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Pada penelitian ini menggunakan metoda Geofisika aktif tahanan Jenis / Geolistrik dengan Konfigurasi Schlumberger VES 1D, kemudian dari hasil pengukuran di lakukan perhitungan analisa data tahanan jenis, kemudian mengiterpretasi nilai hasil tahanan jenis sebenanya pada tiap lapisan serta interpretasi atau pendugaan posisi airtanah. Hasil analisa dan interpretasi data tahanan jenis pada penelitian ini menampilkan pada Desa Waya bula, lapisan pembawa air tanah kualitas bagus (akuifer) terdapat pada kedalaman AB/2= 8 m Pasir, pasir kasar, kerikil tidak berlempung dengan nilai tahanan jenis >70 Ωm. Pada Desa Buo-buo, lapisan pembawa air tanah kualitas rendah sampai menengah terdapat pada kedalaman AB/2= 3 - 4 m Pasir, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 16.17 - 45.80 Ωm. Pada Desa Cendana, lapisan pembawa air tanah terdapat pada kedalaman AB/2= 12 m, hasil interpretasi pada lapisan ini, diduga terdapatnya batugamping dan pasir kasar dengan nilai tahanan jenis 440.03 Ωm. Pada Desa Sangowo, lapisan pembawa air tanah (akuifer) kualitas menengah sampai sangat bagus terdapat pada kedalaman AB/2= 4 - 10m dengan jenis lapisan Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 36.02 - 306.87Ωm. Pada Desa Saleh, lapisan pembawa air tanah kualitas menengah sampai sangat rendah terdapat pada kedalaman AB/2= 8 - 10m. Pada lapisan ini terdapat Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 20.15 - 51.65Ωm.