Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Shaping Superior Learners Through Digitalization Of Indonesian Language Learning According to The Independent Curriculum Ali, Almuhtadi Billah; Ali, Muttaqin Kholis; Ali, Rahmi Imanda; Hasanah, Arrahmil
Jurnal Hata Poda Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/hatapoda.v3i2.13447

Abstract

The Independent Curriculum has inspired profound changes in the Indonesian education system, emphasizing the importance of adapting to technological advancements. This research aims to explore how the digitalization of Indonesian language learning can be a crucial strategy in forming excellent students in line with the spirit of the Independent Curriculum. The research methodology used is a quantitative survey approach. The main findings indicate that the integration of technology in Indonesian language learning has a positive impact on the accessibility of learning materials, students' language abilities, and character development. These results reinforce the idea that digital learning can be an effective means to enhance the quality of Indonesian language education. Practical implications include the development of relevant digital content, training for educators in integrating technology, and collaboration among various stakeholders. Recommendations for further development include further research on practical barriers, the development of diverse digital content, collaborative efforts in digital infrastructure development, and continuous evaluation of the implementation of digitalization in Indonesian language learning
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Siswa SMA Sederajat Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Kecerdasan Buatan Ali, Muttaqin Kholis; Ali, Al Muhtadibillah; Ali, Fitri Furqoni; Ali, Rahmi Imanda
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan 2025: Cognoscere Volume 3 Issue 1 Year 2025 (In Progress Issue)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.252

Abstract

The advancement of artificial intelligence (AI) technology has significantly transformed the education sector, particularly in enhancing the quality of learning at the senior high school level. This study aims to analyze the effectiveness of AI-based learning media in improving students' conceptual understanding, learning motivation, and classroom engagement. A quantitative research approach with a quasi-experimental design was employed, dividing students into an experimental group using AI-based media and a control group employing conventional learning methods. Data were collected through concept comprehension tests, learning motivation questionnaires, and classroom engagement observations. The findings indicate that students utilizing AI-based learning media exhibited a significant improvement in conceptual understanding compared to the control group. Additionally, AI enhanced learning motivation by offering a more interactive and personalized learning experience. In terms of engagement, students in the experimental group participated more actively and explored learning materials more deeply than those using traditional methods. However, the implementation of AI technology in education still faces several challenges, such as school infrastructure readiness, teachers' digital literacy, and accessibility limitations in certain regions. This study recommends the development of educational policies that support the gradual integration of AI into the school curriculum, accompanied by teacher training programs and infrastructure improvements. Abstrak Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas media pembelajaran berbasis AI dalam meningkatkan pemahaman materi, motivasi belajar, serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi-experiment), di mana siswa dibagi menjadi kelompok eksperimen yang menggunakan media berbasis AI dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes pemahaman materi, kuesioner motivasi belajar, serta observasi keterlibatan siswa di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar menggunakan media berbasis AI mengalami peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selain itu, AI mampu meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal. Dari segi keterlibatan, siswa dalam kelompok eksperimen lebih aktif dalam berpartisipasi dan mengeksplorasi materi dibandingkan dengan metode konvensional. Meskipun demikian, implementasi teknologi AI dalam pembelajaran masih menghadapi tantangan, seperti kesiapan infrastruktur sekolah, literasi digital guru, serta keterbatasan akses di daerah tertentu. Penelitian ini merekomendasikan adanya kebijakan pendidikan yang mendukung integrasi AI dalam kurikulum sekolah secara bertahap, disertai dengan pelatihan bagi tenaga pengajar dan peningkatan fasilitas infrastruktur pendidikan. Kata Kunci: Kecerdasan Buatan, Media Pembelajaran, Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep
Membangun Kompetensi Berpikir Tinggi dan Keterampilan Kerja: Analisis Perbandingan Taksonomi Bloom Revisi dan Taksonomi Simpson/Harrow dalam Konteks Pendidikan SMA dan SMK Ali, Muttaqin Kholis; Ali, Al Muhtadibillah; Ali, Fitri Furqoni; Ali, Rahmi Imanda; Arrahmil Hasanah
Cognoscere: Jurnal Komunikasi dan Media Pendidikan 2025: Cognoscere Volume 3 Issue 1 Year 2025 (In Progress Issue)
Publisher : CV. Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/cognoscere.260

Abstract

This research aims to provide a comprehensive analysis of the effectiveness of two prominent educational taxonomies Revised Bloom’s Taxonomy and Simpson/Harrow’s Taxonomy—in fostering higher-order thinking skills and employability competencies among secondary school students, particularly at the high school (SMA) and vocational school (SMK) levels. In response to the demands of the Fourth Industrial Revolution and the evolving labor market, which increasingly values adaptable, creative, and skillful individuals, this study addresses the urgent need for pedagogical frameworks that simultaneously promote complex cognitive processes and practical psychomotor abilities. Using a descriptive-qualitative methodology with a comparative analytical approach, the study draws upon primary and secondary literature encompassing theoretical and empirical studies of both taxonomies. Findings indicate that the Revised Bloom’s Taxonomy emphasizes cognitive dimensions, including remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating. Conversely, Simpson/Harrow’s Taxonomy centers on psychomotor development ranging from perception and readiness to guided response, mechanism, complex overt response, adaptation, and origination. These complementary emphases provide a compelling rationale for integrating the two frameworks into a unified pedagogical model. The integration of these taxonomies offers a robust structural foundation for instructional planning, teaching strategy implementation, and comprehensive learning assessment. Practically, this integrated approach fosters a learning experience that not only cultivates critical and creative thinking but also equips students with hands-on skills essential in real-world job contexts. This study recommends the formulation of curriculum policies that incorporate both cognitive and psychomotor dimensions across all educational levels. Furthermore, it encourages the development of interactive learning modules based on an Integrated Taxonomy approach as a pathway for future research and instructional innovation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam efektivitas dua taksonomi pendidikan Taksonomi Bloom Revisi dan Taksonomi Simpson/Harrow—dalam membangun kompetensi berpikir tingkat tinggi dan keterampilan kerja peserta didik pada jenjang pendidikan menengah, khususnya di SMA dan SMK. Didorong oleh tuntutan Revolusi Industri 4.0 dan kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang adaptif, kreatif, dan terampil, riset ini merespons urgensi desain pembelajaran yang mampu mengembangkan kecakapan berpikir kompleks sekaligus keterampilan motorik halus dan kasar secara simultan. Metodologi penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan pendekatan analisis komparatif. Data diperoleh melalui studi pustaka terhadap literatur utama dan sekunder yang memuat kajian teoritik dan empiris tentang dua taksonomi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa Taksonomi Bloom Revisi menitikberatkan pada dimensi kognitif yang meliputi kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, Taksonomi Simpson/Harrow berfokus pada perkembangan keterampilan psikomotorik mulai dari persepsi, kesiapan, respon terbimbing, mekanisme, respons kompleks, adaptasi, hingga orisinalitas. Perbedaan pendekatan ini membuka peluang untuk integrasi pedagogis yang lebih luas dalam rangka menciptakan model pembelajaran yang holistik dan kontekstual. Integrasi kedua taksonomi menawarkan kerangka kerja yang solid dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan strategi pengajaran, serta evaluasi capaian belajar yang lebih utuh. Implikasi praktis dari integrasi ini adalah terbentuknya pengalaman belajar yang tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, tetapi juga membekali peserta didik dengan keterampilan kerja nyata yang dibutuhkan di lapangan. Rekomendasi dari penelitian ini mencakup pentingnya pengembangan kebijakan kurikulum yang menggabungkan dimensi kognitif dan psikomotorik dalam setiap jenjang pendidikan, serta pengembangan modul pembelajaran interaktif berbasis Taksonomi Terintegrasi sebagai langkah lanjutan riset. Kata Kunci: Keterampilan kerja, Pendidikan menengah, Taksonomi Bloom Revisi, Taksonomi Simpson/Harrow
Pengaruh mordan terhadap hasil pencelupan kain katun primissima dengan ekstrak daun matoa (pometia pinnata) Ali, Rahmi Imanda; Adriani, Adriani
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 10, No 1 (2025): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/30035784000

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi potensi daun matoa (Pometia pinnata) sebagai pewarna alami untuk kain katun primissima, dengan fokus pada pengaruh tiga jenis mordan—tawas, kapur sirih, dan tunjung (ferrous sulfate)—terhadap warna (hue), kerataan warna, dan ketahanan luntur terhadap pencucian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan data primer yang dikumpulkan dari 15 panelis terlatih melalui kuesioner terstruktur. Hasil dianalisis menggunakan uji Friedman K-Related Samples dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26 untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tawas menghasilkan warna pasir (sand hue, #E2CA76) dengan sebaran warna yang merata dan ketahanan luntur yang tinggi terhadap pencucian (p = 0,001). Kapur sirih menghasilkan warna cokelat tua (umber hue, #B26400) dengan kerataan warna tertinggi (66,6%) dan perubahan warna yang minimal setelah pencucian (p = 0,001). Penggunaan tunjung menghasilkan warna abu-abu gelap doff (dark gray matte, #545454) dengan kerataan sedang dan ketahanan warna yang stabil (p = 0,005). Sebaliknya, kain tanpa mordan menunjukkan warna cokelat kekuningan (sandstone, #C9AE74) dengan kerataan warna rendah dan perubahan warna yang terlihat setelah pencucian ketiga (p = 0,000). Hasil ini menegaskan bahwa jenis mordan berpengaruh signifikan terhadap kualitas visual dan daya tahan pewarnaan alami menggunakan ekstrak daun matoa, dengan kapur sirih menunjukkan performa paling seimbang di antara ketiga mordan yang diuji.