Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBUATAN MATA PELAJARAN EKSTRAKURIKULER UNTUK MEMPERKENALKAN KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI DI SMA ISR KARAWANG Tjandra, Sugih Sudharma; Sukapto, Paulus; Fransiscus, Hanky; Siswanto, Daniel; Loice, Romy; Alberto, Giovano
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8805

Abstract

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini telah memasuki Kurikulum Merdeka, begitu juga dengan Sekolah Menengah Atas. Kurikulum Merdeka dinilai lebih sederhana dan fleksibel sehingga membuat siswa lebih aktif. Jenis-jenis aktivitas yang ada di dalam kurikulum ini lebih relevan dan banyak memberikan ruang untuk tugas berbasis proyek. Namun munculnya Kurikulum Merdeka ini menimbulkan permasalahan yaitu belum siapnya sekolah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka khususnya dari segi mata pelajaran dan sumber daya. Begitu juga terjadi pada SMA IGNATIUS SLAMET RIYADI, Resinda Karawang. Sekolah sangat membutuhkan kerja sama dengan Universitas dari segi keilmuan dan juga sumber daya. Dengan perencanaan Kurikulum Merdeka yang baik dengan didukung mata pelajaran berbasis proyek yang menarik minat siswa tentunya dapat meningkatkan kompetensi siswa SMA IGNATIUS SLAMET RIYADI dan menarik perhatian orang tua siswa SMP untuk menyekolahkan anaknya di SMA IGNATIUS SLAMET RIYADI, Karawang. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Parahyangan menjalin kerja sama untuk menghasilkan mata pelajaran berbasis proyek, khususnya yang berhubungan dengan keilmuan Teknik Industri. Dengan demikian, selain membantu sekolah, Program Studi Teknik Industri UNPAR juga dapat meningkatkan eksistensi dan menarik minat siswa SMA terhadap keilmuan Teknik Industri sehingga pada saatnya tiba para siswa berminat melanjutkan studi di Program Studi Teknik Industri UNPAR. Pengabdian ini dilakukan dalam 4 bagian, yaitu identifikasi kebutuhan, pembangkitan ide, pembuatan purwarupa, dan evaluasi produk. Diperoleh sebanyak 6 produk, yaitu Self Cleaning Bookshelf: rak buku yang mudah dibersihkan, Cable Roller: alat bantu untuk membawa kabel dari peralatan elektronik agar tersimpan rapi saat dibawa dalam tas, Pemotong Otomatis untuk buah dan sayuran yang mudah dibersihkan, Headphone Holder: penyangga Headphone, Jas Hujan: modular dan praktis, dan Pemotong: Alat pemotong yang aman digunakan anak-anak.
Career Path Workshop Bagi Siswa/i SMA Temasek Independent School Kota Bandung Alberto, Giovano; Agung, Chris; Debby, Teresia; Kartawidjaja, Jesslyn
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i2.10221

Abstract

Berdasarkan survey dari Integrity Development Flexibility terdapat 87% mahasiswa/i di Indonesia mengaku salah dalam memilih jurusan kuliah dan ini berdampak pada banyaknya jumlah lulusan perguruan tinggi bekerja tidak sesuai dengan jurusan yang dipilih. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mengenai aspirasi karir sebelum memilih jurusan kuliah. Siswa/i sekolah menengah atas (SMA) dirasa perlu untuk memiliki aspirasi karir yang jelas, sehingga pelatihan yang bertujuan untuk menggali aspirasi karir dirasa penting untuk dilakukan. Salah satu SMA yang membutuhkan pelatihan ini adalah SMA Temasek Independent School (TIS), Kota Bandung. SMA TIS sebelumnya telah melakukan tes minat dan bakat, namun masih cukup banyak siswa/i yang belum dapat menentukan jurusan kuliahnya. Berdasarkan temuan ini, tim pengabdi Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan workshop career path dengan menggunakan modul khusus yang mempermudah siswa/i dalam mengidentifikasi jurusan kuliah dan perguruan tinggi yang dituju. Workshop terdiri dari dari 3 bagian yakni: (1) mengisi kuesioner, (2) interpretasi hasil pengisian kuesioner, dan (3) mengisi modul perguruan tinggi tujuan. Sebelum mengikuti workshop hanya ada 3 siswa yang sudah mengetahui jurusan yang akan dipilih, setelah mengikuti workshop ini para peserta (10 siswa/i) memiliki arah yang lebih jelas terkait jurusan yang akan dipilih untuk jenjang perkuliahan kedepannya serta dapat menyusun strategi yang tepat sasaran.
Career Path Workshop Bagi Siswa/i SMA Temasek Independent School Kota Bandung Alberto, Giovano; Agung, Chris; Debby, Teresia; Kartawidjaja, Jesslyn
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i2.10221

Abstract

Berdasarkan survey dari Integrity Development Flexibility terdapat 87% mahasiswa/i di Indonesia mengaku salah dalam memilih jurusan kuliah dan ini berdampak pada banyaknya jumlah lulusan perguruan tinggi bekerja tidak sesuai dengan jurusan yang dipilih. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan mengenai aspirasi karir sebelum memilih jurusan kuliah. Siswa/i sekolah menengah atas (SMA) dirasa perlu untuk memiliki aspirasi karir yang jelas, sehingga pelatihan yang bertujuan untuk menggali aspirasi karir dirasa penting untuk dilakukan. Salah satu SMA yang membutuhkan pelatihan ini adalah SMA Temasek Independent School (TIS), Kota Bandung. SMA TIS sebelumnya telah melakukan tes minat dan bakat, namun masih cukup banyak siswa/i yang belum dapat menentukan jurusan kuliahnya. Berdasarkan temuan ini, tim pengabdi Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan workshop career path dengan menggunakan modul khusus yang mempermudah siswa/i dalam mengidentifikasi jurusan kuliah dan perguruan tinggi yang dituju. Workshop terdiri dari dari 3 bagian yakni: (1) mengisi kuesioner, (2) interpretasi hasil pengisian kuesioner, dan (3) mengisi modul perguruan tinggi tujuan. Sebelum mengikuti workshop hanya ada 3 siswa yang sudah mengetahui jurusan yang akan dipilih, setelah mengikuti workshop ini para peserta (10 siswa/i) memiliki arah yang lebih jelas terkait jurusan yang akan dipilih untuk jenjang perkuliahan kedepannya serta dapat menyusun strategi yang tepat sasaran.
Dynamic Scoring and Costing in the Orienteering Problem: A Model Based on Length of Stay Alberto, Giovano; Sitompul, Carles
Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol. 22 No. 2 (2023): Published in December 2023
Publisher : The Industrial Engineering Department of Engineering Faculty at Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.703 KB) | DOI: 10.25077/josi.v22.n2.p114-125.2023

Abstract

In today's travel and tourism landscape, the role of travel agents has become increasingly complex as they are challenged to explore a variety of potential destinations. More specifically, the complicated task of planning itineraries that truly satisfy travellers puts travel agents in a crucial role, increasing the complexity of itinerary planning. This complexity is compounded not only by the multitude of possible destinations, but also by non-negotiable constraints such as cost and time. To address these challenges, the orienteering problem represents a fundamental mathematical model that provides a theoretical basis for understanding the nuanced difficulties faced by travel agents.This study ventures into a novel iteration of the orienteering problem, with a particular focus on optimizing travel satisfaction based on length of stay. A notable aspect of this variant is the inclusion of time and cost constraints in the route determination process. Using an integer programming model, the satisfaction scores for each location are described by a diminishing returns function linked to length of stay, while the costs associated with each location follow a linear function influenced by the same parameter. The application of this model is in a hypothetical scenario with 32 nodes, with the calculations facilitated by the FilMINT solver. A sensitivity analysis examines time and cost constraints and shows their decisive influence on the optimization of travel routes. The results of this research contribute significantly to a strategic framework and provide travel agencies with the opportunity to create itineraries that not only meet practical limits but, more importantly, increase traveller satisfaction.