Bima, Ardiansyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budaya Hadrah Dalam Upacara Adat di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima (Kajian Literasi Budaya Lokal Bima) Bima, Ardiansyah; Mujiono Sang Putra
JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2024): JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pokok masalah tentang bagaimana Budaya Hadrah dalam Upacara Adat di           Desa Simpasai? .Adapun sub masalah yaitu : sejarah lahirnya Budaya Hadrah?. Bagaimana proses pelaksanaan Budaya Hadrah?. Tanggapan masyarakat tentang Budaya Hadarah?. Jenis penelitian ini tergolong penelitian Kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah, pendekatan Sejarah, Pendekatan Sosiologi, Pendekatan Antropologi dan pendekatan Agama, selanjutnya metode pengumpulan data dengan Menggunakan field research, penulis berusaha untuk mengemukakan mengenai objek yang dibicarakan sesuaikenyataan yang terjadi di masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pokok permasalahan Bagaimana Budaya Hadrah dalam Upacara Adat di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Agar pembahasan lebih terfokus maka penulis menjabarkan beberapa sub masalah yakni :1) Bagaimana eksistensi Budaya Hadrah dalam Upacara Adat di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima?, 2) Bagaimana pelaksanaan Budaya Hadrah dalam Upacara Adat di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? 3 ) Bagaimana  pandangan masyarakat tentangm Budaya Hadrah terhadap masyarakat di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima? Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan data dan wawancara bahwa mengenai adat istiadat dan Budaya Hadrah yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Bima. Tradisi ini merupakan suatu acara yang dilakukan apabila ada seseorang yang hajatan, maka keluarga yang melaksanakan hadrah. Sedang urusan upacara adat mempunyai aturan dalam agama islam, oleh sebab itu apabila kita boleh terlepas dari tuntunan serta petunjuk yang ada dan di benarkan menurut agama islam, karena agama bukanlah sebuah alat, akan tetapi sama sekali tidak menentang adat, sepanjang adat itu tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah dibenarkan agama. Oleh karena diharapkan supaya tradisi hadrah yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat khususnya masyarakat Bima, adalah merupakan suatu adat yang berdasarkan dan dibenarkan merurut agama. Hadrah ditinjau dari nilai-nilai Islam pada prinsipnya tidak bertentangan dari syariat Islam.
Pengaruh Kerapatan Tanaman dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L) Bima, Ardiansyah; Aidin
JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2024): JPSL : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Lingkungan
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Jagung (Zea Mays L) merupakan komoditas hortikultura termasuk  dalam family Poaceae yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Dalam upaya mengoptimalkan hasil dan produktivitas tanaman Jagung dapat ditempuh dengan peningkatan hasil per satuan luas. Perlu dilakukan beberapa usaha berupa jumlah populasi yang sesuai, pemupukan yang tepat serta teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara kerapatan tanaman dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman Jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan April 2024 di Desa Sandue Kecamatan Sanggar, NTB. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama ialah kerapatan tanaman (K) yaitu: K1: 20 x 20 cm2, K2: 20 x 25 cm2, dan K3: 25 x 25 cm2. Sedangkan faktor kedua ialah pupuk urea, yaitu N1: 100 kg ha-1, N2: 200 kh ha-1, dan N3: 300 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan kerapatan tanaman dan pupuk urea kecuali pada komponen pertumbuhan panjang tanaman (17 hst) dan jumlah daun (24 hst). Komponen pertumbuhan dan hasil yang lebih baik ditunjukkan oleh perlakuan kerapatan 25 x 25 cm2 dan pupuk urea 200 kg ha-1.