Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Terhadap Personal Hygiene Andolina, Nuari; Nurhanisya, Sri
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 7 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v7i2.215

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan seseorang, di mana terjadi perubahan signifikan baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Personal hygiene yang baik sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesehatan remaja, termasuk dalam hal personal hygiene. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peranan PKPR dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik personal hygiene di kalangan remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 300 remaja berusia 12-18 tahun yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan dianalisis menggunakan software statistik SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang personal hygiene, dengan 90 persen mengetahui pentingnya mencuci tangan dan 86.7 persen mengetahui pentingnya kebersihan mulut. Sikap positif terhadap personal hygiene juga terlihat, dengan 93.3 persen setuju bahwa mencuci tangan penting dan 86.7 persen setuju bahwa mandi setiap hari penting. Namun, praktik personal hygiene seperti mencuci tangan sebelum makan (76.7 persen) dan menggosok gigi dua kali sehari (73.3 persen) masih perlu ditingkatkan. Partisipasi dalam program PKPR cukup tinggi, dengan 66.7 persen mengikuti sesi edukasi PKPR. Kesimpulan: PKPR memiliki peranan yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja terhadap personal hygiene. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan praktik personal hygiene di kalangan remaja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengambil kebijakan dan praktisi kesehatan dalam merancang dan mengimplementasikan program kesehatan yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk remaja.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI PUSKESMAS BATU AJI Andolina, Nuari; Suciana, Sri; Susanto, Vetra; Nurhanisya, Sri
HUMAN CARE JOURNAL Vol 9, No 1 (2024): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v9i1.2899

Abstract

Perkembangan dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Stimulasi merupakan salah satu aspek kebutuhan dasar anak (ASAH). Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan stimulasi ibu dengan perkembangan balita 12-59 bulan di Puskesmas. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei. Populasi dan sampel penelitian ini balita usia 12-59 bulan. pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Lameshow sebanyak 39 balita, Data di analisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh responden dengan pengetahuan tinggi yaitu 55,6 %. Variabel tingkat pengetahuan berhubungan dengan perkembangan balita dan nilai OR = 2,119 yang artinya tingkat pengetahuan yang tinggi mempunyai peluang dua kali untuk perkembangan balita, dan variabel stimulasi ibu berhubungan dengan perkembangan balita dengan dan nilai OR = 5,200 yang artinya stimulasi ibu mempunyai peluang lima kali untuk perkembangan balita. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pengetahuan dan stimulasi ibu berhubungan dengan perkembangan balita 12-59 bulan di Puskesmas. Diharapkan kepada Puskesmas melakukan pemantauan SDDIDTK kepada balita agar dapat mengetahui jika terjadi penyimpangan perkembangan.Kata Kunci : Perkembangan Balita, Stimulasi Ibu, Tingkat Pengetahuan