The objective of this research is to examine the role of foster carers in shaping the discipline of santri within pesantren through a humanistic approach. Specifically, the study aims to identify and analyze the ways in which foster carers educate and guide santri to foster discipline, explore the application of the humanistic approach in their interactions with santri, and assess its impact on character development and discipline. This research adopted a qualitative methodology, utilizing a case study design to explore the context and dynamics of the relationship between students and foster carers. The case under investigation is the interaction within a dormitory in a pesantren in Indonesia. Then, the findings of this study underscore the critical role of foster carers in shaping santri discipline. Foster carers are not only responsible for providing guidance and support but also serve as exemplary models of behavior and moral values. The study highlights the significant impact of the foster carers' role in promoting discipline at the boarding school. Through consistent guidance and mentorship, foster carers contribute to the development of a disciplined student body, which subsequently enhances the overall learning environment and activities within the pesantren. The research concludes that the effective role of foster carers is instrumental in improving the quality of education within pesantren, thereby contributing to the holistic development of students, both academically and morally. Abstrak: Tujuan penelitian mengenai peran wali asuh dalam membentuk kedisiplinan santri di pesantren melalui pendekatan humanistik yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran wali asuh dalam mendidik dan membimbing santri untuk mencapai kedisiplinan, mengkaji bagaimana pendekatan humanistik diterapkan oleh wali asuh dalam interaksi dengan santri dan dampaknya terhadap pembentukan karakter dan kedisiplinan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, yang mana pendekatan tersebut bertujuan untuk memahami konteks dan dinamika dari kasus tersebut, serta menghasilkan wawasan yang lebih mendetail mengenai fenomena pada objek yang diteliti, yaitu hubungan antara santri dan wali asuh tepatnya di salah satu asrama pondok pesantren di Indonesia. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa peran wali asuh di pesantren sangat krusial dalam membentuk kedisiplinan santri. Wali asuh tidak hanya bertugas membimbing dan membina, tetapi juga berperan sebagai teladan dalam perilaku dan nilai-nilai moral. Implikasi dari peran wali asuh dalam pondok pesantren terhadap pembentukan kedisiplinan santri sangat signifikan. Dengan adanya bimbingan yang konsisten dari wali asuh, santri cenderung lebih disiplin, yang berpengaruh positif terhadap proses belajar dan kegiatan dipesantren. Secara keseluruhan, peran wali asuh yang efektif dapat berdampak pada kualitas pendidikan di pesantren dan menghasilkan generasi santri yang lebih baik, baik dalam aspek akademis maupun moral.