Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan kondisi dimana kandungan gula dalam darah melebihi batas normal dan cenderung tinggi (>200 mg/dl). Menurut data International Diabetes Deferation (IDF) Indonesia menduduki posisi ke-5 dengan total 19,47 juta orang dengan prevalensi 10,6%. Pengetahuan pasien tentang DM sangat penting untuk membantu mereka menentukan tindakan yang dapat mengurangi risiko komplikasi. Keberhasilan suatu pengobatan DM sangat dipengaruhi oleh kepatuhan penderita untuk menjaga kesehatannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner DKQ-24 (Diabetes Knowledge Questionnaire 24) untuk mengukur tingkat pengetahuan dan MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) untuk mengukur tingkat kepatuhan. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 45 responden yang dipilih berdasarkan inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar berusia 20-60 tahun sebanyak 30 responden (66.7%), berjenis kelamin perempuan 30 (66.7%), pendidikan SD 31 (68.9%), pekerjaan sebagai IRT sebanyak 28 (62.2%), lama menderita DM yang < 5 tahun 38 (84.4%), yang tidak ada penyakit penyerta 33 (73.3%), tingkat pengetahuan yang sedang 31 (68.9%) dengan tingkat kepatuhan 24 (53.3%) dan yang memiliki kepatuhan yang tidak patuh 21 responden (46.7%). Simpulan dari hasil uji chi-square (p-value = 0,020) didapatkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan terapi obat penderita diabetes tipe 2 di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin. Namun, tidak ditemukan hubungan bermakna antara usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lama menderita, penyakit penyerta dengan kepatuhan terapi obat penderita diabetes tipe 2 di Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin