Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLIKATUR PERCAKAPAN ANAK USIA 7 TAHUN DALAM KEGIATAN ANAK DAN ORANG TUA PADA KONTAK INTERPERSONAL Piani, Ririn Tria; Sumarti, Sumarti; Samhati, Siti; Eko Rusminto, Nurlaksana; Widodo, Mulyanto
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 7 No 2 (2024): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v7i2.27071

Abstract

Conversational implicatures are hidden expressions of intent that can occur in various speech situations, one of which is in interpersonal contact between children and parents. This research aims to describe the timing of the use of conversational implicatures in children's communication with their parents when they occur. This type of research is qualitative research with research data in the form of words in conversational speech which are indicated to contain implicatures in them. Data collection was carried out by observation using listening techniques and note-taking techniques. The approach used is a pragmatic approach by utilizing implicature theory. The results of the research show that speech implicatures in interpersonal contact between children and parents occur when going to school and going to the Al-Quran Education Park. Pragmatic speech in interpersonal contact between parents and their children contains many conversational implicatures which are directive in nature, namely commands and requests.
STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KISAH TIGA PANGERAN Piani, Ririn Tria; Sumarti, Sumarti; Samhati, Siti; Rusminto, Nurlaksana Eko; Widodo, Mulyanto
Widyaparwa Vol 52, No 2 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i2.1525

Abstract

Kisah Tiga Pangeran merupakan cerita rakyat dari Sumatera Selatan yang banyak menyajikan hal menarik untuk dikaji secara mendalam. Salah satu dari hal menarik tersebut adalah berkaitan dengan penggunaan bahasa, khususnya pada strategi kesantunan berbahasa yang digunakan oleh tokoh-tokoh ceritanya. Penelitian ini bertujuan menguraikan strategi kesantunan berbahasa yang digunakan tokoh cerita dalam Kisah Tiga Pangeran. Kajian ini menekankan pada teori kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Brown & Levinson, yakni seputar penyelamatan muka. Semua orang yang rasional mempunyai muka yang harus dijaga dan dipelihara. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berwujud kutipan kalimat yang dikumpulkan melalui teknik baca-catat. Analisis data dilakukan dengan teknik interaktif yakni teknik analisis data dengan menyajikan data dalam bentuk visualisasi berupa tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh cerita dalam Kisah Tiga Pangeran menggunakan beragam strategi untuk dapat berbahasa secara santun. Strategi yang digunakan para tokoh cerita terbagi ke dalam dua jenis, yakni strategi kesantunan negatif dan strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan negatif direalisasikan dengan cara memberikan pertanyaan, meminimalkan paksaan, memberikan penghormatan, meminta maaf, dan menggunakan tuturan berpagar. Adapun strategi kesantunan positif direalisasikan dengan cara melibatkan penutur dan lawan tutur dalam aktivitas, memperhatikan keinginan lawan tutur, membesar-besarkan perhatian dan simpati kepada lawan tutur, serta menyatakan hubungan secara timbal balik. Selain itu, strategi kesantunan positif juga dilakukan tokoh cerita dengan cara menggunakan penanda identitas kelompok, mengintensifkan perhatian penutur dengan mendramatisasi peristiwa atau fakta, memberikan hadiah (barang, simpati, perhatian, kerja sama) kepada lawan tutur, memberikan tawaran atau janji, dan menunjukkan hal-hal yang dianggap memiliki kesamaan. Kisah Tiga Pangeran merupakan cerita rakyat dari Sumatera Selatan yang banyak menyajikan hal menarik untuk dikaji secara mendalam. Salah satu dari hal menarik tersebut adalah berkaitan dengan penggunaan bahasa, khususnya pada strategi kesantunan berbahasa yang digunakan oleh tokoh-tokoh ceritanya. Penelitian ini bertujuan menguraikan strategi kesantunan berbahasa yang digunakan tokoh cerita dalam Kisah Tiga Pangeran. Kajian ini menekankan pada teori kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Brown & Levinson, yakni seputar penyelamatan muka. Semua orang yang rasional mempunyai muka yang harus dijaga dan dipelihara. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berwujud kutipan kalimat yang dikumpulkan melalui teknik baca-catat. Analisis data dilakukan dengan teknik interaktif yakni teknik analisis data dengan menyajikan data dalam bentuk visualisasi berupa tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh cerita dalam Kisah Tiga Pangeran menggunakan beragam strategi untuk dapat berbahasa secara santun. Strategi yang digunakan para tokoh cerita terbagi ke dalam dua jenis, yakni strategi kesantunan negatif dan strategi kesantunan positif. Strategi kesantunan negatif direalisasikan dengan cara memberikan pertanyaan, meminimalkan paksaan, memberikan penghormatan, meminta maaf, dan menggunakan tuturan berpagar. Adapun strategi kesantunan positif direalisasikan dengan cara melibatkan penutur dan lawan tutur dalam aktivitas, memperhatikan keinginan lawan tutur, membesar-besarkan perhatian dan simpati kepada lawan tutur, serta menyatakan hubungan secara timbal balik. Selain itu, strategi kesantunan positif juga dilakukan tokoh cerita dengan cara menggunakan penanda identitas kelompok, mengintensifkan perhatian penutur dengan mendramatisasi peristiwa atau fakta, memberikan hadiah (barang, simpati, perhatian, kerja sama) kepada lawan tutur, memberikan tawaran atau janji, dan menunjukkan hal-hal yang dianggap memiliki kesamaan.STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KISAH TIGA PANGERAN
PENERAPAN MEDIA WORDWALL DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR MENGGUNAKAN DISCOVERY LEARNING DI KELAS VII Piani, Ririn Tria; Sumarti, Sumarti; Samhati, Siti; Rusminto, Nurlaksana Eko; Widodo, Mulyanto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 2 Sep (2024): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examines the application of Wordwall media in learning procedure text writing skills using the Discovery Learning method in grade VII. With a mixed-method approach, this study involved 60 seventh grade students who were divided into experimental and control groups. The results showed that the integration of Wordwall and Discovery Learning significantly improved students' understanding of procedure text structure, writing quality, and critical thinking skills compared to the conventional method. Increased student motivation and engagement were also observed. Implementation challenges were identified, including technological accessibility and pedagogical customization. This study concludes that the Wordwall-Discovery Learning approach is effective in improving procedure text writing skills and provides important implications for Indonesian language teaching practices in the digital era.Penelitian ini mengkaji penerapan media Wordwall dalam pembelajaran keterampilan menulis teks prosedur menggunakan metode Discovery Learning di kelas VII. Dengan pendekatan mixed-method, penelitian ini melibatkan 60 siswa kelas VII yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil menunjukkan bahwa integrasi Wordwall dan Discovery Learning meningkatkan pemahaman struktur teks prosedur, kualitas tulisan, dan keterampilan berpikir kritis siswa secara signifikan dibandingkan dengan metode konvensional. Peningkatan motivasi dan keterlibatan siswa juga teramati. Tantangan implementasi teridentifikasi, termasuk aksesibilitas teknologi dan penyesuaian pedagogis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan Wordwall-Discovery Learning efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur dan memberikan implikasi penting bagi praktik pengajaran bahasa Indonesia di era digital.