Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Pelestarian dan Pengembangan Kue Tradisional Betawi Andriyanti, Aprilia; Setiawan, Budi
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Vol. 2 No. 1 (2024): November
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjpp.v2i1.3307

Abstract

Kue tradisional Betawi mengalami kemunduran diakibatkan kurangnya peminat dan globalisasi yang masuk semakin membuat kue tradisional Betawi hampir hilang. Kue pancong, kue rangi, kue ape, dan kue cubit, merupakan contoh dari kue tradisional Betawi yang menghadapi tantangan serius dari globalisasi dan modernisasi yang masuk di tengah kebudayaan, yang mengakibatkan menurunnya minat dan keberlanjutan kue tradisional ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pelestarian dan pengembangan kue tradisional Betawi sebagai bagian dari warisan budaya kuliner Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya peminat, persaingan dengan makanan modern, dan kurangnya generasi penerus adalah faktor utama yang menyebabkan kue tradisional Betawi semakin jarang ditemukan. Upaya pelestarian dan pengembangan yang efektif meliputi pelaksanaan lokakarya, penyelenggaraan event kebudayaan, promosi melalui media sosial, inovasi dalam rasa, kemasan dan bentuk kue, serta pendidikan dan pelatihan untuk generasi muda diharapkan dapat mempertahankan eksistensi dari kue tradisional Betawi yang hampir hilang.
Implementasi Pembuatan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk Merek UMKM Wanyabi Victoria, Sharon; Andriyanti, Aprilia; Ferdiany Da Costa, Stella; Setiawan , Budi; Laeticia, Eugenia
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 2 Juli 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikra-ithabdimas.v9i2.4064

Abstract

ABSTRAK Dalam dunia bisnis, Hak Kekayaan Intelektual atau HKI memiliki peran yang sangat penting. Perusahaan yang telah mendaftarkan hak cipta merek dapat memperkuat citra, membangun kepercayaan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan proses pembuatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya merek, bagi UMKM Wanyabi yang berfokus pada makanan dan minuman. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan observasi lapangan. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menunjukkan bahwa UMKM Wanyabi menyadari pentingnya memiliki HKI, terutama merek, untuk melindungi identitas dan produk mereka. UMKM Wanyabi merespons positif terhadap bantuan dalam proses pembuatan HKI, termasuk promosi produk dalam acara Ote lion, pembuatan logo baru, dan poster promosi. Namun, implementasi pembuatan HKI UMKM Wanyabi mengalami kendala signifikan, terutama terkait dengan pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah (PPKUKM) yang berlokasi di luar kota. Kendala ini menghambat kelancaran proses, menjadi hambatan utama dalam mendapatkanperlindungan HKI. Kesimpulannya, meskipun UMKM Wanyabi antusias dalam pembuatan HKI, tantangan administratif dengan pihak berwenang menjadi hambatan. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan akses yang mudah dan efisien bagi UMKM dalam mendapatkan perlindungan HKI, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya HKI dalam pengembangan bisnis UMKM. ABSTRACTIn the business world, Intellectual Property Rights (IPR), particularly trademarks, play a crucial role. Companies that have registered trademark copyrights can strengthen their image and build consumer trust. This research aims to implement the process of creating Intellectual Property Rights (IPR), specifically trademarks, for Wanyabi MSMEs, focusing on food and beverages. The research method employed is qualitative with a field observation approach.The results of the Community Service Program (PKM) indicate that Wanyabi MSME are aware of the importance of having IPR, especially trademarks, to protect their identity and products. Wanyabi MSMEs responded positively to assistance in the IPR creation process, including promoting products at the Otelion event, creating new logos, and promotional posters. However, the implementation of IPR creation for Wanyabi MSMEs encountered significant challenges, particularly related to the Department of Industry, Trade, Small and Medium Enterprises (PPKUKM) located outside the city. This constraint hindered the smooth progression of the process and became a major obstacle in obtaining IPR protection. In conclusion, despite the enthusiasm of Wanyabi MSMEs in IPR creation, administrative challenges with the authorities pose obstacles. Further efforts are needed to ensure easy and efficient access for MSMEs to obtain IPR protection. Additionally, there is a need to enhance awareness of the importance of IPR in the development of MSMEs businesses.