Banyaknya modifikasi kurikulum yang terjadi menjadi latar belakang penulisan ini. Sehingga, “ganti menteri, ganti kurikulum” sudah menjadi sikap yang sering dianggap oleh sejumlah pihak. Kurikulum merupakan salah satu komponen terpenting dari sistem pendidikan; ia berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan pengajaran di semua tingkatan dan dalam semua bentuk pendidikan serta sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Istilah "kurikulum" dalam Islam mengacu pada manhaj, atau jalur tertentu yang diambil guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap mereka. Kurikulum pendidikan Islam mengacu pada aktivitas, informasi, dan pengalaman yang diberikan secara sengaja dan metodis kepada siswa untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam. Penggunaan pendekatan PBL pada Studi ini menyelidiki Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami keuntungan, kekurangan, dan hasil metode PBL dalam kurikulum PAI. Analisis literatur adalah bagian dari penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mungkin ada keuntungan besar menggunakan pendekatan PBL dalam kurikulum PAI. Hal ini termasuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep agama, meningkatkan keterlibatan mereka di kelas, dan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Namun kelemahan metode ini antara lain evaluasi yang lebih sulit, waktu penyelesaian suatu topik yang lebih lama, dan pembuatan materi yang lebih kompleks. Pentingnya guru memperkuat teknik PBL dalam kurikulum PAI juga ditekankan dalam penelitian ini. Untuk mendorong diskusi kelompok dan memberikan bimbingan kepada siswa, pendidik harus mengembangkan skenario masalah yang relevan dengan kerangka teologis Islam. Selain itu, Untuk mengukur pemahaman siswa dan pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan evaluasi yang menyeluruh.