Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Konsep Panopticon pada Perancangan Lembaga Pemasyarakatan Mirza, Mirza; Maulana, Rizaldi Arie; Ariatsyah, Ardian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.28656

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan dapat diartikan sebagai suatu wadah atau badan yang dibentuk bertujuan untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan bagi narapidana sebelum mereka kembali bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, teknologi juga digunakan dalam sistem pengawasan penjara, termasuk penerapan arsitektur panopticon. Panopticon adalah salah satu jenis bangunan institusi yang dirancang pada akhir abad ke-18 oleh filsuf dan ahli teori sosial Inggris yaitu Jeremy Bentham. Desainnya terdiri dari struktur melingkar dengan pengawasan di tengahnya. Bentham sendiri menggambarkan panopticon sebagai "cara baru untuk melampaui pemikiran dan memperoleh kekuatanpemikiran". Penerapan konsep ini dilakukan dengan memaksimalkan sistem pengawasan namun dengan jumlah pengawas yang seminimal mungkin untuk memantau jumlah narapidana semaksimal mungkin. Penerapan tema ini juga menekankan pada disiplin mental narapidana, fokusnya adalah mengalihkan perhatian narapidana yang sedang berada didalam kamar sel, sehingga narapidana mungkin lupa bahwa mereka sedang diawasi oleh petugas lapas yang berjaga pada menara pengawas di tengah bangunan. Efek utama dari mekanisme panoptikon ini adalah menciptakan perasaan bahwa dia terus-menerus diawasi oleh petugas, sehingga narapidana tidak merencanakan untuk melarikan diri dari lapas. Kesadaran yang mengandung arti bahwa seseorang sedang mengendalikan dan mengawasi setiap tindakan dan gerak seseorang. Tata letak tapak juga menerapkan sistem terpusat, dimana masjid menjadi titik fokus bangunan dengan harapan para narapidana dapat semakin mendekatkan diri pada agama dan mampu bertaubat sebelum mereka berbaur kembali dengan masyarakat luar.