Ardian Ariatsyah
Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penerapan Tema Healthy Environtment Pada Perumahan Duafa di Desa Ujung Aceh Singkil Aidil Suprandi Selian; Irfandi Irfandi; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 4 (2021): Volume 5, No.4, November 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.92 KB)

Abstract

Pemerintah Aceh memiliki program kerja yaitu menurunkan angka kemiskinan yang ada di daerah Provinsi Aceh, dan Kabupaten Aceh Singkil memiliki 20,78% angka kemiskinan, Pemerintah Aceh juga memiliki program kerja yaitu rumah duafa untuk membantu merenovasi rumah – rumah mereka agar dapat hidup dengan layak, dan Alhamdulillah beberapa dari rakyat miskin yang berada pada tingkat ekonomi di bawah rata-rata merasa terbantu dan puas dengan hasil tersebut. Namun dari hal itu pemerintah hanya memberikan sebatas renovasi rumah dan beberapa sembako. Hal ini bukan lah bersifat sustainable dan estafet menuju ekonomi yang menigkat. Maka perumahan duafa merupakan solusi untuk menurunkan angka kemiskinan  serta membuat binaan perumahan anti kumuh di Aceh singkil. Perancangan perumahan duafa ini merupakan salah satu cara yang inovatip dalam membantu menurunkan kadar kemiskinan yang ada dengan membuat sebuah perumahan binaan yang  di fasilitasi serta di edukasi secara estafet yang dapat membantu para duafa agar mereka hidup di lingkungan  yang layak dan tidak kumuh, sehat. Dan menurunkan angka kemiskinan yang ada di daerah Aceh Singkil, dengan memberikan lahan pekerjaan  seperti bertani, nelayan, dan beternak. serta memberi fasilitas edukasi seperti sekolah untuk penddikan umum serta masjid dan meunasah untuk ibadah dan pendidikan agama.
Penerapan Arsitektur Hijau pada Perancangan Panti Rehabilitasi Narkotika Provinsi Aceh Cut Irina Shafira; Mirza Mahmud; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.602 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21668

Abstract

Panti rehabilitasi narkotika merupakan tempat terapi untuk pembinaan fisik, mental, rohani, social, dan keterampilan bagi para pasien penyalahgunaan narkotika selama beberapa waktu, agar mampu kembali berperan aktif dalam lingkungan masyarakat. Keberadaan panti rehabilitasi di provinsi Aceh sangat diperlukan mengingat angka penggunaan narkoba di provinsi Aceh meningkat setiap tahunnya, sedangkan panti rehabilitasi narkotika di provinsi Aceh sangat kurang. Perancangan Panti Rehabilitasi Narkotika ini menggunakan pendekatan Green Architecture dengan menerapkan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui agar dapat digunakan secara berkelanjutan dengan tujuan menciptakan arsitektur yang ramah lingkungan.
Kinerja Termal Green Roof dengan Penggunaan Tanaman Hidroponik Fika Risdana; Abdul Munir; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.958 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21761

Abstract

Green roof merupakan sebagian atau seluruh permukaan atap suatu bangunan yang dilapisi oleh vegetasi dan media tanam dimana lapisan/membran yang digunakan memiliki sifat tahan air sehingga memungkinkan adanya sistem drainase di seluruh permukaan atap. hidroponik merupakan pengelolaan atau pemberdayaan air yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman, pada penelitian ini green roof akan dilapisi dengan sistem tanam hidroponik guna membandingkan efek termah menggunakan tanaman hidroponik terhadap pengurangan suhu atap, serta dapat membantu dalam sektor pertanian perkotaan (urban farming). Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 modul, yaitu modul pertama identifikasi kinerja termal pada green roof hidroponik jenis tanaman selada, modul kedua identifikasi kinerja termal pada green roof hidroponik jenis tanaman pokcoy, ketiga identifikasi kinerja termal pada modul green roof berisi air. Alat yang digunakan adalah Thermocouple wire yang dihubungkan dengan Data logger untuk membaca dan merekam data selama proses pengukuran.
Perancangan Gedung Pusat Kesenian Rapa’I U-roh di Kota Lhokseumawe Azkar Maulana; Muslimsyah Muslimsyah; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 3 (2021): Volume 5, No.3, Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.468 KB)

Abstract

Akhir ini Rapai sangat banyak diminati oleh masyarakat dewasa maupun remaja sekalipun, dengan itu kota lhokseumawe sangat kurang adanya wadah untuk berlatih kesenian rapa`I itu sendiri. Disamping itu sendiri terdapat banyak seniman dan juga para pemain Rapa`I yang sangat kuran dengan wadah tersebut, dengan itu diciptakannya sebuah wadah pusat kesenian rapa`I ini di kota Lhokseumawe, dengan adanya wadah Gedung ini semoga bisa menjadi sebuah penunjang bagi seniman Rapa`I dan para peminat Rapa`I tersebut, disamping itu Perancangan Pusat Kesenian Rapa`I uroh di Kota Lhokseumawe diharapkan bisa menjadi destinasi untuk kedepannya para wisata di bagian seni tabuhan rapa`i.Pendekatan terhadap tema Perancangan bangunan Pusat Kesenian Rapa`I uroh di Kota Lhokseumawe melalui Arsitektur Neo Vernakular. Arsitektur Vernakular mengambil konsep pada acuan dari bagimana kehidupan sehari-hari para penabuh rapa`I, bagimana adat dan kebudayaan mereka, sehingga terciptanya bangunan ini dengan budaya daerah mereka sendiri.
Studi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Banda Aceh Nurizha Putri; Muslimsyah Muslimsyah; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 2 (2022): Volume 6, No.2, Mei 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.852 KB)

Abstract

AbstractGreen Open Space is an elongated area in the form of a pathway and/or clustered area, whose use is more open, where plants grow, both those that grow naturally and those that are intentionally planted. In Undang-Undang (UU) No. 26 tahun 2007 on spatial planning it is stated that 30% of the city area must be green open space consisting of 20% public and 10% private. The city of Banda Aceh has 59,002 km2 areas with 270,321 population of people and has 9 sub-districts and 90 villages. The area of the existing public green open space in Banda Aceh is currently 845.30 ha or 14.33% of the total area. Therefore, this area is not in accordance with the provisions of UU No. 26 tahun 2007 and the standards of Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No. 5/PRT/M/2008. This study aims to determine the availability of public green open space and identify potential land for the development of public green open space in the city of Banda Aceh. The method used in this research is descriptive qualitative with a superimposed analysis (overlay). Based on the identification results, the need for public green open space in Banda Aceh is 1,180 ha. The area that is not sufficient to reach 20% is 334.5 ha. The factors that influence the availability of green open space in Banda Aceh City are budget availability, implementation of work plans related to green open space, community participation, land availability, and land value. As the results of the analysis that potential land that can be developed into public green open space in Banda Aceh City with the criteria of very potential land area of 843.39 ha in the form of non-built land, government-owmned lands and green open space plans based on the spatial pattern of Banda Aceh. Keywords: Public green open space, area, availability of green open spaceAbstrakLahan Terbuka Hijau (RTH) adalah area yang memanjang berbentuk jalur dan atau area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Dalam Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang disebutkan bahwa 30% wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. Kota Banda Aceh memiliki luas wilayah 59,002 km2 dengan jumlah penduduk mencapai 270.321 jiwa serta memiliki 9 kecamatan dan 90 desa. Luas RTH publik existing pada di kota Banda Aceh saat ini seluas 845,30 ha atau sebesar 14,33% dari luas wilayah. Dengan demikian luasan ini belum sesuai dengan ketentuan UU No. 26 tahun 2007 dan belum memenuhi standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) No 5/PRT/M/2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor ketersediaan RTH publik serta mengidentifikasi lahan potensial untuk pengembangan penyediaan RTH publik di kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis superimposed (tumpah tindih/overlay). Berdasarkan hasil identifikasi bahwa kebutuhan RTH publik kota Banda Aceh yaitu seluas 1.180 ha. Luas yang belum tercukupi untuk mencapai 20% adalah seluas 334,5 ha. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan ruang terbuka hijau di kota Banda Aceh yaitu ketersediaan anggaran, implementasi rencana kerja terkait RTH, partisipasi masyarakat, ketersediaan lahan, dan nilai lahan. Dari hasil analisis bahwa lahan potensial yang dapat dikembangkan menjadi RTH publik yang ada di kota Banda Aceh dengan kriteria lahan sangat potensial seluas 843,39 Ha berupa lahan non terbangun, lahan/ tanah milik pemerintah dan rencana RTH berdasarkan pola ruang kota Banda Aceh. Kata kunci: RTH publik, Luas Wilayah, Ketersediaan RTH
Penerapan Konsep Arsitektur Perilaku pada Perancangan Sekolah Luar Biasa di Banda Aceh Ridha Maulana; Cut Nursaniah; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.752 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21602

Abstract

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam pengembangan diri dan kelangsungan hidup manusia, pendidikan dapat membantu manusia menuju kedewasaan, demikian juga bagi penyandang disabilitas, Pendidikan bagi penyandang disabilitas dapat membantu mengasah kecerdasan, keterampilan serta kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan sekolah luar biasa merupakan salah satu sarana Pendidikan untuk anak-anak disabilitas. Menurut profil anak kebutuhan khusus di Provinsi Aceh, pada tahun 2016 terdapat 484 anak disabilitas dan 7 sekolah luar biasa di Banda Aceh yang masih kekurangan dari segi sarana dan prasarana. Oleh karena itu, perlunya perancangan sekolah luar biasa biasa di Banda Aceh sebagai sarana Pendidikan yang aman dan nyaman bagi anak-anak penyandang disabilitas. Untuk mencapai kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak penyandang disabilitas, Penerapan pendekatan  arsitektur perilaku pada rancangan sekolah luar biasa sebagai respon desain dari perilaku khusus anak-anak penyandang disabilitas, yang pada dasarnya memiliki perilaku berbeda dari perilaku masyarakat pada umumnya. Penerapan pendekatan arsitektur perilaku meliputi penataan massa bangunan, sirkulasi, ruang, texture, warna, suara, perabotan dan penataannya.
Evaluasi Fungsi Vegetasi dan Pengaruhnya Terhadap Kenyamanan Termal Taman Tepi Sungai Krueng Aceh (Studi Kasus: Gampong Keudah) Intan Maulida; Era Nopera Rauzi; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 2 (2022): Volume 6, No.2, Mei 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.678 KB)

Abstract

Krueng Aceh merupakan sungai terbesar dan terpanjang yang melintas di sepanjang wilayah kota Banda Aceh sehingga dapat menjadikan kawasan sebagai salah satu tujuan wisata. Hal ini terlihat dari adanya Taman Wisata Krueng Aceh. Kondisi taman di tengah kota menyebabkan banyaknya minat pengunjung pada kawasan dan mengakibatkan aktivitas kawasan semakin padat sehingga meningkatkan suhu pada kawasan. Hal ini juga didukung oleh jumlah dan jenis vegetasi yang tidak memadai. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai evaluasi fungsi vegetasi dan pengaruhnya terhadap kenyamanan termal kawasan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pada saat area didatangi oleh masyarakat pada pagi, siang dan sore hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) jenis vegetasi, 2) fungsi vegetasi dan 3) pengaruh vegetasi terhadap kenyamanan termal kawasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan THI, indeks keanekaragaman shannon-wiener dan analisis skala likert. Hasil inventaris jenis vegetasi terdapat 9 jenis tanaman dengan fungsi vegetasi sebagai tanaman peneduh, pemecah angin, estetika, petunjuk arah dan penyerap polutan. Hasil penelitian nilai indeks keanekaragaman (H´) memiliki nilai rata-rata H’ 1,5 dan indeks kenyamanan (THI) memiliki nilai rata-rata 25-27 sedangkan hasil dari persepsi mayoritas responden tidak nyaman pada aspek suhu udara sebanyak 60 responden (57,1%) dan vegetasi sebanyak 58 responden (55,2%).
Arsitektur Kontemporer dalam Perancangan Hotel Resort di Pantai Iboih, Sabang Rihanna, Rihanna; Ariatsyah, Ardian; Priandi, Riza
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.28191

Abstract

Aceh merupakan salah satu provinsi Indonesia yang terletak sebelah barat Sumatra. Aceh memiliki tempat wisata alam yang sangat banyak diminati oleh wisatawan. Salah satu tempat wisata yang sangat diminati berada di Kota Sabang yaitu Pantai Iboih yang berkarateristik pantai berpasir dan berkarang indah yang menjadi daya tarik bagi wisatawa, Pantai Iboih juga berhadapan dengan Pulau Rubiah yang merupakan pulau destinasi bagi parawisata untuk melakukan snorkelling dan hal seru lainnya. Dengan adanya peningkatan jumlah pariwisata setiap tahunnya, maka perlu adanya sarana untuk penginapan hotel resort yang memiliki standard bintang 5 dengan fasilitas yang terpenuhi. Perancangan hotel resort pada kawasan Pantai Iboih untuk memberikan fasilitas kepada parawisata yang ingin bermalam di Pantai Iboih. Pada era berkembang saat ini banyak muncul berbagai konsep tema arsitektur, agar fasad yang didesain pada hotel resort dapat menampilkan kesan yang menarik dan nyaman bagi wisatawan maka dalam perancangan ini menerapkan konsep arsitektur kontemporer baik pada interior maupun eksterior bangunan dengan penekanan rancangan yang menggunakan warna-warna netral sesuai dengan standard konsep arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer adalah arsitektur yang memiliki kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi, dapat menampilkan suatu yang berbeda dari aliran terbaru. Diharapkan dengan adanya hasil rancangan hotel resort di Pantai Iboih dapat mendukung fasilias bagi wisatawan dan menjadikan rancangan sebagai tempat wisata.
Penerapan Arsitektur Modern pada Perancangan Pasar Ikan Modern di Banda Aceh Katarina, Intan; Ariatsyah, Ardian; Putra, Riza Aulia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.26803

Abstract

Aceh memiliki sumber laut melimpah dan berpotensi menjadi penghasil ikan nasional sehingga perlu adanya peningkatan industri perikanan. Aceh merupakan provinsi yang memiliki tingkat penjualan ikan tertinggi di Pulau Sumatra dengan rata-rata 45.700 ton sepanjang tahun 2018-2020. Tingkat penjualan ini tentu saja harus di dukung oleh keberadaan fasilitas yang memadai, higienis dan nyaman. Kehidupan masyarakat di era-Modern sekarang mempunyai kecenderungan untuk efisiensi serta mengutamakan kehigenisan dan kenyamanan dalam membeli produk untuk dikonsumsi.Perkembangan perilaku masyarakat inilah yang menjadi acuan penerapan standar teknis arsitektur modern pada pasar ikan yang akan dirancang. Modern yang dimaksud meliputi faktor sanitasi, sirkulasi, higenitas, dan kenyamanan yang merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika merancang pasar ikan. Pada Perancangan Pasar Ikan Modern yang mengaplikasikan tema Modern Architecture yang mengusung desain bangunan yang berorientasi pada masa kini, yaitu melalui bentuk yang sederhana, tidak banyak ornamen serta menerapkan penggunaan kemajuan teknologi dalam pembangunannya. Pasar Ikan Modern (PIM) ini nantinya akan dibangun dengan tujuan untuk menjadi pusat jual-beli hasil laut yang memiliki standar kualitas hasil laut yang baik, nyaman, bersih dan higienis. PIM ini juda diharapkan akan memiliki tingkat kenyamanan sanitasi lingkungan dengan standar kebersihan yang tinggi sehingga dapat mewadahi produksi ikan di lokasi yang dipilih yaitu di Jl. Sisingamangaraja, Lampulo, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
Tipologi Arsitektur Vernakular Berdasarkan Elemen Fisik Rumah Panggung di Desa Lamtimpeung Yanti, Susi; Dewi, Cut; Ariatsyah, Ardian
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.24807

Abstract

Arsitektur vernakular pada hunian memiliki tipologi masing-masing di setiap daerah, salah satu contohnya Desa Lamtimpeung yang berada di Aceh Besar memiliki hunian dengan konstruksi panggung kaya akan nilai vernakularisme. Setiap rumah panggung Desa Lamtimpeung memiliki tipe elemen fisik yang berbeda namun relatif sama. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi tipologi berdasarkan parameter Harbraken (1978) yaitu Physical System dan Stylistic System. Physical System berkenaan dengan bentuknya, pembatas ruangan dan sifat bahan yang berbeda-beda, sedangkan Stylistic System berkaitan dengan atap, kolom, bukaan, dan ragam hias lainnya. Untuk penelitian ini, metode yang dipakai adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis prosentase. Hasil dari penelitian terapan menghasilkan dokumentasi 15 gambar rumah panggung Desa Lamtimpeung di tiga dusun yaitu Dusun Cot Sawa, Dusun Tgk. Chik, dan Dusun Jeuragan. Untuk melihat sebuah identifikasi secara parameter yang diterapkan pada rumah panggung Desa Lamtimpeung dengan memperhatikan parameter sesuai teori Habraken (1978) secara Physical System yang terbentuk di rumah panggung secara umum wujudnya memiliki bentuk yang seragam menggunakan jenis arsitektur rumah panggung, untuk karakter bahan dominan dari kayu mulai dari pondasi, lantai, dinding, rangka, sampai atap. Sedangkan, secara Stylistic System umum menunjukkan adanya keberagamaan model temuan atap, kolom, bukaan, dan ragam hias bangunan namun sering muncul di masing-masing sampel penelitian terapan.