Karyawan merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan karena mereka berperan signifikan dalam memengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, mengamati dinamika karyawan menjadi hal yang krusial. Di sisi lain, tingkat attrition atau jumlah karyawan yang keluar dari pekerjaan cenderung meningkat seiring perkembangan dunia industri. Meskipun fenomena ini lumrah, tingginya angka attrition dapat merugikan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu, perusahaan perlu meminimalkan angka attrition dengan menyediakan fasilitas atau perlakuan khusus bagi karyawan. Untuk memahami dinamika karyawan yang berkontribusi terhadap attrition, diperlukan analisis mendalam. Penelitian ini berfokus pada analisis dinamika karyawan dan attrition menggunakan statistik deskriptif yang divisualisasikan melalui dashboard. Hasil analisis menunjukkan posisi kerja dengan rata-rata pendapatan tertinggi adalah Sales Executive (€2.285.590 per bulan), sedangkan posisi dengan pendapatan terendah adalah Human Resources (€220.259 per bulan). Kelompok usia 30-39 tahun mendominasi jumlah karyawan yang menunjukkan preferensi perusahaan terhadap tenaga kerja di usia produktif, karena mereka umumnya memiliki energi lebih besar dan cenderung menerima pendapatan bulanan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Selain itu, posisi Sales Executive memiliki jumlah karyawan terbanyak dengan tingkat kepuasan kerja yang relatif tinggi, sedangkan Healthcare Representative memiliki tingkat kepuasan kerja terendah. Departemen Research and Development, Sales Executive, dan Healthcare menunjukkan tingkat keterikatan yang tinggi dengan rendahnya angka attrition atau bahkan tidak ada sama sekali. Di sisi lain, jumlah attrition karyawan pria lebih tinggi dibandingkan karyawan wanita, yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan kepuasan kerja antara kedua kelompok.