Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI Ratnasari, Novi; ., Sulistyarini; ., Achmadi
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 5 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research aims to determine the planning, implementation, and evaluation of the implementation model of problem-based learning in developing critical thinking skills in learning accounting class XI IPS MAN 1 Pontianak. The research method in this study is Experimental, Quasi-Experimental research shape and design of the study group post-test only design. The results of the research phase of implementation planning problem based learning model refers to the learning objectives that lead to critical thinking, stages of implementation of problem-based learning model is designed according to the lesson plan, and evaluation of the implementation phase of problem-based learning model, the average score of post-test results between the experimental class and control class differences. Average score of 73.89 experimental class, while the control class 62.78. The mean score of post-test results of the experimental class is higher than the post-test results of the control class. Keywords: Problem based learning, Critical thinking, Accounting Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS MAN 1 Pontianak. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Eksperimen, bentuk penelitian Quasi Experimental dan rancangan penelitian Post-test only group design. Hasil penelitian tahap perencanaan penerapan model pembelajaran berbasis masalah mengacu pada tujuan pembelajaran yang mengarah untuk berpikir kritis, tahap pelaksanaan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dirancang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan tahap evaluasi penerapan model pembelajaran berbasis masalah, skor rata-rata hasil post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Skor rata-rata kelas eksperimen 73,89, sedangkan kelas kontrol 62,78. Skor rata-rata hasil post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil post-test kelas kontrol. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Berpikir Kritis, Akuntansi
DASHBOARD DINAMIKA KARYAWAN DAN ATTRITION TAHUN 2024 MENGGUNAKAN STATISTIKA DESKRIPTIF Ramadhan, Azzam; Widowati, Sri; Ratnasari, Novi; Syahrevi, Nauval; Ferdiansyah, Leroy; Mahendra, Maulana
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 12 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v5i12.9150

Abstract

Karyawan merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan karena mereka berperan signifikan dalam memengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena itu, mengamati dinamika karyawan menjadi hal yang krusial. Di sisi lain, tingkat attrition atau jumlah karyawan yang keluar dari pekerjaan cenderung meningkat seiring perkembangan dunia industri. Meskipun fenomena ini lumrah, tingginya angka attrition dapat merugikan perusahaan jika tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu, perusahaan perlu meminimalkan angka attrition dengan menyediakan fasilitas atau perlakuan khusus bagi karyawan. Untuk memahami dinamika karyawan yang berkontribusi terhadap attrition, diperlukan analisis mendalam. Penelitian ini berfokus pada analisis dinamika karyawan dan attrition menggunakan statistik deskriptif yang divisualisasikan melalui dashboard. Hasil analisis menunjukkan posisi kerja dengan rata-rata pendapatan tertinggi adalah Sales Executive (€2.285.590 per bulan), sedangkan posisi dengan pendapatan terendah adalah Human Resources (€220.259 per bulan). Kelompok usia 30-39 tahun mendominasi jumlah karyawan yang menunjukkan preferensi perusahaan terhadap tenaga kerja di usia produktif, karena mereka umumnya memiliki energi lebih besar dan cenderung menerima pendapatan bulanan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Selain itu, posisi Sales Executive memiliki jumlah karyawan terbanyak dengan tingkat kepuasan kerja yang relatif tinggi, sedangkan Healthcare Representative memiliki tingkat kepuasan kerja terendah. Departemen Research and Development, Sales Executive, dan Healthcare menunjukkan tingkat keterikatan yang tinggi dengan rendahnya angka attrition atau bahkan tidak ada sama sekali. Di sisi lain, jumlah attrition karyawan pria lebih tinggi dibandingkan karyawan wanita, yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan kepuasan kerja antara kedua kelompok.