Transformasi digital dalam tata kelola pendidikan mendorong Dinas Pendidikan Kota Samarinda mengimplementasikan aplikasi absensi SIKAP secara menyeluruh di semua SD Negeri. Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tantangan dan faktor pendukung dalam implementasi aplikasi (SIKAP) di SD Negeri 011 Samarinda Seberang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sembilan informan (kepala sekolah, guru, staf TU, dan operator sekolah), observasi proses absensi, dan studi dokumen, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik model Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tantangan implementasi bersifat multidimensional, meliputi: (1) aspek teknis-infrastruktur berupa ketidakstabilan sinyal internet dan kesenjangan kemampuan perangkat; (2) aspek sumber daya manusia berupa kecemasan teknologi dan resistensi pasif di kalangan guru senior; serta (3) aspek komunikasi kebijakan berupa sosialisasi yang terbatas pada aspek teknis. Di sisi lain, faktor pendukung utama terletak pada komitmen dan keteladanan kepemimpinan sekolah (digital leadership), peningkatan akuntabilitas dan transparansi data kehadiran, serta pencapaian efisiensi administratif yang signifikan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan teknologi terpusat tidak hanya bergantung pada kesempurnaan sistem, tetapi lebih pada kapasitas adaptasi di tingkat sekolah dimana kepemimpinan lokal berperan sebagai katalisator krusial. Implikasi dari temuan ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang holistik yang memadukan pembenahan infrastruktur, penguatan kapasitas SDM melalui pelatihan berkelanjutan, dan sosialisasi yang komprehensif bagi semua pemangku kepentingan.