Rahmita, Siti Rahmita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INOVASI MANAJEMEN KUALITAS MELALUI KOLABORASI STAKEHOLDER DI SD NEGERI 011 SAMARINDA SEBERANG Rahmita, Siti Rahmita; Bahrani
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2025): Volume 10 No. 2 Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i2.24110

Abstract

This study aims to describe quality management innovation through stakeholder collaboration at SD Negeri 011 Samarinda Seberang. The research method used was qualitative with a case study approach, where data were collected through in-depth interviews, observation, and document analysis. The research subjects included principals, teachers, staff, parents, and community representatives. The results showed that stakeholder collaboration has increased active participation in the quality management process, with the level of participation in evaluation meetings becoming more enthusiastic. In addition, the quality of the learning process has improved thanks to resource support and collaboration programs such as “Smart Class” and “Teacher and Parent Workshop”. Student learning outcomes have also shown significant improvement, with the average semester exam score rising from 70 to 80. School resource management has become more effective thanks to financial and material contributions from stakeholders, while a strong and inclusive culture of collaboration has been created through initiatives such as the “Cerdas Mandiri Committee” and the “Education Discussion Forum”. The findings support the Total Quality Management (TQM) theory that emphasizes the importance of stakeholder collaboration in improving education quality. The study recommends developing a stakeholder collaboration model that can be adopted by other schools, as well as increasing stakeholders' active participation through supportive programs and policies. Thus, stakeholder collaboration is proven as an effective strategy to improve quality management in primary schools.
TANTANGAN DAN FAKTOR PENDUKUNG IMPLEMENTASI APLIKASI ABSENSI SIKAP DI SD NEGERI 011 SAMARINDA SEBERANG: studi kasus Rahmita, Siti Rahmita; Gustiawan, Fathan; Nur, Nopian; Sudadi
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Published
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.34393

Abstract

Transformasi digital dalam tata kelola pendidikan mendorong Dinas Pendidikan Kota Samarinda mengimplementasikan aplikasi absensi SIKAP secara menyeluruh di semua SD Negeri. Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tantangan dan faktor pendukung dalam implementasi aplikasi (SIKAP) di SD Negeri 011 Samarinda Seberang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sembilan informan (kepala sekolah, guru, staf TU, dan operator sekolah), observasi proses absensi, dan studi dokumen, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik model Miles dan Huberman. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tantangan implementasi bersifat multidimensional, meliputi: (1) aspek teknis-infrastruktur berupa ketidakstabilan sinyal internet dan kesenjangan kemampuan perangkat; (2) aspek sumber daya manusia berupa kecemasan teknologi dan resistensi pasif di kalangan guru senior; serta (3) aspek komunikasi kebijakan berupa sosialisasi yang terbatas pada aspek teknis. Di sisi lain, faktor pendukung utama terletak pada komitmen dan keteladanan kepemimpinan sekolah (digital leadership), peningkatan akuntabilitas dan transparansi data kehadiran, serta pencapaian efisiensi administratif yang signifikan. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan teknologi terpusat tidak hanya bergantung pada kesempurnaan sistem, tetapi lebih pada kapasitas adaptasi di tingkat sekolah dimana kepemimpinan lokal berperan sebagai katalisator krusial. Implikasi dari temuan ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang holistik yang memadukan pembenahan infrastruktur, penguatan kapasitas SDM melalui pelatihan berkelanjutan, dan sosialisasi yang komprehensif bagi semua pemangku kepentingan.