Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mengaplikasikan Ilmu Sejarah Melalui Gambar-Gambar Peradaban di SMPS Al-Wasliyah Desa Pasir Permit Samin Lubis, Mara; Sepriani, Laila
JPM MOCCI : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ekonomi, Sosial Sains dan Sosial Humaniora, Koperasi, dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 2 (2024): September
Publisher : PT. Alahyan Publisher Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61492/jpmmocci.v2i2.214

Abstract

This study was carried out to complete the KKN's tasks carried out in Batu Bara Regency, Limapuluh District, in Izin Pasir Village. This research method was carried out using a qualitative method which was carried out to understand a context regarding Applying Historical Knowledge Through Images of Civilization at AL-WASLIYAH SMPS, PASIR PERMIT VILLAGE using infocus delivered by class X students of AL-WASLIYAH SMPS by using several images. about civilizations such as the tombs in Barus, Bongol Temple, Maimun Palace, Al-Mashun Grand Mosque.
Awal Perkembangan Islam di Sumatera Barat Pasaman Barat Siregar, Yusra Dewi; Sepriani, Laila; Azwar, Revan; Pratama, Riski
Journal of Comprehensive Science Vol. 3 No. 7 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v3i7.764

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menelaah kembali sejarah awal masuknya islam di sumatera barat di bagian pasaman. Metode penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data. Sebuah cerita rakyat yang berkembang dalam masyarakat Pasaman yakni Cerita Rajo Sontang, diceritakan bahwa orang pertama yang mendiami daerah tersebut berasal dari Pagaruyung, dan pada Pertengahan abad ke -7 M agama islam sudah memasuki daerah minangkabau yang di bawa oleh para pedagang-pedagang islam. Umat Islam di Minangkabau memiliki rumah ibadah disebut dengan Surau dan Masjid. Surau pada awalnya bangunan pelengkap rumah gadang (rumah adat), sedangkan masjid merupakan sarana yang harus memiliki sebagai syarat dapat berdirinya sebuah nagari di Minangkabau.
Menelusuri Tradisi Horja Patibal Sere sebagai Warisan Budaya Suku Mandailing di Panyabungan, Mandailing Natal Sepriani, Laila; Rohani, Laila
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v9i2.11694

Abstract

This study aims to examine the Horja Patibal Sere tradition among the Mandailing ethnic group in Panyabungan, Mandailing Natal Regency. Employing a qualitative research method, the study utilized in-depth data collection through observation, interviews, documentation, and data analysis techniques. The findings reveal that Patibal Sere is a compulsory customary ritual held at night, involving family members, religious figures, and traditional leaders. During the ceremony, the agreed-upon mahar (bridal dowry) is presented on a ceremonial tray along with symbolic items such as burangir (betel leaves), yellow rice, areca nut, banana leaf tips, and a traditional long cloth. Following the symbolic handover, the bride’s mother carries the dowry, representing a gesture of nurturing, protecting, and caring for the continuity of the marriage. The Mandailing people, an ethnic group from North Sumatra, possess a rich and distinctive cultural heritage. The Patibal Sere tradition, passed down for generations, remains an essential component of the customary marriage rites. It reflects the deep-rooted values, identity, and social cohesion within the Mandailing community, particularly emphasizing the sacredness and communal nature of marriage through ancestral rituals.‎