Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) KETAPANG 2×1O MW Rizki, Tengku M; Yusuf, M. Ismail; Hiendro, Ayong; Khwee, Kho Hie; -, Yandri
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.57053

Abstract

Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan secara menyeluruh di suatu negara bagian manapun. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan akan energi listrik, sehingga memaksa penyedia energi listrik menggunakan pembangkit listrik dengan kapasitas besar guna menjaga kontinyuitas pelayanan. PLTU merupakan salah satu pembangkit listrik yang mengsuplay sebagian besar energi listrik ke konsumen. Produksi batubara di Indonesia sebanyak 606,71 juta ton pada tahun 2021, beberapa jenis batubara yang digunakan pada pembangkit listrik adalah jenis low rank coal dan medium rank coal dengan nilai kalori 4100 kcal/kg sampai dengan 5200 kcal/kg. Salah satu parameter yang digunakan pada suatu sistem pembangkit tenaga berbahan bakar batubara adalah specific coal consumption (SCC). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar penggunaan konsumsi penggunaan bahan bakar di PLTU Ketapang 2x10 MW kemudian mengetahui jumlah bahan bakar yang digunakan setiap hari dan persentase campuran bahan bakar tersebut. Perbedaan nilai kalori bahan bakar yang digunakan berpengaruh pada konsumsi dimana semakin besar nilai kalori tinggi dapat menyebabkan konsumsi spesifik bahan bakar menurun. Penggunaan bahan bakar cofiring di PLTU Ketapang dengan kalori 4006 Kcal/Kg dan 3815 Kcal/Kg yaitu pada pembangkit unit 1 dengan daya terbesar dihasilkan dihari berbeda sebesar 10000 kW memiliki konsumsi spesifik sebesar 1305.70 kg/kWh. Sedangkan pada pembangkit unit 2 dengan daya terbesar yang dihasilkan dihari kelima sebesar 9920 kW memiliki konsumsi spesifik sebesar 128.16 kg/kWh. Pengunaan bahan bakar campuran (cofiring) pada pembangkit mampu menghemat penggunaan bahan bakar batubara dimana penggunaan cangkang sawit memiliki nilai kalori yang cukup sama dan dapat digunakan sebagai energi dari bahan organik.