Gangguan pendengaran akibat bising (Noise Induced Hearing Loss/NIHL) adalah penurunan pendengaran atau tuli akibat bising yang melebihi nilai ambang batas dengar dilingkungan kerja. Selain karena faktor bising, terdapat faktor lainnya yang bisa memicu peningkatan risiko gangguan pendengaran, seperti lama pajanan, masa bekerja, dan panggunaan alat pelindung telinga. Pasien Tn. P usia 46 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan penurunan pendengaran sejak 3 tahun terakhir dan semakin memberat. Keluhan disertai rasa berdenging dan tegang di leher belakang. Riwayat bekerja sebagai tukang las selama 10 tahun terakhir dan jarang menggunakan pelindung telinga. Pemeriksaan fisik didapatkan TD: 140/90 mmhg, Nadi 87 x/menit, Pernafasan 18x/menit, dan Suhu 36,7°C, IMT 23,5 kg/m2. Pemeriksaan garpu tala didapatkan rinne (+/+), Swabach (memendek +/+), Weber (lateralisasi ke kiri), Bing (+), dan tes bisik jarak 3 meter. pemeriksan audiogram didapatkan penurunan pada frekuensi 4000 Hz dan meningkat pada 8000 Hz. Pasien didiagnosa Noise Induced Hearing Loss. Studi kasus berlokasi di Puskesmas Dahlia Makassar. Pengamatan dilakukan tanggal 01 Maret sampai 15 Maret 2024. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, pemeriksaan fisik, pengamatan, dan data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan studi kasus tersebut dilakukan penatalaksanaan holistik dengan pendekatan kedokteran keluarga dengan tujuan meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif meliputi pelayanan promotif, preventif serta pelayanan kuratif dan rehabilitatif dasar.