Anak memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sangat penting pada waktu balita sehingga memerlukan asupan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kurangnya gizi pada balita dapat disebabkan oleh tingkat pengetahuan orang tua tentang makanan, komposisi serta cara memasak yang masih kurang sehingga berdampak pada balita stunting. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan stunting terhadap kejadian stunting di wilayah Sragen. Metode: Yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel 58 responden dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total sampling. Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur ibu mayoritas responden berumur 26– 30 tahun sebanyak 22 (37,9%) responden, mayoritas ibu berjumlah anak dengan 2 anak sebanyak 29 (50,0 %) responden, mayoritas pekerjaan ibu sebagai IRT sebanyak 49 (84,5%) responden, mayoritas ibu berpendidikan SMP yaitu sebanyak 33 (56,9%) responden, mayoritas balita berumur 25-36 bulan sebanyak 25 (43,1%) responden, mayoritas balita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 (51,7%) responden. Pegetahuan ibu menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 30 (51,7%) responden, mayoritas responden balita adalah normal sebanyak 44 (75,9%) balita. Balita sangat pendek 6 balita (10,3%) dan pendek 8 balita (13,8 %) maka kejadian stunting terdapat 14 balita megalami stuting. Berdasarkan uji Chi Square, nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,570. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dan stunting terhadap kejadian stunting di wilayah Sragen dengan p: 0,570