Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam hubungannya dengan pengobatan herbal tradisional di Desa Dawuhan, Kabupaten Kediri, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan keberlanjutan. Praktik pengobatan tradisional, komplementer, dan alternatif (TCAM), yang mencakup penggunaan produk herbal, lazim secara global, dengan tingkat penggunaan yang dilaporkan antara 24% dan 71,3% di berbagai populasi, menunjukkan potensi pasar yang kuat untuk obat herbal. Di daerah seperti Nepal, pengelolaan tanaman obat yang berkelanjutan sangat penting, karena sumber daya ini merupakan bagian integral dari mata pencaharian dan perawatan kesehatan lokal. Selain itu, pengetahuan tradisional yang kaya seputar pengobatan herbal, seperti yang terlihat di antara orang-orang Shui di Tiongkok, menyoroti pentingnya melestarikan dan mempromosikan praktik pengobatan lokal untuk keberlanjutan ekonomi dan budaya. Membangun sistem pendaftaran terstruktur untuk obat-obatan herbal, seperti yang ditunjukkan di Bahrain, dapat meningkatkan kepercayaan peraturan dan akses pasar, sehingga mendukung pertumbuhan UMKM di sektor ini. Secara sinergis, berbagai elemen yang telah diuraikan dapat menciptakan fondasi ekonomi mandiri dan berkelanjutan bagi Desa Dawuhan. Pengembangan jaringan distribusi yang efektif untuk produk herbal akan memperkuat posisi UMKM di pasar yang lebih luas. Melalui pemanfaatan teknologi digital dan e-commerce, pelaku UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih beragam, sejalan dengan tren global yang semakin mengapresiasi pengobatan tradisional. Integrasi antara warisan budaya lokal dan inovasi pemasaran modern berpotensi menciptakan sinergi yang kuat, mendorong pertumbuhan sektor UMKM secara berkelanjutan. Kolaborasi multistakeholder menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi ini, memastikan produk lokal mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dukungan berupa pelatihan dan pendampingan bagi UMKM akan semakin memperkuat daya saing mereka, memungkinkan produk lokal menembus pasar nasional bahkan internasional