Jumlah kerang dan rumput laut yang sangat besar belum dikelola dengan baik oleh usaha kecil dan menengah (UKM) lokal. Manajemen rantai pasok merupakan sistem yang mengkoordinasikan aliran material, informasi, dan uang dari pemasok ke pengguna akhir. Kerula adalah kombinasi dari kerang dan rumput laut (kerang dan rumput laut, Kerula), masalahnya adalah menilai risiko dalam rantai pasokan di sebuah UKM di Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur, yang tidak dapat mengubah kerang dan rumput laut menjadi bahan makanan yang diinginkan oleh masyarakat adat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi rantai pasok produk Kerula pada UKM di Kecamatan Sumberasih, serta untuk mengatasi masalah manajemen risiko dan meningkatkan nilai tambah pada rantai pasok produk Kerula dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi, studi literatur, wawancara, dan kuesioner. Penelitian ini mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan FMEA, yang meliputi tiga parameter yaitu severity, occurrence, dan detection. Strategi ini memberikan solusi manajemen rantai pasokan yang mengintegrasikan aspek-aspek untuk mengurangi dan meminimalkan risiko. UKM di Kecamatan Sumberasih ini memiliki satu jaringan rantai pasokan yang mencakup pemasok, agen, toko, dan konsumen. Hasil dari teknik FMEA menunjukkan bahwa peningkatan implementasi manajemen rantai pasokan di Kecamatan Sumberasih dapat dilakukan dengan mengatasi risiko yang muncul pada saat pemilihan bahan baku, penyimpanan, dan lain sebagainya. RPN maksimum adalah 448, yang menunjukkan bahwa penjualan akan menjadi sulit.