Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fenomena Fear of Missing Out pada Penggemar K-Pop Marseal, Adelia Putri; Al Fatihah, Alisa Dzihni; Lestari, Isti Ayu; Christina, Sarah; Wardono, Talitha Sahda Zuriah Gendro; Cahyono, Rudi
Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 2 No 1 (2022): BULETIN RISET PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.232 KB) | DOI: 10.20473/brpkm.v2i1.32310

Abstract

Fear of missing out merupakan ketakutan akan kehilangan momen berharga dengan individu maupun kelompok lain yang kerap kali muncul dalam pengguna media sosial. Hal ini juga berlaku pada penggemar K-Pop yang aktif di media sosial. Peneliti ingin menggali bagaimana pengalaman dan pemaknaan fear of missing out bagi penggemar K-Pop dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan fenomena fear of missing out pada ketiga partisipan yang merupakan penggemar K-Pop terbentuk ke dalam 4 kelompok tema, (1) informasi yang sering dicari; (2) pengalaman dan pemaknaan FoMO; (3) faktor yang memengaruhi FoMO; (4) dampak FoMO.  
Hubungan Antara Alexithymia dengan Depresi pada Remaja Wardono, Talitha Sahda Zuriah Gendro
Blantika: Multidisciplinary Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Reguler Issue
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/blantika.v2i1.68

Abstract

Depresi merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan pada remaja. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa data kasus depresi remaja di Indonesia masih cukup besar setelah tiga tahun. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada remaja antara lain perubahan hormon, stres akademik dan sosial, masalah keluarga atau lingkungan, dan juga kesulitan untuk mengekspresikan emosi yakni Alexithymia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara alexithymia dengan depresi pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada 100 remaja berusia 12-23 tahun yang merasa sukar untuk mengungkapkan emosi, sering merasa sedih, murung, putus asa, dan terpuruk, merasakan rasa bersalah, mengasihani diri sendiri secara berkelanjutan dan mendalam. Penelitian ini menggunakan skala depresi (BDI-II) dan skala alexithymia (TAS-20). Uji korelasi menunjukkan terdapat hubungan antara alexithymia dan depresi pada remaja, r(100) = 0.25, p = 0.01. Hal ini mengartikan bahwa jika terjadi kenaikan pada variabel alexithymia maka akan menghasilkan kenaikan pada variabel depresi.