Berdasarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2021), emisi kendaraan bermotor berkontribusi 70% terhadap polusi Nitrogen Oksida (NOx), Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2) dan Particulate Matter (PM) di daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas udara dan pemantauan karbon monoksida dan gas amonia berupa alat deteksi dan pemantauan polusi udara berbasis IoT. Penelitian ini menggunakan metode penelitian System Engineering yaitu studi pustaka, analisis kebutuhan, desain sistem, pengembangan perangkat keras, pengembangan perangkat lunak, integrasi komponen, uji coba dan evaluasi, analisis data dan kesimpulan. Perangkat ini terdiri dari serangkaian sensor yaitu MQ-135, sensor MQ-7, Arduino Uno, ESP8266 sebagai alat yang terhubung ke internet dan perangkat lunak telegram. Data yang diperoleh dari sensor ditransmisikan ke Arduino Uno, kemudian ke ESP8266 secara nirkabel. Data pengukuran ditampilkan di kolom bot obrolan perangkat lunak telegram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem deteksi dan pemantauan udara berbasis iot menghasilkan deteksi beberapa parameter kadar gas CO dan NH3 pada beberapa objek, yaitu asap kendaraan, asap rokok elektrik, asap tembakau, dan parfum. Data kualitas udara yang diperoleh dari sensor dapat ditampilkan secara real-time melalui telegram dan disimpan dalam database. Sistem akan menampilkan peringatan "Tolong Gunakan Masker" yang muncul di aplikasi bot telegram ketika gas yang terindentifikasi melebihi ambang batas. Keywords: Gas, Kualitas udara, Sensor MQ-135, Sensor MQ-7.