Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK ḌABṬ MUSHAF NUSANTARA: Kajian Analitis Komparatif Terhadap Mushaf Standar Indonesia Dan Mushaf Pojok Menara Kudus Alwi, Wildan; Sipahutar, Rahmat Taufik
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 8, No 1 (2024): Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Keislaman
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v8i01.848

Abstract

This study aims to describe the differences and similarities of ḍabṭ and the factors that influence both of them which are affixed to the Indonesian Standard Mushaf (hereinafter abbreviated as MSI) and the Pojok Menara Kudus Mushaf (hereinafter abbreviated as MPMK). This study uses a qualitative method and the data in this study were obtained through library research by collecting data from circulating mushafs to obtain significant results. This study concludes that the study of Ḍabṭ science (harakat and punctuation) is very important in the journey of changes in the Al-Qur'an mushaf and its early circulation in the archipelago in the 19th century, at least two popular mushafs circulated, namely Bahriyah and Bombay which became the forerunners of MSI and MPMK, both mushafs were familiar to the consumption of Indonesian Muslim society before standardization, until finally in 1984 the standardization of mushafs became an important reference regarding the legality of the circulation of mushafs in the archipelago
Motivasi Intrinsik dalam Al-Qur`An (Analisis Pengulangan Kisah Nabi Musa, Fir`Aun dan Banî Isrâîl) Hasan, Abdur Rokhim; Sipahutar, Rahmat Taufik
Jurnal Global Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v3i1.300

Abstract

Kisah Nabi Musa yang sering diulang dalam Al-Qur'an dengan diksi mirip, menggambarkan fenomena kebahasaan yang kaya, sehingga penafsiran maknanya selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini mengkaji motivasi intrinsik di balik pengulangan kisah Nabi Musa, Fir'aun dan Banî Isrâîl dalam Al-Qur'an dengan susunan dan redaksi yang berbeda-beda. Pengulangan kisah ini bukan tanpa tujuan, melainkan mengandung hikmah mendalam yang berkaitan dengan konteks psikologis, historis, dan tujuan (maqâshid) dari setiap ayat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan library research, mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an tentang pengulangan kisah tersebut menggunakan metode tematik serta pendekatan munâsabah ayat, kaidah tikrâr, dan maqâshid ayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis dan historis umat Yahudi di masa Nabi Muhammad sangat mempengaruhi turunnya ayat-ayat tersebut. Pengulangan ini juga disesuaikan dengan objek bicara, penyampaian makna yang berbeda, penyempurnaan cerita sebelumnya, dan konteks ayat (munâsabah). Setiap pengulangan memiliki nilai dan tujuan signifikan yang berbeda, baik untuk menghibur Nabi Muhammad, mengingatkan umat Yahudi, maupun memberikan pelajaran kepada umat Islam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengulangan kisah dalam Al-Qur'an merupakan bentuk keindahan bahasa Arab dan kandungan makna yang dalam, bukan pengulangan yang sia-sia. Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khazanah studi tafsir tematik, khususnya dalam memahami aspek psikologis dan linguistik Al-Qur’an
Varia Dabt Mushaf Al-Qur’an Qiraat Abu 'Amr Riwayat Ad-Duriy Sipahutar, Rahmat Taufik; Valfini, Qinta Berliana; Aminullah, Muhammad; Sharubutu, Osman Nuhu
SUHUF Vol 18 No 1 (2025)
Publisher : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22548/shf.v18i1.1258

Abstract

The science of dabt was developed to preserve the authenticity of Qur’anic recitation as Islam spread into non-Arab regions. However, its application in modern mushafs reveals certain inconsistencies. This study aims to examine these inconsistencies through a comparative analysis of the dabt system in three mushafs of the Qur’anic reading (qira'a) of Abu 'Amr, transmitted by ad-Duri, namely the editions from Madinah, Sudan, and the digital version of at-Taysir. Employing a descriptive-comparative method, the research identifies and analyzes the patterns of similarities and differences in diacritical marks among the three mushafs. The findings indicate uniformity in the fundamental elements of dabt, such as basic vowels (harakat), sukun, and tasydid, which largely follow the system of al-Khalil ibn Ahmad al-Farahidiy. However, significant variations are observed in markings such as imala, alif wasl, and the treatment of isqat. The study concludes that uniformity is primarily driven by the shared rasm and qira'a, while diversity arises from differences in dabt schools (masyriqiy and magribiy), the evolution of mediums (print and digital), and local scholarly ijtihad. This research underscores that the variations in dabt reflect the socio-cultural dynamics within the tradition of safeguarding the Qur'anic text.