Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gerakan Pemberdayaan dan Peningkatan Pengetahuan Petugas Fasility Care Sebagai Upaya Penerapan Higiene Dan Sanitasi Lingkungan yang Baik di Kampus FKIK Universitas Jambi Lesmana S, Oka; Putri, Fitria Eka
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 6 No. 01 (2024): Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssm.v6i01.39533

Abstract

Environmental sanitation issues in Jambi Province include: the population with access to proper sanitation facilities in 2019 only reached 88.56% of the population in the Jambi Province area, sanitation of public places that meet health requirements only reached 63.11%, and food processing places that meet health requirements are still below 70% of the achievement. Therefore, cross-sector efforts are needed to improve environmental sanitation, but it is also necessary to pay attention to hygiene behavior which is also closely related to sanitation against the occurrence of a disease. The results of the implementation of community service activities in the FKIK Unja campus environment targeting facility care officers are increasing after knowledge about good hygiene and sanitation after socialization. Efforts to form hygienic behavior in the FKIK campus environment have been carried out by empowering officers through the provision of liquid soap for washing hands (CTPS), installing CTPS promotional stickers, and sorting to processing waste. Waste sorting activities have also been carried out by officers using trash bags that have been provided according to the type of waste including organic and inorganic, B3, and waste with economic value.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA TANJUNG GENTING TAHUN 2024 Tetrianti, Lia; Nasution, Helmi Suryani; Hidayati, Fajrina; Rini, Willia Novita Eka; Lesmana S, Oka
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43899

Abstract

Buang air besar sembarangan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Tanjung Genting, dengan angka kejadian BABS yaitu 58 kasus di tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di Desa Tanjung genting pada bulan oktober 2024- maret 2025 dengan 232 populasi yaitu Kepala (KK) dan 92 sampel. Teknik pengambilan sampel ialah simple random sampling. Variabel penelitian yaitu perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pengetahuan, sikap, nilai-nilai budaya, tingkat pendapatan dan kepemilikan jamban sehat. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square di aplikasi SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan proporsi masyarakat perilaku BABS sebesar (58,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku BABS yaitu pengetahuan (PR= 2,6 (95% CI: 1,6 –4,2); P-value= 0,000), sikap (PR = 4,5 (95% CI: 2,2 – 8,8; P-value= 0,000), Nilai- nilai budaya (PR = 6,6 (95% CI: 2,6 – 16,7 ; P-value= 0,000), tingkat pendapatan (PR = 5,4 (95% CI: 1,4 – 20,2 ; P-value= 0,000) dan kepemilikkan jamban sehat  (PR = 3,5 (95%) CI: 1,6 – 7,2, P-value= 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) berhubungan dengan,pengetahuan kurang, sikap negatif, nilai-nilai budaya negative, pendapatan yang rendah dan tidak memiliki jamban sehat.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH Putra, Rio Mapin; Hidayati, Fajrina; Lesmana S, Oka; Fitri, Adelina; Kasyani, Kasyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44952

Abstract

Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah penyakit pernapasan yang menyerang  hidung, faring, laring, dan sinus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. ISPA merupakan penyebab utama kematian pada balita. ISPA termasuk 10 penyakit terbanyak menurut profil Kesehatan dinas Kesehatan kota Jambi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita dan kondisi yang paling mempengaruhi terjadinya ISPA tersebut. Metode penelitian kuantitatif, menggunakan desain   cross sectional, dengan Sampel penelitian diambil menggunakan Teknik stratifield random sampling. Populasi dalam penelitian adalah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas payo selincah dengan pengambilan sampel sebanyak 105 responden. hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kepadatan hunian (p-value= 0,010), luas ventilasi (p-value= 0,053), suhu (p-value= 0,025), dan kelembapan (p-value= 0,012) dengan kejadian ISPA pada balita. terdapat hubungan tidak signifikan antara paparan asap rokok (p-value= 0,835), dan penggunaan obat nyamuk bakar (p-value= 0,845) dengan kejadian ISPA pada balita. kelembapan merupakan variabel yang paling dominan dengan p-value= 0.038, dengan PR sebesar 3,033, artinya balita yang tinggal di rumah dengan kelembapan yang tidak memenuhi syarat 3 kali berisiko terkena ISPA. Balita yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak memenuhi syarat Kesehatan dapat meningkatkan risiko terjadinya ISPA. Masyarakat di sarankan untuk membuka ventilasi secara berkala agar menjaga suhu dan kelembapan tetap ideal, mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah, dan mengurangi penggunaan obat nyamuk bakar dengan memasang kasa nyamuk pada lubang angin rumah dalam mengendalikan nyamuk.
Risk Factors Associated with The Incidence of Diarrhea in Toddlers in The Working Area of The Pamenang Public Health Center Lestari, Pujiah; Noerjoedianto, Dwi; Wisudariani, Evy; Ena Sari, Rumita; Lesmana S, Oka
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 2 No 10 (2023): KESANS: International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v2i10.199

Abstract

Introduction: Diarrhea is the occurrence of defecation with a more liquid consistency than usual with a frequency of three times or even more within 24 hours. The incidence of diarrhea is related to factors such as water sources, toilet facilities, hand washing behavior, knowledge, and waste management. Objective: The aim of the study was to determine the risk factors associated with the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of ??the Pamenang Health Center, Merangin Regency in 2022. Method: Using the chi-square method, the observational analytic case control approach. The sample in the study used a 1:1 ratio with a total sample of 85 cases and 85 control samples. Result and Discussion: The results of this study showed that the variable p-value of clean water was 0.001 with OR 0.146, the variable of toilet facilities was p-value 0.003 with OR 0.171, the variable of hand washing behavior was p-vacue 0.000 with OR 0.159, the mother's knowledge variable was p-value 0.017 with OR 0.292, landfill variable p-value 0.846 with OR 1.078. Conclusion: It can be concluded that there is a correlation between clean water sources, toilet facilities, hand washing behavior, mother's knowledge, and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of ??the Pamenang Health Center.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pembuangan Tinja Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Melsa, Sosa; Hidayati, Fajrina; Lesmana S, Oka; Asparian, Asparian; Kasyani, Kasyani
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1257

Abstract

Latar Belakang: Pembuangan tinja balita yang tidak dilakukan dengan benar dapat menjadi salah satu pemicu praktik buang air besar sembarangan. Tinja balita yang tidak ditangani secara benar berpotensi mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit pada anak, seperti diare, stunting, hingga hepatitis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain cross-sectional. Sampel diambil menggunakan teknik multistage sampling sebanyak 73 responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Proporsi ibu yang melakukan pembuangan tinja balita tidak aman sebesar 35,7%. Terdapat hubungan yang signifikan tingkat pendidikan ibu (P-value = 0,000), jumlah anak/paritas (P-value = 0,022), toilet training (P-value = 0,001), paparan informasi sanitasi (P-value = 0,014) dengan perilaku pembuangan tinja balita. Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan usia ibu (P-value = 0,758), status ekonomi (P-value = 0,480) dan ketersediaan sumber air bersih (P value = 1,000) dengan perilaku pembuangan tinja balita. Kesimpulan: Pendidikan ibu, jumlah anak/paritas, toilet training dan paparan informasi sanitasi memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pembuangan tinja balita. Sebaliknya, usia ibu, status ekonomi dan ketersediaan sumber air bersih tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perilaku pembuangan tinja balita.