Latar belakang penelitian ini didasari oleh hasil pengamatan, uji coba awal, dan tes yang menunjukkan keterampilan representasi peserta didik awalnya cukup rendah, yaitu sebesar 52 persen secara keseluruhan. Hal tersebut juga sejalan dengan tingkat kepercayaan diri peserta didik yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan representasi matematis dan self-efficacy peserta didik dengan menerapkan model Problem Based Learning. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar 1 Malang pada tahun pelajaran 2023/2024. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus yang melibatkan empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil awal menunjukkan keterampilan representasi peserta didik hanya sebesar 52 persen, namun setelah penerapan pembelajaran Problem Based Learning, persentasenya meningkat menjadi 55 persen pada siklus pertama dan naik signifikan menjadi 83 persen pada siklus kedua. Self-efficacy peserta didik yang awalnya sebesar 74 persen juga meningkat menjadi 83 persen pada siklus pertama dan 86 persen pada siklus kedua. Peningkatan ini menunjukkan efektivitas model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan keterampilan representasi matematis dan self-efficacy, terutama dalam konteks pembelajaran matematika pada materi data dan diagram.