Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pendidikan Agama Bagi Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo Fitriyanti, Nur
WALADI Vol 1 No 2 (2023)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/waladi.v1i2.320

Abstract

Penanaman nilai-nilai agama yang diberikan kepada anak pra sekolah atau usia TK, sebelum mereka berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk, dibutuhkan contoh-contoh, latihan-latihan dan pembiasaan-pembiasaan. Apabila penanaman nilai-nilai agama pada anak tidak dibiasakan sejak dini maka, kelak dikemudian hari anak akan menjadi orang yang melupakan agamanya, dekadensi moral dari anak-anak usia sekolah sudah banyak yang keluar dari jalur ajaran agama. Jenis penelitian ini adalah berupa penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif dengan memakai bentuk studi kasus (case study), yang menjadi tujuan penelitian kualitatif ini adalah menggambarkan realitas empiris sesuai dengan gejala yang ada secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh sebab itu, jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus (case study). Penelitian ini akan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat tentang pendidikan agama bagi anak melalui metode bercerita di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai agama bagi anak usia pra sekolah dilakukan dengan cara menyajikan sesuatu yang abstrak menjadi konkrit, ketika anak antusias dan terbawa cerita karena didorong oleh rasa ingin tahu maka pada saat itu merupakan saat yang tepat untuk memberikan nilai-nilai agama yang dikemas dalam sebuah cerita. (2). Respon anak di TK Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo terhadap metode bercerita dalam proses belajar mengajar. Secara umum anak-anak di taman kanak-kanak senang mendengar cerita, ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita, maka anak dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan guru. Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya sebuah cerita olah anak, hal ini yang paling utama tergantung pada peran seorang guru dalam mengapresiasikan cerita tersebut
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (PPRA) sebagai Penguatan Karakter Anak Merdeka Belajar Di RA Yapisthon Surabaya Fitriyanti, Nur; Irawati, Sutiyah Nova
Tamaddun : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan Vol 26 No 1 (2025): Tamaddun: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tamaddun.v26i1.9383

Abstract

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ada 3 yaitu : (1) Bagaimana implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam merdeka belajar? (2) Bagaimana nilai P5 dan nilai PPRA yang diterapkan dalam penguatan karakter anak ? (3) Bagaimana peran guru dalam penguatan karakter anak dalam merdeka belajar? Tujuan dari penelitian yakni untuk mengetahui implementasi projek penguatan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin dalam merdeka belajar, untuk mengetahui nilai P5 dan nilai PPRA yang diterapkan dalam penguatan karakter anak usia dini, untuk mengetahui peran guru dalam penguatan karakter anak usia dini dalam merdeka belajar. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa : (1) RA Yapisthon sudah melaksanakan projek 2 tema besar selama 1 tahun ajaran 2023-2024, pada semester 1 melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dan profil pelajar rahmatan lil alamin (PPRA) dengan tema “Aku Cinta Indonesia” yang bertepatan dengan hari Ibu sehingga dikegiatan P5-PPRA digabungkan dengan perayaan hari ibu. Projek tersebut adalah memperkenalkan anak pada kearifan lokal budaya Indonesia dengan mengadakan bazar makanan/ kue dan minuman tradisional. Pada semester 2 menggunakan tema besar “Aku Sayang Bumi”. Projek ke 2 yaitu memperkenalkan anak pada menjaga lingkungan agar bersih, sehat dan hijau. (2) Penerapan nilai P5 dan PPRA di RA Yapisthon sudah diterapakan kepada murid-murid RA Yapisthon, adapun nilai P5 yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penerapan nilai P5-PPRA sudah diterapkan dengan berbagai kegiatan dan pembiasaan di sekolah seperti permainan tradisional, pengenalan baju batik dan makanan/kue tradisional, pembiasaan upacara, menonton film kebangsaan, praktek shalat wajib/sunnah, dll. (3) Peran guru dalam merdeka belajar di RA Yapisthon yaitu sebagai berikut : Menggali potensi anak, Merancang pembelajaran terpersonalisasi, Mengembangkan pembelajaran aktif, Mendorong kreatifitas dan inovasi, Memperkuat karakter dan etika, Menghubungkan pembelajaran dengan konteks lokal, Mengembangkan kemandirian siswa, Melatih anak untuk mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
SOROGAN VS BANDONGAN AS METHOD OF ARABIC LANGUAGE TEACHING DAKWAH MODEL IN ISLAMIC BOARDING SCHOOL: A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Ma'ruf, Ma'ruf; Nova Irawati , Sutiyah; Fitriyanti, Nur; Kusuma Wardhana, Akhmad
Tanfidziya: Journal of Arabic Education Vol. 4 No. 02 (2025)
Publisher : Prodi. Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/tanfidziya.v4i02.671

Abstract

The sorogan and bandongan methods can facilitate effective Arabic teaching in Islamic boarding schools. This study aims to see the challenges, things that need to be prepared, and the potential of sorogan and bandongan as Arabic teaching methods for congregations in Islamic boarding schools. This study uses a systematic literature review (SLR) with sample paper data taken from the Scopus website. There are 46 document data taken from 1990-2025. The data were analyzed using SLR to find out what is needed and the obstacles to implementing the sorogan and bandongan methods. The results of the study show that Bandongan emphasizes memorization more while Sorogan emphasizes understanding and interaction. In addition, Sorogan is suitable for extroverts while bandongan is suitable for introverts. The practical implications of this study can be a reference for things that need to be prepared in teaching Arabic to students in Islamic boarding schools.
Sinergi Akademisi dan Perpustakaan untuk Berkontribusi pada Keilmuan Manajemen Lingkungan Irawati, Sutiyah Nova; Nugroho, Prasetyo Adi; Fitriyanti, Nur
Buletin Perpustakaan Vol. 8 No. 1 (2025): Buletin Perpustakaan UII (Edisi Mei 2025)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/bpuii.v8i1.37798

Abstract

Negara berkembang seperti Indonesia kurang peka terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya penghijauan serta dampak berbahaya polusi dan limbah terhadap kesehatan masyarakat. Literasi lingkungan penting untuk membina generasi yang sadar, peduli, dan mampu mengatasi masalah lingkungan. Pustakawan dapat menyelenggarakan lokakarya dan seminar yang berfokus pada isu lingkungan. Studi ini bertujuan untuk mengobservasi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pustakawan untuk berkolaborasi dengan pihak akademik ataupun guru guna berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Studi ini menggunakan data sekunder berupa metadata 472 dokumen dari Scopus. Data dianalisis dengan menggunakan metode bibliometrik dan systematic literature review (SLR). Hasil menunjukkan bahwa perpustakaan tidak hanya terdiri dari perpustakaan universitas umum yang dapat berkolaborasi dengan para akademisinya, tetapi juga perpustakaan universitas Islam. Perpustakaan universitas Islam mengedepankan unsur syariat dalam metode pengembangan literasi kesadaran lingkungan, sedangkan universitas umum tidak. Sekolah juga memiliki perpustakaan, dan pihak guru serta pustakawan dapat berkolaborasi dalam program peningkatan literasi kesadaran lingkungan bagi siswa. Perpustakaan perlu memiliki SDM yang berasal dari bidang lingkungan atau lulusan pendidikan formal di bidang lingkungan.
Peran Perpustakaan dalam Membantu Riset tentang Studi Islam di Indonesia Nova Irawati, Sutiyah; Fitriyanti, Nur; Nugroho, Prasetyo Adi
Media Informasi Vol 34 No 1 (2025): Media Informasi
Publisher : Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mi.v34i1.18359

Abstract

Islamic education in Indonesia has a long history, with significant contributions from previous scholars. Librarians have a role in helping academics in advancing Islamic studies. observing how the role and contribution of libraries and their librarians in helping Islamic studies in academic environments. This study uses a qualitative method using metadata from Scopus. There are around 133 documents found. Then the documents are sorted to remove documents that do not use English and documents in the form of reviews. There are around 91 documents left from 2008-2024. The data sample was analyzed using bibliometric and SLR methods. The results show that the most used words in the keywords of previous papers are Muhammadiyah and Syatibi. Both words are connected to the word’s mayor, Indonesian and Islam. Research on Islamic studies involves or is related to Muhammadiyah as the largest Islamic organization in Indonesia besides Nahdlatul Ulama (NU).
Pendidikan Agama Bagi Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo Fitriyanti, Nur
WALADI Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/waladi.v1i2.320

Abstract

Penanaman nilai-nilai agama yang diberikan kepada anak pra sekolah atau usia TK, sebelum mereka berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum dapat membedakan hal yang baik dan buruk, dibutuhkan contoh-contoh, latihan-latihan dan pembiasaan-pembiasaan. Apabila penanaman nilai-nilai agama pada anak tidak dibiasakan sejak dini maka, kelak dikemudian hari anak akan menjadi orang yang melupakan agamanya, dekadensi moral dari anak-anak usia sekolah sudah banyak yang keluar dari jalur ajaran agama. Jenis penelitian ini adalah berupa penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif dengan memakai bentuk studi kasus (case study), yang menjadi tujuan penelitian kualitatif ini adalah menggambarkan realitas empiris sesuai dengan gejala yang ada secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh sebab itu, jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus (case study). Penelitian ini akan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat tentang pendidikan agama bagi anak melalui metode bercerita di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai agama bagi anak usia pra sekolah dilakukan dengan cara menyajikan sesuatu yang abstrak menjadi konkrit, ketika anak antusias dan terbawa cerita karena didorong oleh rasa ingin tahu maka pada saat itu merupakan saat yang tepat untuk memberikan nilai-nilai agama yang dikemas dalam sebuah cerita. (2). Respon anak di TK Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo terhadap metode bercerita dalam proses belajar mengajar. Secara umum anak-anak di taman kanak-kanak senang mendengar cerita, ketika seorang guru akan menyajikan sebuah cerita, maka anak dengan tertib dan antusias mendengarkan apa yang diceritakan guru. Akan tetapi untuk dapat diterima atau tidaknya sebuah cerita olah anak, hal ini yang paling utama tergantung pada peran seorang guru dalam mengapresiasikan cerita tersebut
INTEGRASI NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM INOVASI DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH Hikam, Fahmul; Fitriyanti, Nur
JEMI Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : STIT Al-Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/jemi.v3i2.703

Abstract

Religious moderation is an essential agenda in Islamic education that must be instilled from the primary level, particularly in Madrasah Ibtidaiyah (MI). The values of tawassuth (middle path), tawazun (balance), i’tidal (justice), and tasamuh (tolerance) serve as the foundation for shaping moderate Muslim generations who are tolerant and fair. This study aims to analyze the integration of religious moderation values into the innovative design of digital learning media in MI. The method employed is library research by reviewing primary and secondary literature, analyzed through content analysis. The findings reveal that digital media hold great potential to internalize moderation values through interactivity, visualization, narration, and gamification. Digital comics, interactive animations, reflective modules, and educational games can be designed to suit the characteristics of digital native students. The study contributes theoretically to Islamic education discourse and practically to teachers, students, and policymakers in strengthening digital-based religious moderation.
Penerapan Kalimat Pujian Untuk Menumbuhkan Kepercayaan Diri pada ANak Kelompok Bermain di PAUD Durratul Yatimah Taman Sidoarjo Fitriyanti, Nur
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 2 No 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.474 KB) | DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.134-191

Abstract

Sebagai seorang pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini, khususnya pada Kelompok Bermain, kita bukan saja harus menguasai spesialisasi ilmunya saja, akan tetapi harus mengenal proses belajar, cara-cara mengajar, penggunaan alat-alat peraga, teknik penilaian, kreativitas, ketelatenan, dan yang tak kalah pentingnya pengolahan bahasa. Pemilihan kalimat-kalimat yang kurang tepat dan cenderung memojokkan anak dapat menghambat kepercayaan diri pada anak sehingga untuk menciptakan suasana bermain dan belajar terasa kaku dan kurang menyenangkan. Berbagai upaya dilakukan pendidik di PAUD Durratul Yatimah untuk memberikan motivasi dan rangsangan supaya bermain dan belajar di sekolah itu sangat menyenangkan, dengan cara memberikan kalimat-kalimat pujian untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka. Karena bagi anak-anak, kelas Kelompok Bermain merupakan wadah pertama mereka untuk bersosialisasi dengan orang lain setelah keluarga. Adapun rumusan masalah yang peneliti ajukan yaitu:(1) Mengapa kalimat pujian dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada anak Kelompok Bermain di PAUD Durratul Yatimah,Taman, Sidoarjo. (2) Bagaimana penerapan kalimat pujian untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak Kelompok Bermain di PAUD Durratul Yatimah-Taman-Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk tuturan kalimat pujian untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak kelompok bermain. Fokus penelitian yaitu mengkaji bagaimana bentuk-bentuk tuturan kalimat pujian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif, data dalam penelitian ini berupa tuturan atau ujaran yang berupa kalimat pujian yang diambil mulai bulan Januari sampai Maret 2021 dengan menggunakan teknik simak, libat, cakap, catat. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif sehingga dapat dipaparkan bentuk kata-kata pujian. Berdasarkan hasil penelitian penulis, keberhasilan penerapan kalimat pujian pada anak Kelompok Bermain dikarenakan pendidik dapat memilih kata ataupun diksi yang tepat, menyusun kalimat pujian yang disesuaikan dengan konteks yang ada.
Penggunaan Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Membentuk Karakter Religius Anak Usia Dini Pada Kelompok B di Tk Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo Fitriyanti, Nur; Kulsum, Ummi
JOURNAL OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION STUDIES Vol 4 No 1 (2024): Juni
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAI YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54180/joeces.2024.4.1.1-32

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karakter religius anak yang masih belum terbentuk, serta pemikiran orang tua dan pendidik yang hanya memfokuskan pada kegiatan akademik, tanpa memperhatikan proses pembentukan kepribadian anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan, faktor pendukung dan penghambat, serta dampak positif dan negatif komunikasi interpersonal dalam membentuk karakter religius anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa prosedur yaitu; observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada guru dan wali murid kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Waru Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan komunikasi interpersonal merupakan rancangan kegiatan proses belajar mengajar yang menghasilkan suatu pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dalam membentuk karakter religius anak. Faktor pendukung dari penggunaan komunikasi interpersonal guru yaitu dirancang dengan metode bercerita dan tanya jawab. Sedangkan faktor penghambat penggunaan komunikasi interpersonal guru adalah sebagian anak masih lambat dalam berpikir sehingga penyampaiannya tidak dapat dicerna dengan baik. Dampak positif dari penggunaan komunikasi interpersonal guru dalam membentuk karakter religius adalah anak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan membentuk karakter religius anak lebih baik dari sebelumnya, sedangkan dampak negatif dari penggunaan komunikasi interpersonal guru dalam membentuk karakter religius tidak ada karena guru telah menyampaikan dengan baik kepada anak.