Yanriko, Armizal
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan kejuruan dan tantangan globalisasi: perspektif strategi pengembangan tvet di negara berkembang Ningsih, Yullyani Sartika; Yanriko, Armizal; Jalinus, Nizwardi; Mardizal, Jonni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 9, No 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024898jpgi0005

Abstract

Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Teknis (TVET) memainkan peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif di era globalisasi. Namun, negara berkembang menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan sistem pendidikan kejuruan yang relevan, termasuk keterbatasan infrastruktur, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan dampak globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengembangan TVET yang kontekstual, dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi, sosial, dan politik di negara berkembang. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur sistematis dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber akademik terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran, kemitraan dengan industri, pengembangan soft skills, peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan kebijakan pemerintah yang mendukung merupakan elemen kunci dalam pengembangan TVET. Strategi ini harus disesuaikan dengan kondisi lokal untuk memastikan efektivitasnya. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan merumuskan strategi pengembangan TVET yang adaptif dan berbasis bukti, yang dapat membantu negara berkembang dalam menghadapi tantangan globalisasi dan meningkatkan daya saing tenaga kerja mereka di pasar internasional. Abstrak ini juga menyertakan latar belakang data, seperti tingkat pengangguran tinggi di negara berkembang, kekurangan tenaga kerja terampil, dan dampak spesifik dari globalisasi, untuk memperkuat urgensi penelitian ini.
Pengelolaan mutu pendidikan berbasis kemitraan antara dunia usaha/industri dan sekolah menengah kejuruan (SMK) Yanriko, Armizal; Ernawati, Ernawati; Mardizal, Jonni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 9, No 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024899jpgi0005

Abstract

Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Teknologi (TVET) di negara berkembang memainkan peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan daya saing ekonomi. Di era perkembangan teknologi yang pesat, TVET harus mampu beradaptasi dengan perubahan di dunia industri, terutama terkait dengan digitalisasi dan otomatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan TVET di negara berkembang dengan fokus pada kebutuhan untuk menyesuaikan kurikulum, metode pembelajaran, dan kebijakan pendidikan dengan konteks sosial, ekonomi, dan politik masing-masing negara. Meskipun demikian, masih terdapat gap dalam penelitian yang mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh negara berkembang dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran TVET dan kesulitan dalam kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka, di mana literatur dipilih berdasarkan kriteria tertentu seperti relevansi dengan topik, kualitas metodologi, dan kontribusi pada pemahaman mendalam tentang pengembangan TVET. Data dianalisis menggunakan model analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan kesimpulan utama dari literatur yang diulas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan TVET yang efektif memerlukan kolaborasi erat antara lembaga pendidikan dan industri, pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran, serta kebijakan yang responsif terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar kerja. Temuan ini menyoroti pentingnya pembaruan kurikulum yang berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi sebagai langkah kunci dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompetitif. Penelitian ini menyarankan agar kebijakan pendidikan di negara berkembang lebih fokus pada pengembangan program TVET yang tidak hanya memadai dalam skala lokal tetapi juga relevan secara global. Implikasi dari hasil penelitian ini penting untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri dalam merancang kurikulum yang berfokus pada keterampilan berbasis industri dan digital, serta memperbarui kebijakan pendidikan untuk mendukung transformasi teknologi.
Evaluation of the Implementation of the Independent Curriculum Using the CIPP Model yanriko, armizal; Waskito, Waskito; Karudin, Arwizet; Giatman, M
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 10 (2025): Special Issue
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jetl.v10i2.7572

Abstract

The implementation of the Merdeka Curriculum in vocational schools requires systematic evaluation to ensure its effectiveness and relevance to industry needs. This study aimed to evaluate the implementation of the Merdeka Curriculum in the Welding Engineering Department of SMK Negeri 1 Bengkalis using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model. A quantitative descriptive method was employed, involving teachers, students, and stakeholders as respondents. The context evaluation showed that curriculum goals were highly relevant and aligned with welding industry demands (85%, Very Good). Input evaluation indicated adequate teacher competence and learning materials, but limited infrastructure support (68%, Fair). The process evaluation revealed effective application of project-based learning, with high student engagement and active participation. Product evaluation showed that students achieved strong learning outcomes and welding competencies, and expressed general satisfaction with the curriculum. Overall, the results suggest that the Merdeka Curriculum is suitable for vocational education and supports student-centered learning. However, improvements in infrastructure and supervision are needed to strengthen the implementation. This study highlights the importance of ongoing curriculum evaluation to ensure alignment with industry expectations and the successful development of student competencies
Pendidikan kejuruan dan tantangan globalisasi: perspektif strategi pengembangan tvet di negara berkembang Ningsih, Yullyani Sartika; Yanriko, Armizal; Jalinus, Nizwardi; Mardizal, Jonni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol. 9 No. 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024898jpgi0005

Abstract

Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Teknis (TVET) memainkan peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif di era globalisasi. Namun, negara berkembang menghadapi berbagai tantangan dalam mengembangkan sistem pendidikan kejuruan yang relevan, termasuk keterbatasan infrastruktur, perubahan kebutuhan pasar kerja, dan dampak globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengembangan TVET yang kontekstual, dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi, sosial, dan politik di negara berkembang. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur sistematis dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber akademik terbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran, kemitraan dengan industri, pengembangan soft skills, peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan kebijakan pemerintah yang mendukung merupakan elemen kunci dalam pengembangan TVET. Strategi ini harus disesuaikan dengan kondisi lokal untuk memastikan efektivitasnya. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan merumuskan strategi pengembangan TVET yang adaptif dan berbasis bukti, yang dapat membantu negara berkembang dalam menghadapi tantangan globalisasi dan meningkatkan daya saing tenaga kerja mereka di pasar internasional. Abstrak ini juga menyertakan latar belakang data, seperti tingkat pengangguran tinggi di negara berkembang, kekurangan tenaga kerja terampil, dan dampak spesifik dari globalisasi, untuk memperkuat urgensi penelitian ini.
Pengelolaan mutu pendidikan berbasis kemitraan antara dunia usaha/industri dan sekolah menengah kejuruan (SMK) Yanriko, Armizal; Ernawati, Ernawati; Mardizal, Jonni
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol. 9 No. 2 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/024899jpgi0005

Abstract

Pendidikan Kejuruan dan Pelatihan Teknologi (TVET) di negara berkembang memainkan peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan daya saing ekonomi. Di era perkembangan teknologi yang pesat, TVET harus mampu beradaptasi dengan perubahan di dunia industri, terutama terkait dengan digitalisasi dan otomatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan TVET di negara berkembang dengan fokus pada kebutuhan untuk menyesuaikan kurikulum, metode pembelajaran, dan kebijakan pendidikan dengan konteks sosial, ekonomi, dan politik masing-masing negara. Meskipun demikian, masih terdapat gap dalam penelitian yang mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh negara berkembang dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran TVET dan kesulitan dalam kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka, di mana literatur dipilih berdasarkan kriteria tertentu seperti relevansi dengan topik, kualitas metodologi, dan kontribusi pada pemahaman mendalam tentang pengembangan TVET. Data dianalisis menggunakan model analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan kesimpulan utama dari literatur yang diulas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan TVET yang efektif memerlukan kolaborasi erat antara lembaga pendidikan dan industri, pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran, serta kebijakan yang responsif terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar kerja. Temuan ini menyoroti pentingnya pembaruan kurikulum yang berkelanjutan dan pemanfaatan teknologi sebagai langkah kunci dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompetitif. Penelitian ini menyarankan agar kebijakan pendidikan di negara berkembang lebih fokus pada pengembangan program TVET yang tidak hanya memadai dalam skala lokal tetapi juga relevan secara global. Implikasi dari hasil penelitian ini penting untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor pendidikan dan industri dalam merancang kurikulum yang berfokus pada keterampilan berbasis industri dan digital, serta memperbarui kebijakan pendidikan untuk mendukung transformasi teknologi.