Abstrak Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dan salah satu faktor risikonya adalah defisiensi vitamin D pada ibu hamil. Rendahnya kesadaran terhadap pentingnya vitamin D serta minimnya kegiatan skrining dan edukasi di tingkat pelayanan primer menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil mengenai peran vitamin D dalam kesehatan maternal dan pertumbuhan janin, sekaligus mendorong perilaku deteksi dini melalui skrining kadar vitamin D. Mitra kegiatan meliputi Puskesmas Cianjur Kota dan Klinik Utama Dr. H. A. Rotinsulu Cianjur, dengan sasaran 96 ibu hamil trimester ketiga yang mengikuti kegiatan selama empat hari (10–11 dan 16–18 September 2025). Metode pelaksanaan mencakup pre-test dan post-test, pengukuran antropometri, sosialisasi-edukasi interaktif, serta pelatihan deteksi dini defisiensi vitamin D bagi kader. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test yang menunjukkan peningkatan signifikan tingkat pengetahuan peserta (p < 0,05; Z = –8,029; positive rank = 79; ties = 17). Seluruh peserta juga bergabung dalam grup WhatsApp sebagai media pendampingan dan monitoring lanjutan. Kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta minat ibu hamil untuk melakukan skrining vitamin D sebagai upaya preventif terhadap risiko stunting. Kata kunci: edukasi kesehatan; ibu hamil trimester III; Skrining; stunting; vitamin D. Abstract Stunting remains a major public health issue in Indonesia, with maternal vitamin D deficiency identified as one of its contributing factors. Limited awareness of the importance of vitamin D and the lack of systematic screening and education programs at the primary healthcare level prompted the implementation of this community service activity. The program aimed to enhance maternal knowledge and awareness regarding the role of vitamin D in maternal health and fetal development, as well as to encourage early detection behavior through vitamin D screening. The activity was conducted in collaboration with Puskesmas Cianjur Kota and Dr. H. A. Rotinsulu Primary Clinic, involving 96 third-trimester pregnant women over four days (10–11 and 16–18 September 2025). The methods included pre-test and post-test questionnaires, anthropometric measurements, interactive education sessions, and basic training for health cadres on identifying vitamin D deficiency risks. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test, which showed a significant improvement in participants’ knowledge (p < 0.05; Z = –8.029; positive rank = 79; ties = 17). All participants joined a WhatsApp group as a platform for continuous education and post-activity monitoring. The results demonstrated that this program effectively improved maternal knowledge, awareness, and willingness to undergo vitamin D screening as a preventive measure against stunting. Keywords: health education; screening; stunting; pregnant women in third trimester; vitamin D.