Silew, Marwan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QURAN ANAK DI SDITQ IMAM AS-SYAFII Saleh, Muhamad; Umkabu, Talabudin; Silew, Marwan
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 3 No. 5 (2024): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Quran merupakan sumber utama dalam ajaran Islam. Membaca Al-Quran bukan saja menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Al-Quran diturunkan dengan hafalan bukan dengan tulisan, oleh karena itu setiap ada wahyu yang turun Nabi memerintahkan untuk menulisnya dan menghafalkannya sehingga dengan demikian Al-Quran tetap terjaga kesuciannya. Oleh karena itu Sekolah Dasar Islam Tahfizul Quran Imam As-Syafii menjadikan hafalan Al-Quran sebagai program utama di sekolah. Agar pendidikan anak menjadi lebih baik, orang tua harus berperan sebagai tenaga pendidik yang dapat memberikan contoh terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak di SDITQ Islam As-Syafii? (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak? Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan penelitian perspektif fenomenologi dan deskriptif analisis. Data primer bersumber dari informan utama (siswa dan guru) dan data sekunder bersumber dari majalah, jurnal dan juga dari berbagai hasil penelitian yang relevan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, pedoman wawancara, dan acuan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data yakni reduksi data, penyajian data, simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak yakni: 1) sebagai panutan, misalnya orang tua memberi contoh dengan menghafalkan Al-Quran di rumah, mengulangi hafalan Al-Quran, serta melaksanakan ibadah-ibadah lainnya; 2) orang tua sebagai motivator, yakni orang tua harus berupaya memberikan hadiah jika seandainya anak mencapai target hafalan, memberikan sentuhan kata-kata yang mengandung pujian dan memberikan semangat tentang keutamaan bagi penghafal Al-Quran; 3) orang tua sebagai pembimbing, yakni orang tua mendampingi anak dalam belajar atau menghafal Al-Quran, orang tua menyimak hafalan di saat anaknya membaca Al-Quran dan memperbaiki bacaannya dengan cara dituntun ayat per ayat.
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN AL-QURAN ANAK DI SDITQ IMAM AS-SYAFII Saleh, Muhamad; Umkabu, Talabudin; Silew, Marwan
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 3 No. 5 (2024): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Quran merupakan sumber utama dalam ajaran Islam. Membaca Al-Quran bukan saja menjadi amal ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Al-Quran diturunkan dengan hafalan bukan dengan tulisan, oleh karena itu setiap ada wahyu yang turun Nabi memerintahkan untuk menulisnya dan menghafalkannya sehingga dengan demikian Al-Quran tetap terjaga kesuciannya. Oleh karena itu Sekolah Dasar Islam Tahfizul Quran Imam As-Syafii menjadikan hafalan Al-Quran sebagai program utama di sekolah. Agar pendidikan anak menjadi lebih baik, orang tua harus berperan sebagai tenaga pendidik yang dapat memberikan contoh terhadap anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak di SDITQ Islam As-Syafii? (2) apa saja faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak? Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan penelitian perspektif fenomenologi dan deskriptif analisis. Data primer bersumber dari informan utama (siswa dan guru) dan data sekunder bersumber dari majalah, jurnal dan juga dari berbagai hasil penelitian yang relevan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, pedoman wawancara, dan acuan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data yakni reduksi data, penyajian data, simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al-Quran anak yakni: 1) sebagai panutan, misalnya orang tua memberi contoh dengan menghafalkan Al-Quran di rumah, mengulangi hafalan Al-Quran, serta melaksanakan ibadah-ibadah lainnya; 2) orang tua sebagai motivator, yakni orang tua harus berupaya memberikan hadiah jika seandainya anak mencapai target hafalan, memberikan sentuhan kata-kata yang mengandung pujian dan memberikan semangat tentang keutamaan bagi penghafal Al-Quran; 3) orang tua sebagai pembimbing, yakni orang tua mendampingi anak dalam belajar atau menghafal Al-Quran, orang tua menyimak hafalan di saat anaknya membaca Al-Quran dan memperbaiki bacaannya dengan cara dituntun ayat per ayat.