Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP PECAHAN MELALUI BENDA MANIPULATIF Muhamad Saleh, Muhamad Saleh
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 17, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.084 KB)

Abstract

Abstrak. Materi matematika sekolah didominasi oleh materi yang abstrak. Materi yang abstrak lebih sukar bagi siswa untuk memahaminya, baik siswa pada sekolah dasar dan tidak tertutup kemungkinan bagi siswa pada level yang lebih tinggi. Kenyataan ini dapat kita lihat ketika siswa menemui kesulitan memahami materi yang disajikan dengan abstrak. Mereka dapat keluar dari kesulitan ketika diberikan situasi yang lebih konkret. Untuk itu perlu diupayakan proses pembelajaran yang lebih konkret, terutama ketika siswa baru berhadapan dengan masalah atau tugas yang ingin diselesaikan. Pembelajaran matematika realistik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghadapkan siswa kepada masalah yang lebih konkret, sehingga masalah yang mereka hadapi lebih mudah dipahami oleh siswa. Ketika siswa secara individual melakukan proses belajar pecahan yang diwujudkan lebih konkret dengan menggunakan benda manipulatif, mungkin saja antara satu siswa dan siswa yang lain memerlukan waktu yang berbeda. Untuk itu perlu diberikan kesempatan yang luas kepada sesama siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara berkolaborasi dengan melaksanakan pembelajaran model kooperatif. Melalui pembelajaran kooperatif dengan pendekatan realistic akan menghasilkan siswa yang memahami konsep dan proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik karena siswa diajak bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan secara konkret. Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan realistik adalah suatu pembelajaran yang mengintegrasikan kooperatif dengan realistic, sehingga siswa merasakan makna dari apa yang dia lakukan. Proses pembelajaran tidak diawali langsung dengan menggunakan simbol-simbol bilangan, namun, setelah siswa memahami konsep tingkat konkret tentu pada level yang lebih tinggi siswa pada akhirnya tanpa menggunakan manipulatif. Kegiatan belajar secara bersama dalam kelompok dapat membantu siswa memahami masalah yang mereka hadapi dan memungkinkan siswa bekerja sesuai dengan jalan pikiran mereka sendiri. Melalui cara ini mengakibatkan, siswa memiliki kesan yang ”berkualitas” karena mereka mengalami langsung dalam menemukan konsep matematika yang dihadapkan dan mereka pelajari. Kata kunci: Pecahan, realistik, manipulatif, kooperatif
PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIC (PMR) Muhamad Saleh, Muhamad Salaeh
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 13, No 2 (2012): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v13i2.471

Abstract

Abstrak. Materi matematika sekolah didominasi oleh materi yang bersifat abstrak. Untuk itu perlu upaya pembelajaran matematika yang “disajikan” secara konkret sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Bila semua guru telah menerapkan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan matematika relisatik diikuti pula dengan pengetahuan procedural yang memadai, akan dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika yaitu makna dan maksud dari apa yang dia lakukan/kerjakan. Lebih lanjut siswa akan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang berhubungan dengan matematika dan prosedur penyelesaian matematika dan melalui kerja kelompok akan tertanam pada diri siswa suatu karakter yang menghargai pendapat orang lain. Selain itu kualitas lulusan para siswa akan dapat meningkat khususnya pada materi matematika. Model pembelajaran yang membawa siswa ke Pendekatan realistik matematika ditonjolkan agar materi matem model pemblejaran yang lebih konkret dapat di terapkan melalui Pembelajran Matematika Realistik (PMR). Kata kunci: guru, kooperatif, realistic.
Penerapan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) dan Dampaknya Terhadap Prilaku Kedisiplinan Dalam Bertugas Anwar, Anwar; Mutia, Ratna; Riska, Riska; Abubakar, Abubakar; Hayati, Hayati; Saleh, Muhamad; Rizka, Rizka
Jurnal Kinerja Kependidikan (JKK) Vol 2, No 4 (2020): JKK
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penerapan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) pada SMAS Bina Bangsa, 2) Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan guru dalam menjalankan tugas keprofesian pada SMAS Bina Bangsa, 3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) terhadap kedisiplinan guru pada SMAS Bina Bangsa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian Assosiatif, penelitian ini dilaksanakan di SMAS Bina Bangsa yang dilaksanakan pada 10 April 2018 s/d 14 Mai 2018. Sampel pada penelitian ini adalah 32 orang guru pada SMAS Bina Bangsa yang diambil seluruh populasinya. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik Penelitian Kepustakaan (Librari Reserch) dan Penelitian Lapangan (Field Research) yang mencakup Observasi dan Kuesioner (Angket). Teknik analisis data menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bahwa 1) Penerapan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) Pada SMAS Bina Bangsa sudah Baik. Dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 4.35 dengan tingkat termasuk kategori Baik. 2) Bahwa Tingkat Kedisiplinan Guru Dalam Menjalankan Tugas Keprofesian Pada SMAS Bina Bangsa sudah Sangat Baik. Dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 4.33 dengan tingkat kategori termasuk kategori Sangat Baik. 3) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Penerapan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kedisiplinan Guru di SMAS Bina Bangsa sebesar 64,67 %, dengan adanya Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) maka akan sangat membantu dalam meningkatkan kedisiplinan Guru SMAS Bina Bangsa.
PEMBELAJARAN INQUIRI BASED LEARNING PADA MATERI LIMAS SMP NEGERI 16 BANDA ACEH Muhamad Saleh; Ernisa Ernisa; Aklimawati Aklimawati; Rifaatul Mahmuzah
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2019): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v3i2.405

Abstract

Materi matematika didominasi oleh hal-hal yang bersifat abstrak. Sementara tingkat berfikir siswa pada usia anak Sekolah Menengah Pertama masih banyak kendala mengenai berfikir abstrak. Untuk itu perlu diupayakan proses pembelajaran Limas disesuaikan dengan taraf berfikir siswa. Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan Inquiri Based Learning (IBL) dan (2) respon siswa terhadap penerapannya. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Banda Aceh terdiri dari empat rombongan belajar. Sampel sebanyak dua kelas yang dipilih secara random. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: tes dan non tes (angket). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa dikelas kontrol. Siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 78.66, sedangkan di kelas kontrol 68.57. Berdasarkan uji statistik menggunakan SPSS Ver 21 diperoleh bahwa Nilai sign (0,003) kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.  Respon yang diberikan siswa terhadap kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IBL secara keseluruhan adalah positif dan termasuk dalam kriteria respon sangat baik dengan rata-rata persentase respon siswa sebesar 97,4%. 
PEMBAGIAN PECAHAN TERINTEGRASI DENGAN KONSEP LAIN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA Muhamad Saleh; Muhammad Isa
Jurnal Infinity Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Number 1, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.644 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v4i1.p55-64

Abstract

ABSTRAK Hasil belajar pecahan diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Kenyataannya siswa mengalami kesulitan menyelesaikan pecahan. Dalam menjalankan proses belajar guru harus mempertimbangkan tingkat kesiapan siswanya untuk mengikuti proses belajar. Upaya yang dilakukan adalah memilih pengetahuan siswa dari pengalaman belajarnya yang dapat dijadikan untuk menjembatani antara pengalaman belajarnya dengan materi baru, sehingga mereka lebih siap dalam mengikuti proses belajar selanjutnya. Diperlukan rancangan pembelajaran yang dapat dijadikan guru sebagai rujukan dalam melaksanakan pembelajaran. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran pembagian pecahan dapat diintegrasikan dengan materi/konsep lain. Kata Kunci    :   realistik, pembagian pecahan, integrasi  ABSTRACTThe result of learning fraction is expected suitable with the objectives that have been set. In fact the students have difficulties in completing fractionas. In carrying out the process of learning the teacher should consider the students readiness to follow the learning process. Efforts is to choose the knowledge of students from their learning experiences that can be used to bridge between learning experience with new material, so they are better prepared to follow the learning process further. Required learning design that can be used by teacher as a reference in implementing the learning. To implement the approach of Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) in learning fractions can be integrated with the material / other concepts. Keywords:            realistics, division of fractions , integrated
IMPROVING THE REASONING ABILITY OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENT THROUGH THE INDONESIAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION Muhamad Saleh Ginting; Rully Charitas Indra Prahmana; Muhammad Isa; Murni Murni
Journal on Mathematics Education Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jme.9.1.5049.41-54

Abstract

By taking the role as a mentor and a facilitator, a teacher in the 4th grade of elementary school needs to look at the condition of the students in the concrete thinking stage. Learning process needs to be adjusted such that the abstract objects in mathematics can be represented through concrete objects as a bridge to enter the knowledge that the students already had, especially for the material of fraction. This research aims to analyze the achievement and the improvement of students’ mathematics reasoning ability through the implementation of Indonesian realistic mathematics education (PMRI) approach. The research subject consisted of 51 students in the experiment group and 45 students in the control group which categorized into three levels (low, intermediate, and high). The result suggests that the achievement and the improvement of students’ reasoning ability in the mathematics learning using PMRI approach are better than the conventional learning.DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jme.9.1.5049.41-54
PENGARUH COLLABORATIVE TEACHING DAN PENGETAHUAN AWAL TERHADAP KECEMASAN MATEMATIS SISWA Bansu Irianto Ansari; Muhamad Saleh
JIPMat Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jipmat.v4i2.3959

Abstract

Model collaborative teaching dipandang sebagai pembelajaran yang memungkinkan siswa terhindar dari rasa cemas yang berat ketika menyelesaikan soal, sehingga siswa dapat membangun pemahaman konsep dengan baik. Kecemasan yang berat dapat menyebabkan rendahnya pemahaman matematis pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan dan pemahaman matematis siswa melalui penggunaan collaborative teaching. Sampel terdiri dari 51 siswa SMP dari kelas VII MTsN Jeureula yang di tes dua kali selama dua bulan. Studi menemukan terdapat peningkatan pemahaman matematis siswa yang signifikan pada tes awal dan tes akhir. Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman siswa yang diajarkan dengan collaborative teaching dan pembelajaran biasa, sementara tingkat kecemasan matematis, berada pada tingkat ideal (sedang) dibanding dengan siswa yang diajarkan dengan metode biasa yaitu berada pada tingkat berat. Studi juga menemukan tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan pengetahuan awal siswa (Tinggi, sedang dan rendah) terhadap pemahaman konsep. Ini berarti bahwa model collaborative teaching dan pengetahuan awal siswa tidak mempengaruhi pemahaman matematis secara bersamaan. Akan tetapi, terdapat interaksi antara faktor pembelajaran dan pengetahuan awal siswa terhadap kecemasan matematis, ini berarti model collaborative teaching dan pengetahuan awal siswa mempengaruhi kecemasan matematis secara bersamaan.
Peningkatan Hasil Belajar dengan Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel Muhamad Saleh; Helvi Satifa; Nur Ainun
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 6, No 2 (2021): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jkpm.v6i2.9381

Abstract

Upaya mengatasi kesulitan siswa dalam Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV) dengan menyusun model pembelajaran yang tepat agar siswa memahami materi dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal PLSV adalah model Guided Discovery Learning. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar PLSV melalui pembelajaran Guided Discovery Learning. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian pre eksperimen. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII. Sampel diambil satu kelas yaitu kelas VIII1 berjumlah 29 orang siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes butir berbentuk uraian pada materi persamaan linier satu variabel sebanyak 5 soal dengan skor maksimal 100. Kemudian digunakan uji-t (uji pihak kanan) dengan taraf signifikan 0,05 untuk menguji Hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Pembelajaran Guided Discovery Learning materi Persamaan Linier Satu variabel pada siswa SMP kelas VIII telah diperoleh peningkatan dengan katagori sedang.
Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran Matematika Muhamad Saleh; Nasruddin Nasruddin; Cut Nurul Fahmi; Abubakar Abubakar; Anwar Anwar; Ratna Mutia
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan dan menanamkan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran Matematika kelas XI MAN Model Banda Aceh. Responden meliputi guru mata pelajaran Matematika, dan siswa-siswi kelas XI. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika Kelas XI MAN Model Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi pendidikan karakter dilakukan dalam bentuk kegiatan proses pembelajaran. Model yang digunakan adalah model Cooperatif Learning karena dalam memperlihatkan nilai-nilai karakter seperti kerjasama, tanggungjawab, pantang menyerah, bekerja keras. Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran Matematika di MAN Model Banda Aceh dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dimana nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dikembangkan oleh guru matematika adalah religius, disiplin, kejujuran, pantang menyerah, rasa ingin tahu yang tinggi dan tanggung jawab.
PEMBELAJARAN LUAS DAN KELILING LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Muhamad Saleh; Rifaatul Mahmuzah; Nurul Ayu
Jurnal Numeracy Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.403 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v7i1.1002

Abstract

Mathematics is a basic science that is very important to learn from elementary school to university. Thus the mathematical material provided must be oriented to the needs of the appropriate level of education. The purpose of this study was to determine the completeness of MTsS Lam Ujong students' learning outcomes in the broad and circumferential material through the Contextual Teaching and Learning approach. This study uses a quantitative approach. The sample in this study was class VIII-1 MTsS Lam Ujong 2018/2019 academic year, with a number of students 20. The sampling technique was carried out randomly. Data collection techniques using test and non-test instruments (observation and interviews). Based on the calculation results, it can be concluded that the MTsS Lam Ujong Student Learning Outcomes in the Material Area and Circumference through the Contextual Teaching and Learning Approach have reached completeness standards. Abstrak Matematika adalah ilmu dasar yang sangat pentingdipelajari sejak Sekolah Dasar, sampai Perguruan Tinggi.Dengan demikian Materi matematika yang diberikan harus berorientasi kepada kebutuhan jenjang pendidikan yang sesuai.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa MTsS Lam Ujong pada materi luas dan keliling lingkaran melalui pendekatan Contextual Teaching andLearning. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kelasVIII-1MTsS Lam Ujong Tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah peserta didik 20.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan non tes (observasi dan wawancara).Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Siswa MTsS Lam Ujong Pada Materi Luas dan Keliling Lingkaran Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning telah mencapai standar ketuntasan. Kata Kunci: Lingkaran, Pembelajaran, CTL