Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fiqih Dakwah Ala Ulama Nusantara: Studi Pembelajaran Hukum Berbasis Dakwah dengan Zero Kriminal Ala Gus Iqdam pada Pengajian Rutinan Sabilu Taubah di Kabupaten Blitar Wicaksono, Syafril; Wasilah; M. Khoirul Hadi Al-Asy'ari; Elisa Dourothun Nafis El Adibah
IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/r1ceck14

Abstract

Penelitan ini membahas dakwa ulama islam nusantara dari sejarah sampai sekarang dengan model dakwa islamnya seperti yang ketahui yaitu Gus Iqdam dengan konsep dakwa zero kriminal atau marjinal yang tranding disosial media saat ini ataupun secara langsung dipengajian rutinan tempat gus iqdam yang setiap jama’ahnya latar belakang yang orang awam disebut suram atau kelam hidupnya dalam suatu kesesatan. Tetapi dengan model  dakwa Zero Kriminal ala Gus Iqdam ini tidak menghakimi dan menakut-nakuti karena tidak memandang latarbelakang seorang sehingga setiap jamaahnya menyukai dakwahnya dan bahkan tercurahkan hati setiap orang yang mendengarkannya dengan model dakwah tersebut, dengan persoalan ini merumuskan masalah Pertama, Bagaimana konsep fiqih dawak zero criminal ala Gus Iqdam? Kedua, Bagaimana implementasi fiqih dawak zero kriminal ala gus iqdam? Ketiga, Apa saja contoh keberhasilan fiqih dakwa zero criminal ala Gus Iqdam?. Dengan penelitian ini menggunakan metode Empiris pendekatan kualitaif deskriptif dan konten data analisysis dan pengumpulan data wawancara. Maka dapat diketahui hasil penelitian ini bahwasannya dengan konsep dakwa ala gus iqdam ini merupakan suatu konsep zero kriminal yang dimaksud tidak memandang latar belakang seorang karena hadirnya dakwa ini untuk membumikan ajaran agama sebagai rahmatan lil alamin setiap umat manusia dan juga setiap jama’ah gus iqdam yang dari latar belakang yang kelam atau telah dijalan kesesatan seperti seorang melakukan maksiat, berzina, membunuh, pelacur, maling, dan lainnya yang mengandung unsur kriminal, bahwa keberhasilan dakwa gus iqdam ini setiap orang selalu mendapatkan rahmat tuhan dengan cara hati setiap orang setelah mengdengarkan dakwah Gus Iqdam
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI LABORATORIUM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMPN) SMPN 1 JELBUK JEMBER Elisa Dourothun Nafis El Adibah; Renita Bella Maqriska; Ria Mustika; Ma’rifatul Jannah; Lailatul Najilah; Nasobi Niki Suma
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jiipsi.v5i1.3782

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran terpadu yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu sosial sehingga memerlukan pendekatan pembelajaran inovatif dan kontekstual. SMPN 1 Jelbuk merupakan sekolah yang mengalami kendala terkait kurangnya sarana dan prasarana untuk menciptakan pembelajaran IPS yang bermakna, diantaranya tidak memiliki laboratorium IPS dan kurangnya media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) Potensi Lingkungan Sekitar sebagai Laboratorium IPS yang dikaji dengan Analisis SWOT (2) Pembelajaran Laboratorium dan Kesesuaian dengan Materi IPS. Lingkungan sekitar digunakan sebagai laboratorium untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan studi pustaka berdasarkan pendekatan data kualitatif deskriptif. Proses pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai laboratorium ini juga dikaji dengan analisis swot untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekitar SMPN 1 baik didalam sekolah dan luar sekolah berpotensi untuk menjadi Laboratorium IPS. Ruang terbuka hijau di dalam sekolah berkiatan dengan materi pemanfaatan sumber daya alam kelas VII, situs duplang berkaitan dengan materi zaman pra aksara kelas VII, Monumen mastrip berkaitan dengan materi masyarakat Indonesia pada zaman penjajahan kelas VIII, dan lembaga pemerintah baik kantor Desa Jelbuk, Kantor Kecamatan Jelbuk, puskesmas berkaitan dengan materi Lembaga Sosial kelas VIII.
EKSISTENSI ULAMA PEREMPUAN DALAM BUDAYA PARTHIARKHI DI PESANTREN: STUDI ULAMA PEREMPUAN DI KOTA JEMBER Elisa Dourothun Nafis El Adibah; Syafril Wicaksono; M. Khoirul Hadi al Asy'ari
BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN Vol. 15 No. 1: ( Juni 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bidayah.v15i1.2322

Abstract

Berdasarkan kejadian sosiologis di beberapa pesantren, budaya patriarki masih mendominasi. Meskipun pesantren memberikan beberapa kemungkinan bagi perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan pesantren, namun hal tersebut tampaknya tidak mempengaruhi pengertian struktur sosial sebagai bagian dasar interaksi di dunia pesantren. Akibatnya, tidak bisa memuat penafsiran agama, adat istiadat, dan nilai-nilai yang ada di pesantren. Sehingga, pesantren gagal memenuhi harapan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat keberadaan ulama perempuan dalam konteks budaya patriarki di pesantren di Kota Jember. Penelitian ini merumuskan dua pertanyaan yaitu: pertama, bagaimana respon dan negosiasi keberadaan ulama perempuan dalam budaya patrikiarki di pesantren kota Jember?. Kedua, Bagaimana posisi dsn relasi keberadaaan ulama perempuan dalam budaya patrikiarki di pesantren kota Jember?. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian empiris, serta pendekatan studi kepustakaan berdasarkan data deskriptif kualitatif. Berdasarkan temuan penelitian ini, kehadiran ulama perempuan dalam budaya patriarki di pesantren memiliki implikasi yang kompleks bagi tumbuh kembangnya pesantren itu sendiri. Studi ini menemukan bahwa, meskipun ada banyak hambatan dalam pendidikan agama dan peran kepemimpinan, ulama perempuan memainkan peran penting dalam pembelajaran agama dan pengembangan karakter di pesantren. Ulama perempuan juga memberikan contoh dalam berperan aktif di masyarakat dan memberikan sudut pandang baru mengenai interpretasi agama. Tetapi, terdapat beberapa tantangan bagi ulama perempuan di pesantren berupa adanya kendala stuktural dalam sistem pendidikan, ketidaksetaraan gender. Berdasarkan hal tersebut, eksistensi ulama perempuan dipesantren kota Jember memberikan makna perjuangan peran perempuan terutama dilingkup pesantren dengan tantangan yang ada. Sehingga kajian ini memperluas kesetaraan gender dan reformasi budaya dipesantren.