Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Comparison of BFS and DFS Algorithm for Routes to Historical-Cultural Tourism Locations in Banten Province Mochammad Darip; Sigit Auliana; Anam, Aan Khoirul; Parimin; Anugerah Agung
Journal of Advances in Information and Industrial Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Nov
Publisher : LPPM Telkom University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52435/jaiit.v6i2.560

Abstract

The development of information technology has had a significant impact in the tourism sector, especially in enriching the tourist experience, especially in the field of historical and cultural tourism. Banten Province, with its wealth of historical tourist attractions, is a major destination for tourists who want to explore and understand cultural and historical values in Indonesia. This research aims to maximize tourists' experience in visiting historical-cultural tourist attraction locations in Banten Province by choosing optimal travel routes, thereby increasing visit efficiency, minimizing travel time and distance, and enabling them to visit more locations in a limited time. In this research, the method used is research with a quantitative descriptive approach and graphic model design. The results of the simulation and testing of the graph model were analyzed on the selection of tourist travel routes using the Breadth-First Search (BFS) and Depth-First Search (DFS) algorithms based on graph models that describe the location of cultural-tourism objects. The simulation results show that BFS tends to produce travel routes that are more efficient in terms of distance traveled, while DFS optimizes the number of tourist site visits by exploring routes in depth. This research provides insight into these two approaches and their implications for travel decision making.
IMPLEMENTASI COMMUNITY BASED TOURISM SEBAGAI DAYA TARIK WISATA MINAT KHUSUS DEWAKAR TUBING DI DESA KARANGBAYAT KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER Parimin; Kuncoko; Rofiqi, Ainur
Jurnal Pariwisata Prima Vol. 3 No. 01 (2025): April
Publisher : P2PKM Politeknik Pariwisata Prima Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata minat khusus tubing merupakan satu di antara wisata petualangan dengan memberikan pengalaman yang unik, berkesan dan mengesankan. Kemunculan river tubing di Desa Karangbayat merupakan dorongan dari masyarakat lokal sekitar untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, sehingga dikemas menjadi sebuah objek wisata dan mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai kota, kabupaten hingga mancanegara. Dalam implementasinya, Dewakar tubing dikelola oleh masyarakat lokal atau community based tourism Desa Karangbayat yang dilegitimasi dalam bentuk komunitas desa bernama Badan Usaha Milik Desa Abdi Jaya, Kelompok Sadar Wisata Sarwahana serta dibantu oleh IMASIKA (Ikatan Mahasiswa Karangbayat). Fokus penelitian ini adalah peran Community Based Tourism dalam menarik wisatawan berkunjung pada wisata minat khusus Dewakar tubing di Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara atau interview, dan dokumentasi. Sasaran dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam pengelolaan wisata minat khusus tubing melalui komunitas desa seperti Badan Usaha Milik Desa, Kelompok Sadar Wisata, serta peran Pemerintah Desa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data collection, kondensasi data, penyajian data, serta penarikan simpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) peran  pariwisata berbasis masyarakat dalam menarik wisatawan berkunjung ke Dewakar tubing secara aktif terlibat dalam pengembangan, pembangunan dan pengemasan potensi wisata karbture tubing, (2) pengelola Dewakar tubing yakni BUMDES, Pokdarwis dan Pemerintah Desa telah menerapkan konsep community based tourism dalam pelaksanaannya (3) upaya yang dilakukan adalah pengoptimalisasian daya tarik wisata; akses dan lokasi; kualitas sumber daya manusia; fasilitas; pelayanan SOP keamanan dan keselamatan; serta promosi untuk menarik minat wisatawan berkunjung