ABSTRACT HIV/AIDS is a disease that is included in the category of terminal disease and is a source of stress for its sufferers (PLWHA). Women with HIV facing lots of stressors that make them more vulnerable to the psychological impacts of HIV infection. To reduce the negative impact of stressors on PLWHA, SEFT is used to help patients reduce their level of depression, anxiety, or stress. The aim of this case report is to describe psychological problems and the benefits of SEFT therapy as an intervention for patients with HIV. This is a case report research design. The sample in this study were PLWHA who were hospitalized at RSUD Sumedang. Data collection was carried out by interviews, observation, and documentation studies. SEFT therapy carried out by nurses in conjunction with pharmacological intervention in hospitals has a tendency to help reduce the patient's depression and anxiety scale from very severe to severe and the depression scale from moderate to normal mood category. SEFT therapy which combines the body's energy system and spirituality in this study can be used as a complement of pharmacological interventions in patients with HIV in reducing their levels of depression, anxiety and stress. Keywords: Anxiety, Depression, HIV/AIDS, SEFT, Stress. ABSTRAK HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori mematikan dan menjadi sumber stres bagi penderitanya (ODHA). Perempuan dengan HIV menghadapi banyak stresor yang membuatnya lebih rentan terhadap dampak psikologis infeksi HIV. Untuk mengurangi dampak negatif stresor pada ODHA tersebut, SEFT digunakan untuk membantu pasien menurunkan tingkat depresi, ansietas, dan stresnya. Tujuan laporan kasus ini adalah mendeskripsikan permasalahan psikologis dan manfaat terapi SEFT sebagai salah satu implementasi pada pasien penderita HIV. Metode penulisan yang digunakan pada artikel ini adalah rancangan penelitian case report. Sampel pada penelitian ini ODHA yang menjalani rawat inap di RSUD Sumedang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Terapi SEFT yang dilakukan oleh perawat seiringan dengan intervensi farmakologis di rumah sakit memiliki kecenderungan dalam membantu menurunkan skala depresi dan kecemasan pasien dari sangat berat menjadi berat dan skala depresi dari sedang menjadi kategori mood wajar. Terapi SEFT yang menggabungkan sistem energi tubuh dan spiritualitas pada penelitian ini dapat digunakan untuk melengkapi intervensi farmakologis pada pasien dengan HIV dalam menurunkan tingkat depresi, kecemasan, dan stres yang dialami. Kata Kunci: Depresi, HIV/AIDS, Kecemasan, SEFT, Stres