Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Penyakit Hipertensi di Puskesmas Sindang Jaya Noviasuci, Wulan; Saputra, Rangga; Sari, Rina Puspita
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 2 (2025): Volume 7 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i2.16927

Abstract

ABSTRACT  Stress often occurs due to the suppression of the surrounding environment which ultimately leads to stimulation of physiological and psychological reactions. The body releases the hormones cortisol and adrenaline during stressful situations, which speeds up the heartbeat. According to the World Health Organization (2018) reports that 350 million people worldwide experience stress. The prevalence of stress in Indonesia according to data from the Ministry of Research and Technology is that 55% of the population in Indonesia experiences stress, with 0.8% of very severe stress and 34.5% of mild stress (Hasmy & Ghozali, 2022). Prolonged stress that is not managed properly can lead to high blood pressure. The World Health Organization (WHO, 2023) estimates that 1.28 billion adults worldwide between the ages of 30-79 years are affected by hypertension, the majority of these individuals (two-thirds) live in middle- and low-income countries.   Hypertension is very dangerous and is referred to as a silent killer because it is only discovered after the problem arises. The higher the blood pressure, the greater the risk of complications. Long-term (persistent) hypertension can also lead to complications if not treated immediately. Heart disease, stroke, myocardial infarction, kidney failure and blindness are some of the complications of hypertension (Kemenkes RI, 2021). The purpose of this study is to determine the relationship between stress levels and the incidence of hypertension in the Sindang Jaya Health Center. This research method is quantitative with a correlation analysis design using a crosssectional approach. The technique used is purposive sampling. Data analysis uses the Spearman Rank Test. The sample totaled 95 respondents. ρ value = 0.000 < 0.05 and correlation strength (r = 0.764). There is a relationship between stress level and the incidence of hypertension in the Sindang Jaya Health Center.  Keywords: Stress Levels, Hypertension  ABSTRAK Stres seringkali terjadi karena penekanan lingkungan sekitar yang akhirnya menimbulkan rangsangan terhadap reaksi fisiologis dan psikologis. Tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin selama situasi stres, yang mempercepat detak jantung. Menurut World Health Organization (2018) melaporkan bahwa 350 juta orang di seluruh dunia mengalami stres. Prevalensi stres di Indonesia menurut data Kemenristek sebesar 55% penduduk di Indonesia mengalami stres, dengan 0,8% stres yang sangat parah dan 34,5%  stres ringan (Hasmy & Ghozali, 2022). Stres berkepanjangan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. World Health Organization (WHO, 2023) memperkirakan bahwa 1,28 miliar orang dewasa di seluruh dunia antara usia 30-79 tahun terserang hipertensi, mayoritas individu ini (dua pertiga) tinggal di negara-negara berpendapatan menengah dan rendah.   Hipertensi sangat berbahaya dan disebut sebagai silent killer karena hanya ditemukan setelah masalah muncul. Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin besar risiko terjadi komplikasi. Hipertensi jangka panjang (persisten) juga dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani segera. Penyakit jantung, stroke, infark miokard, gagal ginjal dan kebutaan merupakan beberapa komplikasi dari hipertensi (Kemenkes RI, 2021). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian penyakit hipertensi di Puskesmas Sindang Jaya. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain analitik korelasi menggunakan pendekatan crosssectional. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel berjumlah 95 responden. Analisis data menggunakan Uji Spearman Rank. Nilai  value = 0,000 < 0,05 dan kekuatan korelasi (r = 0,764). Terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian penyakit hipertensi di Puskesmas Sindang Jaya. Kata Kunci: Tingkat Stres, Hipertensi
Terapi Aktivitas Kelompok Meronce Terhadap Tingkat Stress Lansia Yang Menjalani Perawatan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Adawiyah, Siti Robeatul; Safitri, Alfika; Hambali, Mohamad Jalal; Latif, Mohamad Sohibul; Soleha, Nunu; Sari, Putri Nanda; Pertiwi, Siti Medika Sastika; Muliah, Siti; Mutiara, Siti; Noviasuci, Wulan; Almansyah, Yasa
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i2.502

Abstract

Abstract Introduction: The elderly have a gradual physical and psychological decline, where the decline of these conditions can cause stress in some elderly people. Seniors living in assisted living facilities may experience psychological distress. Preventive steps are needed to maintain the mental health of the elderly so that the elderly can have a better quality of life with various activities to improve their cognitive function and affection. The form of intervention is in the form of Group Activity Therapy (TAK), an easy, economical and affordable physical exercise. One of the stress management is to do meronce therapy Objective: To determine the Effect of Activity Therapy Using Meronce on the Stress Level in the Elderly Living in Wisma Manga PSTW Budi Mulia 2. Method: using a DASS questionnaire to measure stress levels in the elderly as many as 10 respondents then meronce group activity therapy was carried out Result: There was a decrease in stress levels in the elderly after group activity therapy was carried out Conclusion: : the achievement of the results of this group activity therapy activity activity showed a decrease in stress levels in the elderly at Wisma Mangga PSTW Budi Mulia 2 Jakarta.  
Pendidikan Kesehatan Tentang Diabetes Melitus dan Demonstrasi Senam Kaki Dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Pada Masyarakat RW 05 Buaran Indah Adawiyah, Siti Robeatul; Hambali, Mohamad Jalal; Latif, Mohamad Sohibul; Soleha, Nunu; Sari, Putri Nanda; Pertiwi, Siti Medika Sastika; Agustin, Siti Sarah; Mutiara, Siti; Noviasuci, Wulan; Almansyah, Yasa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember In Press
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.6538

Abstract

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang diberikan secara holistik (bio, psiko, sosio dan spiritual) serta difokuskan pada kelompok risiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau kelainan metabolisme kronik yang mempunyai banyak penyebab dan ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat kekurangan insulin. Berdasarkan hasil data kesehatan di Kota Tangerang jumlah penderita diabetes mellitus sebanyak 20.524 orang. Kota Tangerang sebagai salah satu provinsi Banten yang memiliki prevalensi diabetes mellitus yang tertinggi dari kabupaten/kota lainnya sebesar 1,7%. Tujuan untuk meningkatkan pemahaman pada Masyarakat RW 05 Buaran Indah tentang Diabetes Melitus. Metode pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap, yaitu pre-test dan post-test, metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini antara lain penyuluhan kesehatan, demonstrasi dan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dengan cara ceramah menggunakan media leaflet serta latihan senam kaki diabetes. Setelah dilakukannya pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan warga terhadap penyakit diabetes melitus meningkat menjadi 28 orang (85%) berpengetahuan baik dan 5 orang (15%) berpengetahuan kurang. Kesimpulan: Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus, demonstrasi terapi nonfarmakologi senam diabetes melitus warga RW 05 Kelurahan Buaran Indah bahwa sebagian besar terjadi peningkatan pemahaman tentang definisi diabetes melitus, gejala, faktor risiko, komplikasi dan diet diabetes.