Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KOTA PONTIANAK TAHUN 2019 Katarina Iit, Megalina Limoy
Jurnal_Kebidanan Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Kebidanan Volume 10 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnal_kebidanan.v10i1.92

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KOTA PONTIANAK TAHUN 2019Katarina Iit1, Megalina Limoy2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: katarinaiit17@gmail.comAbstrakTanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang jika tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. Di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Banjar Serasan pada tahun 2019, ditemukan bahwa ada 11 wanita hamil dengan 11 tanda bahaya kehamilan dari Januari hingga Februari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan terhadap kunjungan kehamilan di Pusat Kesehatan Masyarakat Banjar Serasan di Pontianak pada tahun 2019. Desain penelitian ini menggunakan korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. . Populasi adalah wanita hamil yang mengunjungi Puskesmas Banjar Serasan pada bulan Januari dan Februari 2019 dengan sampel sebanyak 50 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan observasi, analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 30 responden (60%) dan ada 9 responden (18%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Hasil kepatuhan dalam kunjungan kehamilan menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 35 responden (70%) tidak patuh dalam melakukan kunjungan kehamilan sesuai standar. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa X2 hitung (37,47)> X2 tabel (5,991) yang berarti ada hubungan antara Pengetahuan Bahaya Kehamilan dan Kepatuhan Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Banjar Serasan Pontianak pada tahun 2019. Saran bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.Kata Kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Tanda Bahaya Kehamilan
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI SECARA DINI DENGAN KEJADIAN OBSTIPASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA MADU SARI TAHUN 2023 Katarina Iit; Melyani; Maya veronika Manalu
Jurnal_Kebidanan Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Kebidanan Volume 13 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Obstipasi merupakan keadaan tertimbunnya feses yang keras akibat adanyaobsturuksi pada saluran cerna dalam waktu lama. Obstipasi berpotensi menyebabkan kanker usus bagibayi. Salah satu penyebabnya ialah pemberian MP-ASI sejak dini, akibat ketidakmampuan sistempencernaan untuk mencerna pada bayi umur bawah 6 bulan. Tujuan Penelitian: untuk mengetahuihubungan pemberian makanan pendamping ASI secara dini dengan kejadian obstipasi pada bayi 0-6bulan di Desa Madu Sari Tahun 2023. Metode Penelitian: Menggunakan Jenis penelitian metodekuantitatif dengan desain analisis korelasi melalui pendekatan cross sectional. Populasi 30 orang,dengan sampel 30 responden yaitu ibu yang memilki bayi 0-6 bulan di Desa Madu Sari analisa datamenggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: responden yang diberi MP ASI dini, hampir seluruhnyamengalami obstipasi yaitu 13 orang (81,3%). Dan responden yang tidak diberi MP ASI dini sebagianbesar tidak megalami obstipasi yaitu 10 orang (71,4%). P value 0,004 < 0,05 sehingga menyatakanbahwa ada hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI secara dini dengan kejadianobstipasi di Desa Madu Sari Tahun 2023. Kesimpulan: berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,004 < 0,05 sehingga menyatakan bahwa ada hubungan antara pemberian makananpendamping ASI secara dini dengan kejadian obstipasi di Desa Madu Sari Tahun 2023.Saran: Kepadabidan desa serta kader posyandu untuk dapat meningkatkan KIE kepada ibu post partum denganmemberikan bayinya ASI Eksklusif selama 6 bulan karena dapat mengurangi resiko obstipasi.
PENGARUH PENGGUNAAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI PMB HJ NURIPAH TAHUN 2024 Iit, Katarina
Jurnal_Kebidanan Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Kebidanan Volume 14 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnalkebidanan.v14i2.302

Abstract

ABSTRAK Kompres hangat merupakan salah satu metode non farmakologi yang dianggap sangat efektif dalam menurunkan nyeri atau spasme otot. Panas dapat dialirkan melalui konduksi, konveksi, dan konversi. Jumlah kelahiran diprovinsi Kalimantan barat berjumlah 6.398 sedangkan di kabupaten kubu raya berjumlah 6.398. Berdasarkan studi pendahuluan di PMB HJ Nuripah didapatkan bahwa 8 dari 10 ibu melahirkan sebelum diberikan kompres hangat pada ibu melahirkan fase aktif mengalami tingkat nyeri berat, sedangkan setelah diberikan kompres hangat 6-10 ibu melahirkan fase aktif dengan tingkat nyerinya sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala 1 fase aktif di PMB HJ Nuripah Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan metode eksperimen (quasy experiment design) dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 ibu melahirkan dengan sampel total populasi berjumlah 15 responden. Pengumpulan data menggunakan data primer dilakukan secara observasi dengan analisis univariat dan bivariat (Uji-T (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan kompres air hangat (pre-test) yaitu, sebagian besar responden sebanyak 11 orang (73,3%) mengalami nyeri berat. Sedangkan setelah diberikan kompres air hangat (post-test) yaitu, Sebagian dari responden sebanyak 8 orang (53,3%) mengalami nyeri ringan. Hasil uji statistic menunjukkan nilai hasil hipotesis yang sudah didapatkan yaitu P.value 0,000?0,005 yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya adanya pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Kesimpulan menunjukkan adanya pengaruh pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan p value 0,000?0,005. Saran diharapkan untuk PMB HJ Nuripah untuk dapat melanjutkan dalam menggunakan kompres hangat sebagai metode pengurangan nyeri persalinan kala 1 fase aktif. Kata Kunci : Persalinan, Nyeri, Kompres hangat Daftar Bacaan : 21 (2019-2023) ABSTRACT Warm compress is one of the non-pharmacological methods that is considered very effective in reducing pain or muscle spasms. Heat can be channeled through conduction, convection, and conversion. The number of births in West Kalimantan province was 6,398 while in Kubu Raya district it was 6,398. Based on a preliminary study at PMB HJ Nuripah, it was found that 8 out of 10 mothers giving birth before being given warm compresses to mothers giving birth in the active phase experienced severe pain levels, while after being given warm compresses 6-10 mothers giving birth in the active phase with moderate pain levels.This study aims to determine the effect of using warm compresses on reducing labor pain in the first stage of the active phase at PMB HJ Nuripah in 2024. This type of research uses a quantitative design with an experimental method (quasy experiment design) with a cross-sectional approach. The population in this study was 15 mothers giving birth with a total population sample of 15 respondents. Data collection using primary data was conducted through observation with univariate and bivariate analysis (T-test (paired t-test).The results of the study showed that before being given a warm water compress (pre-test), most respondents, 11 people (73.3%) experienced severe pain. While after being given a warm water compress (post-test), some of the respondents, 8 people (53.3%) experienced mild pain. The results of the statistical test showed the value of the hypothesis that had been obtained, namely P.value 0.000?0.005, which means that Ho is accepted and Ha is rejected, which means that there is an effect of warm compresses on reducing labor pain in the first active phase. The conclusion shows that there is an effect of warm compresses on reducing labor pain in the first active phase with a p value of 0.000?0.005. Suggestions are expected for PMB HJ Nuripah to be able to continue using warm compresses as a method of reducing labor pain in the first active phase. Keywords: Labor, Pain, Warm Compresses List Reading : 21 (2019-2023)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS DI SMPN 24 PONTIANAK TAHUN 2024 Alexander, Desty Wulan Sari , Katarina Iit,
Jurnal_Kebidanan Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Kebidanan Volume 15 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnalkebidanan.v15i1.334

Abstract

Abstrak Latar Belakang Masa remaja merupakan masa periode pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual yang pesat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa kalimantan barat terdapat jumlah remaja 5.541. 376 jiwa yang terdiri dari remaja berusia 10-14 tahun berjumlah 468.968 jiwa dan remaja berusia 15-19 tahun berjumlah 472. 478 jiwa. Sedangkan dikota Pontianak remaja mulai dari usia 10-14 tahun berjumlah 53.560 jiwa dan remaja berusia 15-19 tahun berjumlah 42.256. berdasarkan data tersebut masih ada masalah yg terjadi yaitu ketidak tahuan remaja putri mengenai pubertas. Dan jumlah renmaja putri di kelas VII dan VIII SMPN 24 Pontianak sebanyak 145 Siswi. Peneliti melakukan wawancara terhadap 10 remaja putri dan didapatkan hasil wawancara sebanyak 3 remaja yang mengerti tentang perubahan fisik saat pubertas, sedangkan 7 remaja yang belum paham tentang pubertas. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Putri Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Saat Pubertas Di SMPN 24 Pontianak Tahun 2024. Metode Penelitian menggunakan metode analisis korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini di dilakukan di SMPN 24 Pontianak Tahun 2024. Populasi berjumlah 145 orang dan Sampel berjumlah 60 Responden, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar dari responden yaitu 43 (71,7%) berpengetahuan baik. Sebagian besar responden yaitu 40 responden (66,7%) bersikap mendukung. Sebagian besar responden yaitu 41 responden (68,3%) dengan usia 15-17 tahun. Sebagian besar responden yaitu 43 responden (71,7%) mendapatkan informasi dari guru. Sebagian kecil dari ayah responden yaitu 19 responden (16,7) berpendidikan SMA. Sebagian kecil dari ibu responden yaitu 20 responden (33,3%) berpendidikan SMA. Kesimpulan penelitian ada pengaruh antara usia dan sumber informasi terhadap pengetahuan, dan ada pengaruh antara usia terhadap sikap. Saran agar Sebaiknya lebih meningkatkan lagi pengetahuan dengan cara mengaktifkan bimbingan konseling disekolah Kata Kunci: Perubahan Fisik, Remaja Putri, Pengetahuan, Sikap Abstract Background Adolescence is a period of rapid physical, psychological, and intellectual growth and development. According to the Central Statistics Agency (BPS) in 2022, West Kalimantan had 5,541,376 teenagers, consisting of 468,968 teenagers aged 10-14 years and 472,478 teenagers aged 15-19 years. Meanwhile, in Pontianak city, teenagers aged 10-14 years numbered 53,560 and 42,256 teenagers aged 15-19 years. Based on these data, there is still a problem that occurs, namely the ignorance of teenage girls about puberty. And the number of teenage girls in grades VII and VIII of SMPN 24 Pontianak is 145 students. The researcher conducted interviews with 10 teenage girls and the results of the interviews showed that 3 teenagers understood physical changes during puberty, while 7 teenagers did not understand puberty. The purpose of this study is to determine the factors that influence the attitudes of adolescent girls in dealing with physical changes during puberty at SMPN 24 Pontianak in 2024. The research method uses a correlation analysis method, with a cross-sectional approach. The location of this research was conducted at SMPN 24 Pontianak in 2024. The population was 145 people and the sample was 60 respondents, the data collection technique used a questionnaire and the data analysis technique used chi square. The results of the study obtained that most of the respondents, namely 43 (71.7%) had good knowledge. Most of the respondents, namely 40 respondents (66.7%) were supportive. Most of the respondents, namely 41 respondents (68.3%) were aged 15-17 years. Most of the respondents, namely 43 respondents (71.7%) got information from teachers. A small portion of the respondents' fathers, namely 19 respondents (16.7) had a high school education. A small portion of the respondents' mothers, namely 20 respondents (33.3%) had a high school education. The conclusion of the study is that there is an influence between age and sources of information on knowledge, and there is an influence between age and attitudes. Suggestion: It is better to increase knowledge by activating guidance and counseling at school Keywords: Physical Changes, Adolescent Girls, Knowledge, Attitude
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT IMUNISASI, PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA MEGA TIMUR Melyani; Katarina Iit; Yuliana; Noviarita Andini
Jurnal_Kebidanan Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Kebidanan Volume 15 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang Masalah gizi pada balita merupakan salah satu isu kesehatan utama yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk imunisasi dan penyakit infeksi. Di Desa Mega Timur, cakupan imunisasi dasar lengkap menunjukkan penurunan dari 83% (2022) menjadi hanya 19,2% pada tahun 2025. Dalam kurun waktu yang sama, angka kejadian penyakit infeksi seperti ISPA dan diare tetap tinggi, bersamaan dengan meningkatnya kasus gizi kurang dan stunting pada balita. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara riwayat imunisasi dan penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di Desa Mega Timur tahun 2025. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian ini di dilakukan Polindes Desa Mega Timur 2025. Populasi berjumlah 552 balita danSampel berjumlah 42 Responden, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian menunjukan sebagian dari reponden 59,5% balita memiliki status gizi kurang, sebagian dari responden 50% balita memiliki riwayat imunisasi tidak lengkap, dan sebagian dari responden 50% pernah mengalami penyakit infeksi. Hasil uji bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat imunisasi dengan status gizi (p value = 0,757), namun terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit infeksi dengan status gizi (p value = 0,012). Kesimpulan Penyakit infeksi memiliki pengaruh signifikan terhadap status gizi balita, sementara riwayat imunisasi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.