Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Ilmu di Era Transformasi Digital Prihatin, Pius Nurwidasa
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 6 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v6i2.20390

Abstract

Abstrak: Revolusi industry 4.0 telah digalakkan oleh pemerintah. Teknologi digital menjadi ciri utama dalam revolusi industri 4.0. Manifestisi transformasi digital ditunjukan dengan ketersediaan informasi melalui internet. Namun demikian, transformasi digital menuntut sikap otonomi dan kemandirian belajar yang tinggi dari generasi jaman sekarang. Era transformasi digital menuntut generasi jaman sekarang untuk memilki sikap dan perilaku positif dalam menggunakan teknologi untuk kepentingan yang lebih produktif. Sikap positif terhadap pemanfaatan teknologi menjadi salah satu pilar dalam pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran di era digital. Kondisi pandemi COVID-19 telah melatih sikap yang ekstra positif terhadiap fenomena transformasi digital yang sedang terjadi saat ini. Pengalaman belajar di masa pandemi melatih siswa dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran di era transformasi digital. Implikasi dari pelatihan di masa pandemic COVID-19 ini untuk mempersiapkan diri mengikuti budaya pembelajaran paska pandemi. Pengalaman selama masa pandemi seharusnya berdampak pada penyiapan kompetensi, sikap dan mental dalam melakukan aktivitas pembelajaran di era digital dimana revolusi digital menuntut rasa tanggungjawab dalam kemandirian belajar dan implementasi kemampuan berpikir kritis. Kata kunci: transformasi digital, sikap positif, otonomi, pandemi Covid 19, pembelajaran
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAMUS DIGITAL BERBASIS BUDAYA INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN BIPA Yuniarti, Eva; Widharyanto, B.; Prihatin, Pius Nurwidasa
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 20 No 2 (2024): FON: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA iNDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v20i2.9001

Abstract

ABSTRAK: Bahan ajar BIPA digunakan oleh pemelajar BIPA sebagai sarana belajar untuk mencapai indikator dari standar kompetensi Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek budaya Indonesia yang dibutuhkan sebagai isi kamus digital berbasis budaya Indonesia untuk pembelajaran BIPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan jenis analisis isi. Analisis isi dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji kebutuhan pengembangan kamus digital berbasis budaya Indonesia untuk pembelajaran BIPA. Sumber data adalah pemelajar BIPA yang sedang belajar di lembaga bahasa BIPA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pemelajar BIPA dan wawancara dengan pengajar BIPA, serta melakukan analisis dokumen buku ajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek budaya yang paling diminati untuk menjadi isi kamus digital yaitu, tradisi, tempat wisata, dan religi. Model kamusnya yaitu bergambar dan berdeskripsi.KATA KUNCI: Bahan ajar; BIPA; Budaya Indonesia; Kamus Digital> ANALYSYS OF THE DEVELOPMENT NEEDS OF AN INDONESIAN CULTURE-BASED DIGITAL DICTIONARY FOR INDONESIAN LANGUAGE LEARNING ABSTRACT: Teaching materials for Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) are utilized by BIPA instructors and learners as learning tools to achieve the indicators of the Indonesian Language Competency Standards for Foreign Speakers. This research aims to describe the cultural aspects of Indonesia needed as content for a culture-based digital dictionary for BIPA learning. The method used in this research is qualitative descriptive. This study is a type of content analysis. Content analysis in this research is used to examine the needs for the development of a culture-based digital dictionary for BIPA learning. The data source is BIPA learners studying at BIPA language institutions. Data collection techniques involve distributing questionnaires to BIPA learners, conducting interviews with BIPA instructors, and analyzing teaching materials documents. The results of this research show that there are three cultural aspects that are most favored to be included in the digital dictionary, namely, traditions, tourist destinations, and religious aspects. The dictionary model includes images and descriptions.KEYWORDS: Teaching materials; BIPA; Indonesia Culture; Digital Dictionary
Tantangan Penggunaan Media Sosial dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia oleh Siswa WNA Tiongkok Krisna Awanda, Agatha Ferilia; Prihatin, Pius Nurwidasa; Kastuhandani, Fidelis Chosa
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/alinea.v5i2.1635

Abstract

Penggunaan media sosial dalam pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa telah menjadi topik yang semakin relevan pada era digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urgensi serta tantangan dalam penggunaan media sosial sebagai alat bantu pembelajaran bagi siswa Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap materi pembelajaran, memperluas kesempatan berinteraksi dengan penutur asli, serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Namun, terdapat beberapa tantangan seperti kesulitan memahami kosakata dan struktur bahasa, kurangnya interaksi langsung, serta potensi distraksi dari konten non-pembelajaran. Social media in Indonesian Language has become an increaslingly relevant topic in the digital era. This research aims to analyze the urgency and challenges in using social media as a learning aid for foreign national (WNA) students from Tiongkok. The research method used is qualitative descriptive approach with data collection technique through interviews, observation, and document analysis. The research results show what that social media can increase accessibility to learning material, expand opportunities for increation with native speakers, and increase student motivation in learning. However, there are several challenges such as difficulty understanding vocabulary and language structures, lack of direct interaction, and potential distraction from non-learning content.