Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV Dengan Metode Section Technique Di PT. PLN (Persero) ULP Muara Labuh Solok Selatan Sumatera Barat Fahrurrozi, A; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1122

Abstract

Indeks keandalan diperoleh dengan menggunakan metode section technique yang dalam perhitungannya membagi suatu topologi jaringan menjadi beberapa bagian agar lebih mudah dalam pengerjaannya. Hasil perhitungan nilai indeks keandalan penyulang Pinang Awan, dari hasil perhitungan diperoleh nilai indeks keandalan seksi 1 SAIDI= 0,308 (jam/tahun), SAIFI= 0,1908 (kali/tahun), CAIDI= 12,29 (jam/tahun), CAIFI= 4,72 (kali/tahun), ASAI= 4,88% dan ASUI= 0,10% sedangkan untuk seksi 2 SAIDI= 0,0814 (jam/tahun), SAIFI= 0,1766 (kali/tahun), CAIDI= 7,01 (jam/tahun), CAIFI= 2,73 (kali/tahun), ASAI= 2,96% dan ASUI= 0,03% kemudian seksi 3 SAIDI = 2,9729 (jam/tahun), SAIFI = 1,1959 (kali/tahun), CAIDI= 27 (jam/tahun), CAIFI= 16,95 (kali/tahun), ASAI= 10,82% dan ASUI= 1,17%. Sedangkan untuk seksi 4 SAIDI= 0,2532 (jam/tahun), SAIFI= 0,3303 (kali/tahun), dan CAIDI= 3,67 (jam/tahun), CAIFI= 20,40 (kali/tahun), ASAI= 3,90% dan ASUI= 0,09%. Sedangkan untuk nilai indeks keandalan total penyulang Pinang Awan dengan metode section technique diperoleh nilai SAIDI= 3,61 (jam/pelanggan/tahun), SAIFI= 1,89 (kali/pelanggan/tahun), dan nilai CAIDI= 49,98 (jam/gangguan), sedangkan dengan SPLN 59 tahun 1985 diperoleh SAIDI= 21,09 (jam/pelanggan/tahun), SAIFI=3,21 (kali/pelanggan/tahun). Berdasarkan hasil perhitungan penyulang Pinang Awan masuk dalam kategori andal karena nilainya berada di bawah standar SPLN 59 tahun 1985.
Analisa Kelayakan Tahanan Pembumian Menara Transmisi SUTT 150 KV Dari GI Indarung Ke GI Pauh Limo Padang Alfa, E H; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1134

Abstract

Pentanahan pada tower transmisi saluran udara tegangan tinggi bertujuan untuk menjamin keamanan personil dari tegangan sentuh dan tegangan langkah pada tower, dan mengalirkan impuls petir ke bumi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran secara keseluruhan, yaitu arde kaki tower belum dilepas atau masih dalam keadaan utuh. Pada tower nomor 188 nilai tahanan pentanahannya sebesar 8,29 ?. Berdasarkan SPLN T5.012: 2020 nilai tahanan pentanahan yaitu dibawah 3 ?, dilakukan upaya untuk menurunkan nilai tahanan pentanahannya, dengan menambah panjang elektroda batang () dan menambah jumlah elektroda batang. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan dengan menambah panjang elektroda batang sepanjang 11 meter () untuk 1 elektroda batang dapat menurunkan nilai tahanan pentanahan sebesar 5,55 ?, lalu dihubungkan paralel maka didapatkan hasil nilai tahanan pentanahan sebesar 2,77 ?. Menambah jumlah elektroda batang yang ditanam juga dapat menurunkan nilai tahanan pentanahan, dengan menambah sebanyak 4 elektroda batang sehingga menjadi 6 batang, lalu dihubungkan paralel dapat menurunkan nilai tahanan sebesar 2,76 ?.
Analisa Sistem Penangkal Petir Pada Gedung Polda Sumatera Barat Viona, F; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i1.1144

Abstract

Gedung Polda Sumatera Barat merupakan salah satu gedung bertingkat tinggi diwilayah Kota Padang. Gedung dengan ketinggian 22,35 meter ini merupakan pusat operasional pelayanan sentra keamanan, ketertiban, komunikasi dan informasi di lingkungan Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Oleh karena itu diperlukan keamanan dan kenyamanan dari berbagai gangguan salah satunya gangguan alam yaitu sambaran petir. Untuk menghindari bahaya sambaran petir maka diperlukan sistem penangkal petir, untuk itu telah dipasang penangkal petir tipe KURN R 150 dengan tinggi tiang sepanjang 7 meter. Untuk memeriksa keefektifan sistem penangkal petir yang telah terpasang tersebut maka perlu di lakukan analisa keperluan dan perkiraan bahaya gedung terhadap sambaran petir meurut standart PUIPP dan sesuai indeks kriterianya Polda Sumbar termasuk gedung bertingkat dengan spesifikasi perkiraan bahaya R lebih dari 14 = 15 sehingga merupakan gedung yang sangat memerlukan proteksi sistem penangkal petir karena berada di daerah dataran rendah dengan jumlah hari guruh yang cukup tinggi yaitu 240 hari guruh pertahun selama bulan Januari hingga bulan Desember 2023 dengan arus puncak petir 86,6810 kA. Dengan menggunakan rumus tegangan sentuh, tegangan langkah, sudut perlindungan proteksi dapat dihitung dan ditentukan jarak radius proteksi dari penangkal petir yang digunakan dan dapat diukur kemampuan tingkat proteksi apakah telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penangkal petir tipe KURN R150 yang dipasang diatas gedung Polda Sumatera Barat sudah cukup mampu melindungi keseluruhan kawasan area sekitar gedung.
Analisis Sistem Proteksi Generator Menggunakan Over Current Relay Di PLTA Singkarak Yolanda, A; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i1.1148

Abstract

Sistem proteksi merupakan susunan peralatan yang direncanakan untuk dapat mendeteksi atau mengukur adanya ketidak normalan pada peralatan, gangguan yang terjadi pada pusat pembangkit listrik dapat terjadi kapan saja, untuk itu diperlukan sistem proteksi atau sistem pengaman, yang berfungsi selain mengamankan peralatan pada pusat pembangkit juga untuk mencegah kerusakan peralatan lain dampak dari gangguan. Sistem proteksi generator di PLTA Singkarak dengan menggunakan Over Current Relay (OCR) serta menentukan settingan arus lebih dan relay dan juga menghitung arus nominal serta arus hubung singkat, dalam suatu generator 3 fasa di plta singkarak ada 4 unit masing-masing memiliki daya 52 MVA, teganga 10,5 kV, arus 2895 A, dan CT 300/5, kabel yang digunakan adalah XLPE/NAXS2Y/5x1x300, arus hubung singkat 1 fasa pada titik ganguan 50% adalah 638.880 A, 2 fasa 1.156.068 A, 3 fasa 2.349.429 A, 4,80 A setingan arus pada waktu operasi relay adalah 0,007 detik,dan TMS (Time Multiplier Setting) untuk satu fasa adalah 0,39 detik , untuk 2 fasa adalah 0,36 detik, dan untuk 3 fasa adalah 0,34 detik.
Studi Analisa Sistem Keandalan Jaringan Tegangan Menengah Pada Feeder 2 Lima Kaum di PT PLN (Persero) ULP Batusangkar Saputra, A; Rauf, R; Anshar, C N
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i1.1219

Abstract

Di PT. PLN (Persero) ULP Batusangkar feeder 2 Lima Kaum merupakan feeder yang sering terjadi gangguan JTM pada tahun 2024 yaitu 9 kali. Dalam penelitian ini dibahas pengaruh pemeliharaan preventif bagi mutu dan keandalan pada feeder 2 Lima Kaum di PT. PLN (Persero) ULP Batusangkar guna penekanan angka gangguan JTM, SAIDI, SAIFI, CAIDI dan CAIFI pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2023. Pemeliharaan preventif yang dilakukan antara lain inspeksi jaringan dan tindak lanjut dari hasil inspeksi. Gangguan Feeder 2 Lima Kaum pada tahun 2023 terjadi sebanyak 48 kali dalam rentang waktu 1 tahun dan pada tahun 2024 terjadi sebanyak 9 kali dalam rentang waktu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2024. Sedangkan secara keseluruhan feeder pada tahun 2023 terjadi gangguan sebanyak 148 kali dalam rentang waktu 1 tahun dan 35 kali gangguan pada tahun 2024 dalam rentang waktu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2024. Gangguan tersebut disebabkan oleh faktor eksternal yaitu gangguan alam atau bencana alam. Indeks keandalan Seluruh feeder pada tahun 2023 sebagai berikut ; SAIDI 2,58 SAIFI 25,68 CAIDI 1,33 CAIFI 198,54 dan pada tahun 2024 SAIDI 3,64 SAIFI 5,76 CAIDI 3,20 CAIFI 57,97. Sedangkan pada feeder 2 lima kaum pada tahun 2023 adalah ; SAIDI 0,27 SAIFI 13,17 CAIDI 0,21 CAIFI 690,95 dan pada tahun 2024 SAIDI 1,17 SAIFI 2,45 CAIDI 0,58 CAIFI 24,63. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa pemeliharaan preventif sangat berpengaruh terhadap keandalan sistem distribusi.
Analisa Perbandingan Performa Lampu LED Merek Philips Eyecomfort Untuk Beberapa Tingkat Daya Dalam Upaya Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Aulia, T; Rauf, R; Anshar, C N
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i2.1363

Abstract

Penghematan penggunaan energi listrik salah satunya yaitu dengan cara mengurangi konsumsi energi listrik yang digunakan untuk penerangan tanpa mengurangi intensitas cahaya yang diperlukan, sebab sebagaian besar dari total beban listrik di Indonesia adalah untuk lampu penerangan. Pada penelitian ini merek lampu LED yang digunakan adalah merek Philips. Salah satu pengembangan produk merek Philips yaitu Philips EyeComfort. Pada penelitian ini juga melakukan perbandingan efisiensi lampu LED dengan lampu TL merek Philips pada lumen yang sama, sehingga hal ini juga menjadi pertimbangan masyarakat dalam melakukan pemilihan penggunaan lampu untuk membantu penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian bahwa lampu LED Philips Eyecomfort yang di uji memiliki kecenderungan nilai efisiensi nya meningkat seiring dengan naik nya daya lampu. Nilai efisiensi terbesar adalah lampu LED Philips EyeComfort 12w dengan nilai efisiensi sebesar 109,1 lm/watt dan lampu dengan nilai efisiensi terkecil adalah lampu LED Philips EyeComfort 3w dengan nilai efisiensi sebesar 83,54 lm/watt. Nilai perbandingan efisiensi lampu LED merek Philips sebesar 124,13 lm/watt dengan daya sebesar 14,5watt dan lumen sebesar 1800 lm sedangkan nilai efisiensi lampu TL merek Philips sebesar 100 lm/watt dengan daya sebesar 18watt dan lumen sebesar 1800 lm. Hal ini terlihat bahwa nilai perbandingan efisiensi lampu LED (124,13 lm/watt) lebih besar dibandingkan dengan nilai efisiensi lampu TL merek Philips (100 lm/watt).
Studi Analisa Kelayakan Sistem Grounding Tower BTS (Base Transceiver Station) Tower Bersama Group di Kelurahan Guguk Malintang, Kecamatan Padang Panjang Timur Sumatera Barat Aprillian, R; Rauf, R; Anshar, C N
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i2.1365

Abstract

BTS (Base Transceiver Station) merupakan sebuah instrumen dalam jaringan telekomunikasi seluler yang berbentuk tower yang memiliki antena pemancar dan berfungsi sebagai penguat sinyal daya yang dapat menghubungkan antara jaringan sebuah operator telekomunikasi seluler dengan pelanggannya. BTS pada umumnya mempunyai ketinggian 40 hingga 75 meter. Tower adalah sebuah struktur buatan manusia dan tingginya lebih dari lebarnya. Grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang kebumi. Penangkal petir jenis spitzen merupakan jenis penangkal petir yang memiliki sistem kerja proteksi pasif, air terminal tidak menarik sambaran petir tetapi menunggu kilat petir mengenai ujung tombak splitzen. Nilai tahanan jenis tanah pada tower 1,37, nilai tahanan jenis tanah pada panel 1,37, nilai tahanan jenis tanah pada pagar 1,37, nilai tahanan jenis tanah pada penangkal petir 1,38 nilai ini sudah memenuhi standar PUIL 2011 dengan nilai dibawah 5 Tegangan sentuh dan tegangan langkah berat badan 50 kg dengan waktu 0,1 detik sampai 0,3 detik dengan masing-masing nilai masih dalam batas yang diizinkan dan dikategorikan aman bagi peralatan dan manusia yang berada disekitar tower. Sedangkan tegangan sentuh dan tegangan langkah berat badan 70 kg dengan waktu 0,1 detik sampai 0,3 detik juga masih dalam batas yang diizinkan dan dikategorikan aman bagi peralatan dan manusia yang berada disekitar tower. Kata Kunci: BTS, Grounding, Tower, Penangkal Petir Splitzen