Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Review Desain Sistem Kelistrikan Stikes Alifah Padang M. Alip; Rauf, R; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1119

Abstract

Instalasi penerangan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dari suatu bangunan tempat tinggal maupun bangunan lainnya, agar bangunan tersebut dapat menjadi bangunan yang memiliki fungsi seperti yang kita inginkan. Sistem kelistrikan bangunan gedung terdiri dari instalasi penerangan, stop kontak, dan tata udara. Pada bangunan gedung kampus Stikes Alifah Padang terdapat ruangan untuk Labor, ruangan rapat, ruang kelas, koridor, ruang dosen dan toilet. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total beban terpasang LVMDP adalah 143.668 Watt menggunakan MCCB 3 fasa 280 – 400A dengan ukuran kabel masuk dari APP ke panel LVMDP NYFGbY 4 x 185 mm². Daya listrik masuk dari PLN adalah 131 kVA. DP Penerangan LT.1 total beban 15.044 Watt menggunakan MCB 3 fasa 40A dengan ukuran kabel NYY 4 x 4 mm². DP Penerangan LT.2 total beban 13.340 Watt menggunakan MCB 3 fasa 32A dengan ukuran kabel NYY 4 x 2,5 mm². DP Penerangan LT.3 total beban 13.405 Watt menggunakan MCB 3 fasa 32A dengan ukuran kabel NYY 4 x 2,5 mm². DP AC LT.1 total beban 1.076 Watt menggunakan MCB 3 fasa 6A dengan ukuran kabel NYY 4 x 1,5 mm². DP AC LT.2 total beban 1.108 Watt menggunakan MCB 3 fasa 6A dengan ukuran kabel NYY 4 x 1,5 mm². DP AC LT.3 total beban 1.015 Watt menggunakan MCB 3 fasa 6A dengan ukuran kabel NYY 4 x 1,5 mm². DP AC Outdor total beban 94.300 Watt menggunakan MCCB 3 fasa 175 – 250A dengan ukuran kabel NYY 4 x 95 mm². DP Pompa total beban 4.400 Watt menggunakan MCB 3 fasa 25A dengan ukuran kabel NYY 4 x 1,5 mm².
Kelayakan Pengaman Input-Output Trafo Dan Optimalisasi Penyeimbangan Beban Trafo Pada Gardu Distribusi Pratama, J; Rauf, R; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1120

Abstract

Pembebanan transformator feeder Polamas di gardu distribusi No. 50kVA AA015UJP024T, 100kVA AA015LBL0255T, 160kVA AA015KAM0284T, 200kVA AA015KPK0253T. kondisi beban tidak seimbang trafo 50kVA adalah fasa R = 2.983,5 watt fasa S= 5.149,3 watt T= 1.198,5 watt. kondisi beban tidak seimbang trafo 100kVA R= 12.584,25 watt, S = 9.508,1 watt, T = 25.877,4 watt. kondisi beban tidak seimbang trafo 160 kVA fasa R= 37.393,2 watt, S= 17.977,5 watt, T= 16.449,2 watt. kondisi beban tidak seimbang trafo 200kVA fasa R = 20.99,15 watt, S = 39.808,05 watt, T= 38.352 watt. Hasil perhitungan: transformator 50kVA kondisi beban seimbang adalah efisiensi 99,85% dan kondisi beban tidak seimbang adalah efisiensi 82,5%. Transformator 100kVA kondisi beban seimbang adalah efisiensi 95,6% dan kondisi beban tidak seimbang adalah efisiensi 45,09%. Transformator 160kVA kondisi beban seimbang adalah efisiensi 92,3% dan kondisi beban seimbang adalah efisiensi 62,70%. Transformator 200kVA kondisi beban seimbang adalah efisiensi 89,4% dan kondisi beban tidak seimbang adalah efisiensi 64,5%. Transformator 50kVA Fuse Link = 1,443 (2) Ampere, NH Fuse = 32,2341 (35) Ampere. Transformator 100kVA Fuse Link 2,886 (3) Ampere, NH Fuse =63,8348 (80) Ampere. Transformator 160kVA Fuse Link = 4,618 (5) Ampere, NH Fuse 68,0904 (80) Ampere. Transformator 200kVA Fuse Link = 5,773 (6) Ampere, NH Fuse = 85,9578 (100) A.
Analisa Pengaruh Kapasitor Bank pada PDAM Kota Padang Mustaqin, N; Rauf, R; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i1.1121

Abstract

Masalah seperti penurunan kualitas aliran listrik dan rendahnya efisiensi energi seringkali terjadi dalam sistem distribusi, terutama di tingkat konsumen tegangan menengah. Salah satu solusi yang telah dikenal untuk mengatasi masalah ini adalah penggunaan kapasitor bank. Kapasitor bank mampu membantu meningkatkan kualitas aliran listrik dan efisiensi energi dengan menyesuaikan faktor daya dan mengurangi kerugian energi. Penelitian ini dilakukan khususnya pada Perumda Air Minum ( PDAM ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan kapasitor bank dalam meningkatkan faktor daya pada sistem distribusi PDAM. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. PLN ( Persero ) UP3 Padang Daya semu ( S ) dengan cos awal 0,73 = 519,10 kVA. Setelah dikompensasi ke cos yang mendekati 1, daya semu diperoleh = 378,95 kVA. Pada daya reaktif sebelum kompensasi adalah ( ) = 352,98 kVAR, yang menunjukkan bahwa daya reaktif yang kucup tinggi. Setelah dilakukan kompensasi maka = 352,98 x sin (cos 1 ) = 0. Berarti setelah pemasangan kapasitor bank, daya reaktif telah sepenuhnya telah berkurang ( 0 ). Kapasitor yang digunakan adalah varPlus Can kapasitas kapasitor bank yang akan digunakan sebanyak 12 stage dalam hubungan delta yaitu , 20 kVAR x 12 = 240 kVAR. Total perhitungan kapasitas kapasitor bank = 240 kVAR maka cos = 0,98
Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kV Dengan Metode Section Technique Di PT. PLN (Persero) ULP Muara Labuh Solok Selatan Sumatera Barat Fahrurrozi, A; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1122

Abstract

Indeks keandalan diperoleh dengan menggunakan metode section technique yang dalam perhitungannya membagi suatu topologi jaringan menjadi beberapa bagian agar lebih mudah dalam pengerjaannya. Hasil perhitungan nilai indeks keandalan penyulang Pinang Awan, dari hasil perhitungan diperoleh nilai indeks keandalan seksi 1 SAIDI= 0,308 (jam/tahun), SAIFI= 0,1908 (kali/tahun), CAIDI= 12,29 (jam/tahun), CAIFI= 4,72 (kali/tahun), ASAI= 4,88% dan ASUI= 0,10% sedangkan untuk seksi 2 SAIDI= 0,0814 (jam/tahun), SAIFI= 0,1766 (kali/tahun), CAIDI= 7,01 (jam/tahun), CAIFI= 2,73 (kali/tahun), ASAI= 2,96% dan ASUI= 0,03% kemudian seksi 3 SAIDI = 2,9729 (jam/tahun), SAIFI = 1,1959 (kali/tahun), CAIDI= 27 (jam/tahun), CAIFI= 16,95 (kali/tahun), ASAI= 10,82% dan ASUI= 1,17%. Sedangkan untuk seksi 4 SAIDI= 0,2532 (jam/tahun), SAIFI= 0,3303 (kali/tahun), dan CAIDI= 3,67 (jam/tahun), CAIFI= 20,40 (kali/tahun), ASAI= 3,90% dan ASUI= 0,09%. Sedangkan untuk nilai indeks keandalan total penyulang Pinang Awan dengan metode section technique diperoleh nilai SAIDI= 3,61 (jam/pelanggan/tahun), SAIFI= 1,89 (kali/pelanggan/tahun), dan nilai CAIDI= 49,98 (jam/gangguan), sedangkan dengan SPLN 59 tahun 1985 diperoleh SAIDI= 21,09 (jam/pelanggan/tahun), SAIFI=3,21 (kali/pelanggan/tahun). Berdasarkan hasil perhitungan penyulang Pinang Awan masuk dalam kategori andal karena nilainya berada di bawah standar SPLN 59 tahun 1985.
Analisa Pemasangan Panjang dan Jarak Elektroda Batang Pada Sistem Pentanahan Sari, C P; Budiman; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1123

Abstract

Pentanahan adalah sistem pengamanan jaringan tenaga listrik yang mengamankan manusia dari sengatan listrik serta mencegah kerusakan pada perangkat listrik dari arus abnormal dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah. Dari ketiga jenis tanah yang berbeda, pada kondisi tanah liat yang berlokasi di Tanjung Aur Kota Padang pada kedalaman 1 m didapatkan nilai tahanan pentanahan (R sebesar 68,9 Ohm dengan nilai tahanan jenis tanahnya ( sebesar 94,47 Ohm/m. Untuk hasil perhitungan s << Lx pada jarak 0,5 m= 42,75 Ohm. Untuk hasil s >> Lx pada jarak 2 m= 37,45 Ohm. Sedangkan pada kedalaman 1,5 m diperoleh tahanan pentanahan (R sebesar 53,6 Ohm. dengan nilai tahanan jenis tanah ( sebesar 101,18 Ohm/m. Untuk hasil perhitungan s << Lx jarak 1 m = 31,8 Ohm. Untuk hasil s >> Lx jarak 2 m= 29,57 Ohm. Pada kondisi tanah pasir basah di Lubuk Minturun Kota Padang pada kedalaman 1 m didapatkan nilai tahanan pentanahan (R sebesar 159,5 dengan tahanan jenis tanah (= 218,70 Ohm. Untuk hasil perhitungan s << Lx pada jarak 0,5 m= 99,18 Ohm. Untuk hasil s >> Lx pada jarak 2 m= 87 Ohm. Sedangkan untuk kedalaman 1,5m diperoleh nilai tahanan pentanahan (R= 127,1 Ohm. dengan tahanan jenis tanah (= 239,93 Ohm/M. Untuk s << Lx jarak 1 m= 76,2 Ohm. s >> Lx jarak 2 m= 70,78 Ohm Pada kondisi air garam lokasi di Muaro Panjalinan Kota Padang didapatkan nilai tahanan pentanahan (R kedalaman 1 m= 8,57 Ohm. dengan tahanan jenis tanah (=11,74Ohm/M. Untuk hasil perhitungan s << Lx jarak 0,5= 5,13 Ohm. , Untuk hasil s >> Lx pada jarak 2m= 4,45 Ohm. Pada kedalaman 1,5 m diperoleh nilai tahanan pentanahan (R= 2,90 Ohm dengan tahanan jenis tanah (= 5,47 Ohm . untuk s<< Lx pada jarak 1 m=1,2 Ohm , untuk s >> Lx jarak 2 m= 1,16 Ohm.
Analisa Susut Umur Transformator Terhadap Pengaruh Pembebanan Pada PLTU Teluk Sirih Padang Halawa, A; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1124

Abstract

Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari suatu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan nilai yang sama maupun berbeda besarnya pada frekuensi yang sama. Hal ini merupakan pekerjaan besar bagi penyedia tenaga listrik dalam hal ini PLTU Teluk Sirih menyuplai energi listrik untuk Sumatera Bagian Selatan. Dimana masing-masing unitnya memiliki transformator daya dan generator yang identik. Kedua transformator tersebut, masing-masing berkapasitas 132 MVA dan generatornya memiliki kapasitas 112 MW. Penelitian ini akan menganalisa pengaruh pembebanan dan temperatur terhadap susut umur transformator. Metode yang dilakukan dalam pada penelitian dimulai dengan pencarian literatur dan referensi selanjutnya. Langkah selanjutnya akan mengumpulkan data-data lapangan terkait dengan topik yang dibahas. Data-data diperoleh dari salah satu transformator yang ada di PLTU Teluk Sirih. Kemudian akan dilakukan beberapa perhitungan dengan rumus yang telah ditentukan. Perhitungan ini akan dijadikan sebagai dasar analisa pengaruh pembebanan dan temperatur terhadap susut umur pada transformator tersebut. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di peroleh persentase arus primer transformator sebesar 3.413,043 A pada jam 08.00, 3.445,652 A pada jam 09.00. Selanjutnya daya generator pada jam 08.00 sebesar 81,579 MVA, jam 09.00 sebesar 82,359 MVA. Selanjutnya rasio pembebanan transformator jam0 8.00 sebesar 0,5626, pada jam 09.00 sebesar 0,5679. Selanjutnya suhu lilitan temperatur transformator pada jam 08.00 sebesar 0,013?, pada jam 09.00 sebesar 0,014. Selanjutnya Susut umur transformator sebesar 0,016 jam/hari, 5,76 jam/tahun.
Analisa Kelayakan Tahanan Pembumian Menara Transmisi SUTT 150 KV Dari GI Indarung Ke GI Pauh Limo Padang Alfa, E H; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1134

Abstract

Pentanahan pada tower transmisi saluran udara tegangan tinggi bertujuan untuk menjamin keamanan personil dari tegangan sentuh dan tegangan langkah pada tower, dan mengalirkan impuls petir ke bumi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran secara keseluruhan, yaitu arde kaki tower belum dilepas atau masih dalam keadaan utuh. Pada tower nomor 188 nilai tahanan pentanahannya sebesar 8,29 ?. Berdasarkan SPLN T5.012: 2020 nilai tahanan pentanahan yaitu dibawah 3 ?, dilakukan upaya untuk menurunkan nilai tahanan pentanahannya, dengan menambah panjang elektroda batang () dan menambah jumlah elektroda batang. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan dengan menambah panjang elektroda batang sepanjang 11 meter () untuk 1 elektroda batang dapat menurunkan nilai tahanan pentanahan sebesar 5,55 ?, lalu dihubungkan paralel maka didapatkan hasil nilai tahanan pentanahan sebesar 2,77 ?. Menambah jumlah elektroda batang yang ditanam juga dapat menurunkan nilai tahanan pentanahan, dengan menambah sebanyak 4 elektroda batang sehingga menjadi 6 batang, lalu dihubungkan paralel dapat menurunkan nilai tahanan sebesar 2,76 ?.
Evaluasi Sistem Kelistrikan (PLTMH) Di Desa Bayang Janiah Kecamatan Bayang Utara Pesisir Selatan Sumatera Barat Rivaldo, R; Rauf, R; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1138

Abstract

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan air sebagai tenaga penggerak seperti saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjun (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air, turbin, dan generator. Penelitian skripsi ini dilakukan di PLTMH Bayang Janiah Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. PLTMH Bayang Janiah berkapasitas 30 kW, menggunakan turbin jenis croos flow, generator sinkron 3 fasa 30 kW dengan putaran 1500 rpm. Awalnya PLTMH di desa Bayang Janiah menggunakan generator sinkron 25 kW dikarenakan terjadinya konslet mengakibatkan generator 25 kW terbakar, maka dilakukan perbaikan dengan mengganti generator menjadi 30 kW. Beban yang dilayani 44 konsumen. Total beban konsumen yang terpasang 30.600 VA disalurkan melalui kabel TC AL 4×25 mm² sepanjang 659 m. Masing-masing arus beban fasa tidak seimbang, Ir = 10,19 A, Is = 11,99 A, It = 10,75 A. Berdasar hasil penghitungan drop tegangan masing-masing fasa adalah Vdr = 3,13 %, Vds = 3,66 %, Vdt = 3,31 %. Tegangan memenuhi syarat yaitu dibawah 5 %. Rugi-rugi daya total sepanjang saluran adalah 5,80 %.
Analisa Utilisasi Generator Set Kapasitas 200 kVA di RSUD M. Natsir Kota Solok Putra, C A; Budiman; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v5i2.1142

Abstract

Terjadinya gangguan atau pemadaman listrik dari PT. PLN (Persero) dan penambahan ruang rawat dan alat kesehatan, serta sarana prasarana menjadikan genset sebagai tenaga cadangan energi listrik harus disiapkan dengan baik dapat menganalisa efisiensi genset di RSUD M. Natsir Kota Solok dalam pengoperasiannya bila terjadi gangguan atau pemadaman dari PT. PLN (Persero) dapat menyebabkan terjadinya masalah dalam melayani masyarakat. Dilakukan observasi dan pengambilan data yang diperlukan untuk menganalisa utilitas genset RSUD M. Natsir Kota Solok yang mempunyai kapasitas 200 kVA. Data beban terpasang pada RSUD M. Natsir Kota Solok didapat dari pengumpulan data secara visual. Data pemakaian beban harian adalah data aktual pengukuran beban yang terjadi tiap jam. Data ini didapat dari pengukuran yang dilakukan pada jam 09.00 WIB dan pada jam 13.00 WIB, karena pada jam ini pemakaian tertinggi atau beban puncak terjadi. Diketahui total beban tertinggi pada bulan Juli 2024 yaitu sebesar 97,4424 kW, total beban terpasang pada seluruh gedung sebesar 200 kVA. Untuk hasil hasil perhitungan Utilisasi genset didapat % dan utilisasi aktual genset sebesar 0,609015 %. Dengan besar faktor kebutuhan (Demand Factor) yang didapatkan adalah sebesar 0,629785. Untuk kapasitas daya yang digunakan sebesar 200 kVA. Konsumsi bahan bakar genset selama 1 jam dengan daya terpasang seluruh gedung 200 kVA adalah menghabiskan bahar bakar sebanyak 42 liter/jam. Dan bakar genset selama 1 jam pada pemakaian beban puncak harian adalah menghabiskan bahan bakar sebanyak 33,6 liter/jam.
Analisa Sistem Penangkal Petir Pada Gedung Polda Sumatera Barat Viona, F; Anshar, C N; Ridal, Y
Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil) Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil)
Publisher : Cered Indonesia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jm.v6i1.1144

Abstract

Gedung Polda Sumatera Barat merupakan salah satu gedung bertingkat tinggi diwilayah Kota Padang. Gedung dengan ketinggian 22,35 meter ini merupakan pusat operasional pelayanan sentra keamanan, ketertiban, komunikasi dan informasi di lingkungan Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Oleh karena itu diperlukan keamanan dan kenyamanan dari berbagai gangguan salah satunya gangguan alam yaitu sambaran petir. Untuk menghindari bahaya sambaran petir maka diperlukan sistem penangkal petir, untuk itu telah dipasang penangkal petir tipe KURN R 150 dengan tinggi tiang sepanjang 7 meter. Untuk memeriksa keefektifan sistem penangkal petir yang telah terpasang tersebut maka perlu di lakukan analisa keperluan dan perkiraan bahaya gedung terhadap sambaran petir meurut standart PUIPP dan sesuai indeks kriterianya Polda Sumbar termasuk gedung bertingkat dengan spesifikasi perkiraan bahaya R lebih dari 14 = 15 sehingga merupakan gedung yang sangat memerlukan proteksi sistem penangkal petir karena berada di daerah dataran rendah dengan jumlah hari guruh yang cukup tinggi yaitu 240 hari guruh pertahun selama bulan Januari hingga bulan Desember 2023 dengan arus puncak petir 86,6810 kA. Dengan menggunakan rumus tegangan sentuh, tegangan langkah, sudut perlindungan proteksi dapat dihitung dan ditentukan jarak radius proteksi dari penangkal petir yang digunakan dan dapat diukur kemampuan tingkat proteksi apakah telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penangkal petir tipe KURN R150 yang dipasang diatas gedung Polda Sumatera Barat sudah cukup mampu melindungi keseluruhan kawasan area sekitar gedung.