Berdasarkan Studi Pendahuluan berupa wawancara dilakukan kepada perwakilan unit SIMRS RSUD Aji Muhammad Parikesit, dari 1.087 karyawan yang bekerja di Rumah Sakit sebagai total pengguna sistem informasi Mysimpeg, hanya terdapat 73,14% yang menginput pembaharuan data dan terhubung dengan absensi pada sistem informasi tersebut. Keterlambatan informasi perihal pelaporan jumlah pegawai baru menyebabkan keterlambatan terbitnya akses absensi pegawai berdampak pada pegawai tidak dapat menginput data di sistem informasi karena tidak memiliki akses pada penggunaan sistem informasi Mysimpeg selain itu, keterlambatan informasi pegawai keluar dan berhenti yang berdampak pada keterlambatan pemblokiran akses sistem informasi Mysimpeg dan sistem informasi lainnya di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan cross-sectional bertujuan mengetahui hasil evaluasi penerapan sistem informasi Mysimpeg menggunakan Metode Hot-Fit di RSUD Aji Muhammad Parikesit. Sampel sebanyak 99 orang responden berfokus pada karyawan di RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dengan skala likert. Analisis diolah dengan menggunakan sistem informasi komputer. Berdasarkan hasil uji Fisher, didapatkan hasil bahwa tidak adanya kesesuaian hasil evaluasi terhadap kualitas informasi dibuktikan dengan nilai signifikansi (ɑ-value 0,586) dan adanya kesesuaian hasil penggunaan sistem dengan nilai signifikansi (ɑ-value 0,000) terhadap evaluasi penerapan Sistem Informasi Mysimpeg yang dilaksanakan di RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong. Disarankan bagi RSUD Aji Muhammad Parikesit untuk membuat kebijakan dan menjadikan penggunaan sistem informasi Mysimpeg sebagai salah satu standar mutu bagi unit kepegawaian dalam rangka pengarsipan dokumen pribadi pegawai secara elektronik.