Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Tumbuhan Liar Sebagai Obat Meruyan Oleh Bapak Saukani Di Desa Namang Aulia, Bela; Lihin, Giva; Assariy , Faiz Mush’ab; Priyansah, Sujadi
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Media Informatika Edisi September - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract− Obat Meruyan is a traditional herbal medicine whose recipe has been passed down from generation to generation and is now formulated by Mr. Saukani. Meruyan Medicine comes from Namang Village, Central Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. Currently, Meruyan medicine is starting to be abandoned and replaced with ready-to-eat medicines sold in pharmacies and stores. For this reason, this research was conducted to educate and find out that the content of traditional medicine is safe for long-term consumption without causing side effects. In addition, traditional medicine is also effective in curing various diseases. Meruyan medicine has the main property of warding off various diseases that arise after childbirth, such as bloating, chills and constipation. Other properties include increasing stamina, improving blood flow, digestion, treating ulcers, fever, stomach acid, lowering blood sugar, hypertension and cholesterol. The method used in this research is descriptive qualitative. Data were obtained from interviews with medicine heirs and consumers. The results showed that 23 plant species and 18 families were used. The most widely used plant part in the concoction of Meruyan Medicine is the root. Meruyan medicine is consumed by boiling and drinking the water.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR PANTAI BERBASIS EDUSCIENCETOURISM UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SIP (SMART, INDEPENDENT, PRODUCTIVE) Rahmawati Mega, Iful; Cahyani Agustine, Putri; Fitriana, Fifin; Aulia, Bela; Putri Ramandani, Kania; Mua Suama, Afni
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.190-197

Abstract

Masyarakat pesisir tinggal di daerah pantai di wilayah perairan. Dalam menjaga lingkungan sekitar perlu dukungan masyarakat pesisir sebagai komponen ekologi. Warga daerah pinggir pantai membutuhkan upaya yang teratur untuk memberi pengaruh dan mendorong perubahan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat pesisir yang sesuai dengan keunikan ciri khas sosial masyarakat pesisir, dengan mengacu pada aturan  masyarakat pesisir. Pemberdayaan pesisir dianggap berkelanjutan secara ekonomi jika wilayah pesisir mampu memproduksi barang dan jasa secara berkelanjutan dan gangguan ekstrem di berbagai sektor dapat menghancurkan produksi primer, sekunder, dan tersier dihilangkan. Salah satu provinsi Indonesia yang terletak di wilayah pesisir adalah provinsi Bangka Belitung. Provinsi ini dikelilingi oleh laut dan memiliki garis pantai sepanjang 800 km. Pemberdayaan masyarakat sekitar pantai harus bersifat terbuka, namun yang terpenting, pemberdayaan itu sendiri harus menyentuh sasaran kelompok masyarakat. Sehingga tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk pemberdayaan masyarakat pesisir pantai berbasis Edusciencetourism untuk mewujudkan masyarakat yang SIP (Smart, Independent, Productive)