Garuda - Garba Rujukan Digital

PERBANDINGAN STABILITAS WARNA BASIS RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DENGAN RESIN NILON TERMOPLASTIS DALAM LARUTAN COKLAT kusmawati, Fransiska Nuning
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v16i1.950

Latar belakang : bahan yang digunakan untuk basis gigi tiruan yaitu resin akrilik polimerisasi panas dan nilon termoplastis. Kedua bahan tersebut memiliki kekurangan yang sama, yaitu penyerapan air yang tinggi sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada bahan basis gigi tiruan. Bahan dasar makanan dan minuman yang sering dikonsumsi manusia adalah coklat. Kandungan tanin dalam coklat dapat mempengaruhi perubahan warna pada basis gigi tiruan. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan stabilitas warna plat basis resin akrilik polimerisasi panas dengan resin nilon termoplastis dalam larutan coklat. Metode Penelitian : pada penelitian ini digunakan 32 sampel yang terbagi dalam 2 kelompok resin akrilik polimerisasi panas dan resin nilon termoplastis yang direndam dalam 10 ml larutan coklat selama 7 hari. Pengukuran warna dilakukan dengan alat VITA easyshade sebelum dan setelah perendaman.Data yang diperoleh terdiri dari value, chrome, dan hue lalu diolah menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil : hasil perbandingan perubahan nilai warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dan nilon termoplastis sebelum dan setelah perendaman dengan larutan coklat selama 7 hari menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan hasil yang signifkan (p < 0.05) untuk value senilai 0.008, chroma 0.000 dan hue 0.000. Terdapat penurunan rata-rata nilai value pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas lebih besar dari pada resin nilon termoplastis, peningkatan rata-rata nilai chroma pada kelompok resin nilon termoplastis lebih besar dari pada resin akrilik polimerisasi panas, dan peningkatan rata-rata nilai hue pada kelompok resin nilon termoplastis lebih besar dari pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas. Kesimpulan : plat resin akrilik polimerisasi panas lebih stabil terhadap perubahan warna dibandingkan dengan nilon termoplastis dalam perendaman larutan coklat selama 7 hari.

PERBANDINGAN STABILITAS WARNA BASIS RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DENGAN RESIN NILON TERMOPLASTIS DALAM LARUTAN COKLAT Fransiska Nuning kusmawati; Lintang Nitya Parathitaputri
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v16i1.950

Latar belakang : bahan yang digunakan untuk basis gigi tiruan yaitu resin akrilik polimerisasi panas dan nilon termoplastis. Kedua bahan tersebut memiliki kekurangan yang sama, yaitu penyerapan air yang tinggi sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada bahan basis gigi tiruan. Bahan dasar makanan dan minuman yang sering dikonsumsi manusia adalah coklat. Kandungan tanin dalam coklat dapat mempengaruhi perubahan warna pada basis gigi tiruan. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan stabilitas warna plat basis resin akrilik polimerisasi panas dengan resin nilon termoplastis dalam larutan coklat. Metode Penelitian : pada penelitian ini digunakan 32 sampel yang terbagi dalam 2 kelompok resin akrilik polimerisasi panas dan resin nilon termoplastis yang direndam dalam 10 ml larutan coklat selama 7 hari. Pengukuran warna dilakukan dengan alat VITA easyshade sebelum dan setelah perendaman.Data yang diperoleh terdiri dari value, chrome, dan hue lalu diolah menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil : hasil perbandingan perubahan nilai warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dan nilon termoplastis sebelum dan setelah perendaman dengan larutan coklat selama 7 hari menggunakan uji Mann Whitney menunjukkan hasil yang signifkan (p 0.05) untuk value senilai 0.008, chroma 0.000 dan hue 0.000. Terdapat penurunan rata-rata nilai value pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas lebih besar dari pada resin nilon termoplastis, peningkatan rata-rata nilai chroma pada kelompok resin nilon termoplastis lebih besar dari pada resin akrilik polimerisasi panas, dan peningkatan rata-rata nilai hue pada kelompok resin nilon termoplastis lebih besar dari pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas. Kesimpulan : plat resin akrilik polimerisasi panas lebih stabil terhadap perubahan warna dibandingkan dengan nilon termoplastis dalam perendaman larutan coklat selama 7 hari.

RASA TERBAKAR DI MULUT PADA PEMAKAIAN GIGI TIRUAN Fransiska Nuning Kusmawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 2, Desember 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Burning sensation in the mouth is a condition that is characterized by spontaneous burning or uncomfortable feeling in the mouth without being followed by the real cause. The predisposing factors are divided into three factors : local factors, systemic and psychogenic. The use of denture is a local predisposing factor of burningsensation in the locally in the mouth. The treatments were performed in patients with a burning sensation in the mouth are is a top priority. Management steps in patient burning sensation in the mouth, are to, find the local etiology factors in oral or systemic and then traet the patient according to the cause.

POLYETHERETHERKETONE (PEEK) SEBAGAI CENGKRAM GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN Fransiska Nuning Kusmawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v8i1.553

Introduction: Clasp is an important component in a removable partial denture. Conventional clasps are usually made of metal alloys. The patient usually refuses to have a metal clasp due to the unaesthetic color that affects their appearance. This article aims to determine the types of clasps other than those made of metal alloys. Overview: Polyetheretherketone (PEEK) is a ketone-based crystalline thermoplastic resin commonly used in dentistry for crowns, implants, fixed partial dentures, and removable partial dentures. This material has high-temperature stability, excellent mechanical properties and chemical resistance, low modulus of elasticity, high solvent resistance, and excellent biocompatibility. Conclusion: PEEK material can be an option to replace metal alloy grips on dentures that are more aesthetic.

PENGGUNAAN SOFT LINER UNTUK MENGURANGI RASA SAKIT PADA MUKOSA AKIBAT PEMAKAIAN PROTESA (TINJAUAN PUSTAKA) Fransiska Nuning Kusmawati
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Unsyiah

Penggunaan gigi tiruan pada waktu yang lama seringkali menyebabkan perubahan keadaan mukosa mulut, seperti perubahan bentuk alveolar ridge. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya retensi gigi tiruan terhadap permukaan mukosa mulut. Hal ini dapat mengakibatkan adanya ulcer, peradangan mukosa serta rasa sakit pada pasien. Rasa sakit yang timbul dapat diatasi sementara waktu dengan pemakaian soft liner dalam proses relining. Soft liner diaplikasikan ke permukaan yang menghadap gigi tiruan sampai keadaan membaik. Bahan ini bersifat lunak, serta mempunyai efek pemijatan pada mukosa, sehingga tekanan yang berlebih dapat didistribusikan secara meluas.

DISTRIBUSI FREKUENSI PASIEN MAHKOTA TIRUAN PENUH TAHUN 2018 - TAHUN 2019 Kusmawati, Fransiska Nuning
M-Dental Education and Research Journal Vol 2, No 2 (2022): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

ABSTRAK Latar belakang :Perawatan mahkota tiruan merupakan salah satu ilmu gigi tiruan yang telah lama digunakan sebagai restorasi untuk mengembalikan bentuk asli dan fungsi dari mahkota gigi yang rusak. Mahkota tiruan dipilih apabila restorasi lain tidak dapat memperbaiki permukaan mahkota gigi yang mengalami kerusakan atau kelainan. Terdapat tiga tipe mahkota tiruan, yaitu mahkota tiruan penuh, mahkota tiruan sebagian, dan mahkota tiruan pasak. Mahkota tiruan penuh adalah mahkota tiruan yang menutupi seluruh permukaan mahkota gigi.,Tujuan : Menjelaskan mengenai distribusi frekuensi pasien yang dirawat dengan mahkota tiruan penuh di RSGM FKG UPDM(B) pada tahun 2018 dan 2019. Metode : Penelitian deskriptif dengan data sekunder dari rekam medis pasien yang dirawat mahkota tiruan penuh di RSGM FKG UPDM(B) mulai Januari 2018 sampai Desember 2019. Hasil : Data yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh sebanyak 51 orang pada tahun 2018 dan 58 orang pada tahun 2019. Dari data tersebut sebanyak 97 gigi yang telah mendapatkan perawatan Mahkota Tiruan Penuh pada tahun 2018 dan 87 gigi di tahun 2019. Kesimpulan : Distribusi frekuensi usia pasien terbanyak yang telah dirawat dengan mahkota tiruan penuh di RSGM FKG UPDM(B) adalah rentang usia 20-29 tahun, pasien berjenis kelamin laki-laki, gigi incisivus sentral, dan penyebabnya adalah fraktur, baik pada tahun 2018 maupun tahun 2019. ABSTRACTBackground: Veneer crown treatment is one of the denture sciences that has long been used as a restoration to restore the original shape and function of damaged crowns. Veneer crowns are chosen when other restorations cannot repair the crown surface of the damaged or deformed tooth. There are three types of veneer crowns, namely full veneer crowns, partial veneer crowns, and post crowns. Full veneer crown is a crown that covers the entire surface of the crown of the tooth. Objective: To describe the frequency distribution of patients treated with full veneer crown at RSGM FKG UPDM(B) in 2018 and 2019. Methods: Descriptive study with secondary data from medical records. Patients who were treated with full veneer crowns at the RSGM FKG UPDM (B) from January 2018 to December 2019. Results: Data that met the inclusion criteria were obtained as many as 51 people in 2018 and 58 people in 2019. From this data, 97 teeth had been treated. received full veneer crown treatment in 2018 and 87 teeth in 2019. Conclusion: The age distribution of the most patients who have been treated with full veneer crowns at RSGM FKG UPDM(B) is the age range of 20-29 years, patients are male, central incisors, and the cause was fracture, both in 2018 and 2019.

PENGGUNAAN SOFT LINER UNTUK MENGURANGI RASA SAKIT PADA MUKOSA AKIBAT PEMAKAIAN PROTESA (TINJAUAN PUSTAKA) Fransiska Nuning Kusmawati
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10616

Penggunaan gigi tiruan pada waktu yang lama seringkali menyebabkan perubahan keadaan mukosa mulut, seperti perubahan bentuk alveolar ridge. Keadaan ini menyebabkan berkurangnya retensi gigi tiruan terhadap permukaan mukosa mulut. Hal ini dapat mengakibatkan adanya ulcer, peradangan mukosa serta rasa sakit pada pasien. Rasa sakit yang timbul dapat diatasi sementara waktu dengan pemakaian soft liner dalam proses relining. Soft liner diaplikasikan ke permukaan yang menghadap gigi tiruan sampai keadaan membaik. Bahan ini bersifat lunak, serta mempunyai efek pemijatan pada mukosa, sehingga tekanan yang berlebih dapat didistribusikan secara meluas.

Effect of immersion time in sour turmeric drinks on colour changing of heat cured acrylic resin plate Kusmawati, Fransiska Nuning; Setyaputri, Nandini
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 33, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol33no2.27515

ABSTRACTBackground: Heat cured acrylic resin is a material that is often used as a denture base, The most common problem faced by heat cured acrylic resins is discoloration. Heat cured acrylic resin has the property of absorbing water slowly. One of the health drinks that has the potential for discoloration in heat cured acrylic resin is the packaging of sour turmeric packaging, because turmeric (Curcuma domestica Val.) in this drink contains yellow curcuminoid. Objective: To study and explain the effect of immersion of packaged turmeric drinks on the color change of heat cured acrylic resin plate. Method: Experimental study with control group pre-test and post-test design. The number of samples was 32 samples of heat cured acrylic resin plates, the samples were divided into 2 groups, the control group and the treatment group, each of group was 16 samples. Then 32 of these samples were immersed in distilled water and sour turmeric for 7 days and 7 days + 7 days. Data analysis was performed by Friedman test and Mann Whitney test. Results: The results of the Friedman test showed a significant color change in the heat cured acrylic resin plate immersed in turmeric drinks during before, after 7 days and after 7 days + 7 days, especially on the value of chrome and hue. The results of the Mann Whitney test showed that there were significant differences in the heat cured acrylic resin plate after immersion in distilled water solution and packaged sour turmeric drinks for 7 days and 7 days + 7 days especially in the chrome and hue values. Conclusion: The color change effect of heat cured acrylic resin plate immersed in sour turmeric drink for 7 days + 7 days is more influential than immersed for 7 days.Keywords: sour turmeric drink packaging, heat cured acrylic resin, color change

Title

Found 8 Documents
Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title Search

Found 8 Documents Search

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Abstract

Title

Found 8 Documents
Search