Minyak Karo atau dalam bahasa karo biasa di sebut minak karo adalah salah satu minyak khas tradisional yang berasal dari masyarakat suku karo, Sumatera Utara, Indonesia, yang telah digunakan secara turun-temurun untuk di pakai sebagai pengobatan tradisional masyarakat suku karo dari zaman dahulu hingga sekarang. Suku karo asli banyak di jumpai di Provinsi Sumatra utara yang tepatnya di Kabupaten karo kabanjahe. Pembuatan minyak karo sendiri terbuat dari berbagai macam bahan-bahan herbal khas yang di ambil langsung dari alam oleh masyarkat suku karo. Bahan-bahan herbal diantaranya seperti: minyak kelapa, jahe, kunyit, serai, daun jeruk purut, jeruk purut, daun kapal-kapal, jambar api, bulung nilam, kemangi, panglai, bawang merah, bawang putih, pala, pinag, gagaten harimau, lada, kencur, akar bambu, akar pinang, alang-alang dan masih banyak lagi. Dalam proses pembuatan minyak karo harus melalui beberapa tahapan seperti pemilihan bahan, pengolahan, perebusan, dan penyaringan untuk menghasilkan kualitas minyak yang bagus dan terjamin khasiatnya untuk mengobati penyakit luka luar dan dalam. Minyak karo seing di gunakan oleh masyarakat sebagai obat trasional karena dipercaya memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai jenis masalah kesehatan seperti nyeri otot, batuk, pilek, mengobati luka luar, gatal-gatal dan kesleo. Walaupun teknologi medis berkembang sangat pesat, minyak karo masih tetap di gunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan alami yang aman, praktis dan juga efektif. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang proses pembuatan, manfaat, serta relevansi minyak Karo dalam kehidupan masyarakat modern.