Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGEMBALIAN BERKAS PERKARA TINDAK PIDANA DARI KEJAKSAAN KEPADA KEPOLISIAN Afandi, Ridwan
LEX CRIMEN Vol 2, No 6 (2013): Lex Crimen
Publisher : LEX CRIMEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bagaimana proses penyelesaian pengembalian berkas perkara pidana sejak diserahkan oleh penyidik kepada penuntut umum menurut kitab undang-undang hukum acara pidana serta dasar dan ruang lingkup kejaksaan mengembalikan berkas perkara kepada kepolisian, Pertama proses penyelesaian perkara pidana yang diserahkan oleh penyidik kepada penuntut umum harus adanya  fungsi kejaksaan dengan baik sesuai dengan prosedur hukum untuk menciptakan proses peradilan yang baik, jujur, dan berjalan sesuai dengan undang-undang, dituntut kerjasama yang baik, dan jujur pula antara kedua instansi penegak hukum ini harus selalu terjalin, karena kesempurnaan dalam pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tidak terlepas dari kesempurnaannya hasil penyidikan oleh Kepolisian, dengan demikian tercipta pula suatu penuntutan yang sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan yang berlaku. Kedua dasar dan ruang lingkup kejaksaan mengembalikan berkas perkara kepada kepolisian terdapat dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia maupun KUHAP mengenai tugas dan kewenangan Kejaksaan, dan selain juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan ruang lingkupnya juga terdapat dalam KUHAP pasal 6 ayat (1) huruf b mengenai penyidikan dihentikan demi hukum, pasal 8 ayat (3) huruf a dan b mengenai menerima berkas perkara dari penyidik dalam tahap pertama dan kedua, pasal 110 ayat (3), (4), dan Pasal 138 ayat (1) dan (2) Mengenai mengadakan prapenuntutan. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Library research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.  Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses penyelesaian pengembalian berkas perkara pidana yang diserahkan oleh penyidik kepada penuntut umum harus adanya fungsi antara penyidik dengan kejaksaan dalam hal penyidik dalam melakukan penyidikan penyidik harus memberitahukan kepada kejaksaan yang termuat dalam pasal 14 huruf b KUHAP. Sedangkan dasar dan ruang lingkup kejaksaan dalam proses pengembalian berkas perkara pidana kepada kepolisian terdapat dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang kejaksaan Republik Indonesia mengenai tugas dan kewenangan kejaksaan maupun KUHAP. Kata kunci: Berkas perkara, Kejaksaan, Kepolisian
Optimalisasi UMKM Servis Elektronik “Danang Elektronik” Desa Jogosetran, Kalikotes, Klaten Sutiyoko Sutiyoko; Ridwan Afandi; Joko Istiyanto
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.882 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v3i1.1633

Abstract

Perkembangan teknologi menuntut perkembangan segala lini kehidupan. Dunia elektronik juga mengalami perkembangan dengan berbagai sisi teknologi. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) jasa servis elektronik dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi agar mampu tetap eksis dalam bersaing apalagi dalam menghadapi pasar global dan teknologi informasi yang memungkinkan tenaga asing masuk ke dalam negeri. Berdasarkan kondisi tersebut, program pendampingan UMKM servis elektronik sangat diperlukan. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini adalah dengan pendampingan di bidang teknologi, manajemen keuangan, manajemen pengelolaan pekerjaan, dan pemasaran. Pendampingan diarahkan untuk optimalisasi sarana dan prasarana yang telah ada serta pengembangan usaha yang menyertai dalam servis elektronik. Hasil pendampingan telah ditunjukkan dengan adanya peningkatan pendapatan industri mitra dan pengembangan usaha yang menyertai servis barang elektronik. Hasil ini perlu dipantau lebih detail walaupun sudah selesai program pengabdian. 
Development of Humpback Grouper Fish (Chromileptes altivelis) Culture in Gebe Island, Central Halmahera, North Moluccas Muhamad Tomi Saiful Insani; Ichsan Kadir; Nur Bambang Priyo Utomo; Ridwan Afandi; . Sulistiono; Thomas Nugroho; Mufti Murhum; Hardono Manan
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2017): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.3.1.24-33

Abstract

Gebe Island as one of the islands in Central Halmahera of North Moluccas Province, has a high potential of fishery resources both for capture and aquaculture fisheries. This activity aimed to improve community skill to rear humpback grouper fish (Chromileptes altivelis ) in floating net at Umera and Umiyal Villages as community empowerment in the Gebe Island. The method of this activities were training and mentoring. Juvenile of the fish was from artificial breeding, and collected naturally from the sea around the Gebe Island. According to the observation of the activity, the community can rear the humpback grouper fish from 5 cm to 2025 cm total body length per individual for 12 months (Umera Village), and it was from 5 cm to 1015 cm total body length per individual for 10 months (Umiyal Village). The fish grew to be 300 g/ind (in December 2013), 500 g/ind (July 2014), and 600 g/ind (October 2014). The community has been able to harvest and sell the grouper fish collected from the sea, reared for 24 months in the floating net.
APLIKASI KOMPOSISI COATING PENGECORAN LOST FOAM ALUMINIUM SILIKON Ridwan Afandi; Sutiyoko Sutiyoko; Muhammad Munadi; Burhan Ibnu Mubtadi
JURNAL CRANKSHAFT Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Crankshaft Vol.3 No.2 September 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/crankshaft.v3i2.5177

Abstract

Pengecoran lost foam menggunakan polystyrene foam sebagai pola benda cor. Salah satu usaha untuk memperbaiki kondisi permukaan benda cor adalah dengan lapisan/coating yang dilapiskan pada pola. Coating pola menyebabkan gas yang terbentuk semakin sulit keluar dari cetakan.Berbagai masalah dapat muncul akibat adanya gas di dalam cetakan tersebut misalnya porositas, inklusi, dan lain-lain.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi terbaik dari coating.Coating pola polystyrene foam menggunakan bahan colloidal silica dan zircon flour mesh 325.Komposisi zircon flour direncanakan 15, 20, 25, 30, dan 35 % dari total bahan coating.Pengecoran aluminium silikon menggunakan tanur krusibel dan dituang pada temperatur berkisar 750 OC. Benda cor diuji porositas, kekerasan, kekuatan impak, dan struktur mikro.Kekerasan aluminium silikon menurun seiring peningkatan kandungan pasir pada lapisan cetakan.Masa jenis aktual benda cor menurun dengan slope kecil seiring penambahan kandungan pasir zirkon. Benda cor meningkat ukurannya dibandingkan dengan ukuran pola berkisar 9%.Stuktur mikro yang terbentuk menunjukkan ukuran lebih besar seiring bertambahnya kandungan zircon flour. Kekuatan impak cenderung stabil seiring peningkatan kadarzircon flour. Peningkatan ketebalan lapisan cetakan polystyrene foam memperlambat laju pembekuan logam dan menurunkan kekerasan
PENGARUH KOMPOSISI KOKAS TERHADAP KEKERASAN DAN KOMPOSISI KIMIA PRODUK SUGAR MILL ROLL DENGAN MATERIAL FC 250 Ridwan Afandi; Syauqii Asy-Syahiid
JURNAL FOUNDRY Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL FOUNDRY
Publisher : LPPM Politeknik Manufaktur Ceper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62944/jf.v6i2.85

Abstract

Sugar Mill Roll merupakan komponen yang digunakan untuk menggiling tebu untuk diambil saripatinya. Produk ini dibuat dengan spesifikasi material FC 250 dengan pembuatan cetakan menggunakan metode Furan Process sedangkan untuk peleburannya menggunakan tanur kupola yang menggunakan kokas sebagai bahan utamanya. Meletusnya krisis Rusia-Ukraina menyebabkan kenaikan harga komoditas seperti minyak, gas, dan pangan, termasuk juga harga kokas yang diimpor dari Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan kokas impor (variabel 1) dan kokas campuran (variabel 2) terhadap komposisi kimia, metalografi dan kekerasan pada produk sugar mill roll. Perbandingan dari 2 variabel kokas yang digunakan dilakukan dengan 2 kali peleburan tanur kupola yang berbeda. Variabel 1 yaitu peleburan tanur kupola menggunakan 100% kokas impor, variabel 2 yaitu peleburan tanur kupola dengan menggunakan 25% kokas impor dan 75% kokas lokal. Hasil peleburan kemudian diambil sampelnya untuk dilakukan pengujian komposisi, pengujian kekerasan dan pengujian metalografi. Nilai rata-rata kekerasan sampel uji dengan kokas variabel 1 adalah 207 HB sedangkan kokas variabel 2 yaitu 193 HB. Berdasarkan standar JIS G5501, FC 250 memiliki range nilai kekerasan 180-240 HB, yang berarti nilai rata-rata kekerasan kedua variabel kokas masuk ke dalam spesifikasi. Grafit dominan pada sampel benda uji dengan kokas variabel 2 dominan pada grafit pendek dengan persentase 69,62% sedangkan pada sampel benda dari kokas variabel 1 memiliki grafit pendek sebesar 42,85%. Fasa dominan yang terbentuk adalah fasa perlit, dengan persentasi perlit 88% untuk kokas variabel 1 dan 82,75% untuk kokas variabel 2.
Improving Volleyball Bottom Passing Learning Results Through Playing Ball Throwing Riyan Jaya Sumantri; Ridwan Afandi; Yuning Eka Rahma Wati; Mudayat Mudayat; Ahmad Syarif
Champions: Education Journal of Sport, Health, and Recreation Vol. 1 No. 3 (2023): Champions November Edition
Publisher : Yayasan Insan Mulia Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59923/champions.v1i3.34

Abstract

Volleyball is a team sport, so players must work together and support each other to form a cohesive team. The purpose of this study was to find the application of the ball throwing technique to improve volleyball underhand passing learning in Class IV SD N 1 Sikayu. This study used a classroom action research design which was carried out in two cycles, namely planning, implementing action, observing, and reflecting. Data on volleyball learning outcomes were collected through proficiency tests and observation sheets were used to collect data on student activities in participating in the volleyball learning process using the ball throwing method. The results showed a significant increase from Cycle I to Cycle II. The results of the evaluation in the first cycle were 50% with the "Completed" category, the number of students who completed 10 students. In Cycle II there was an increase of 95% students in the complete category and the number of students who graduated was 19 people. In conclusion, throwing the ball can improve the learning outcomes of volleyball underhand passing.
Designing a Knowledge-Based Chatbot to Elevate Business Licensing Services in Indonesia Husain, Husain; Ridwan Afandi; Dana Indra Sensuse; Sofian Lusa; Nadya Safitri; Damayanti Elisabeth
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 8 No 5 (2024): October 2024
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29207/resti.v8i5.6069

Abstract

The business licensing process in Indonesia often faces several challenges, including lack of information, unstable system, complicated procedure, and slow response to complain. These issues can hinder economic growth and limit access for businesses. This research aims to design a knowledge-based chatbot to elevate business licensing services in Indonesia. The proposed chatbot will utilize natural language processing (NLP) technology and a structured knowledge base to provide accurate information, assist in form filling, and offer step-by-step guidance to users. This research employes a User-Centered Design (UCD) approach to ensure that the developed chatbot meets the needs and preferences of its users. The research stages involve user requirements analysis, UML design, system design, and iterations based on feedback obtained. Data will be collected through questionnaires, interviews, and literature studies. Leveraging the proposed architecture, we demonstrate how the resulting knowledge-based chatbot is expected to enhance business licensing services. The findings identified 8 key features expected in the chatbot, including real-time information access, problem reporting, business licensing guidance, a tracking system, personalized simulation, a feedback mechanism, multilingual support, and the ability to connect with a contact center agent. By implementing these features, the proposed chatbot is anticipated to significantly reduce processing times, streamline user interactions, and enhance user satisfaction by providing real-time assistance and reducing errors in form submissions. This will contribute to a more efficient licensing process, fostering economic growth and improving the business environment in Indonesia.
SISTEM PEMASTIAN MUTU PEMBUATAN MINYAK KARO SEBAGAI OBAT TRADISIONAL YANG SERING DI GUNAKAN OLEH MASYARAKAT Ridwan Afandi; Hizkia Tampubolon; Salim Efendi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No. 5 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v11i5.10725

Abstract

Minyak Karo atau dalam bahasa karo biasa di sebut minak karo adalah salah satu minyak khas tradisional yang berasal dari masyarakat suku karo, Sumatera Utara, Indonesia, yang telah digunakan secara turun-temurun untuk di pakai sebagai pengobatan tradisional masyarakat suku karo dari zaman dahulu hingga sekarang. Suku karo asli banyak di jumpai di Provinsi Sumatra utara yang tepatnya di Kabupaten karo kabanjahe. Pembuatan minyak karo sendiri terbuat dari berbagai macam bahan-bahan herbal khas yang di ambil langsung dari alam oleh masyarkat suku karo. Bahan-bahan herbal diantaranya seperti: minyak kelapa, jahe, kunyit, serai, daun jeruk purut, jeruk purut, daun kapal-kapal, jambar api, bulung nilam, kemangi, panglai, bawang merah, bawang putih, pala, pinag, gagaten harimau, lada, kencur, akar bambu, akar pinang, alang-alang dan masih banyak lagi. Dalam proses pembuatan minyak karo harus melalui beberapa tahapan seperti pemilihan bahan, pengolahan, perebusan, dan penyaringan untuk menghasilkan kualitas minyak yang bagus dan terjamin khasiatnya untuk mengobati penyakit luka luar dan dalam. Minyak karo seing di gunakan oleh masyarakat sebagai obat trasional karena dipercaya memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai jenis masalah kesehatan seperti nyeri otot, batuk, pilek, mengobati luka luar, gatal-gatal dan kesleo. Walaupun teknologi medis berkembang sangat pesat, minyak karo masih tetap di gunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan alami yang aman, praktis dan juga efektif. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang proses pembuatan, manfaat, serta relevansi minyak Karo dalam kehidupan masyarakat modern.
Improving the Usability and User Experience of a Ticketing and Knowledge Base Web Application: A Case Study of the ESDM 136 Contact Center Ridwan Afandi; Santoso, Harry Budi
The Indonesian Journal of Computer Science Vol. 14 No. 1 (2025): The Indonesian Journal of Computer Science (IJCS)
Publisher : AI Society & STMIK Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33022/ijcs.v14i1.4622

Abstract

The Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR) established the ESDM 136 Contact Center to improve public service accessibility and quality, supported by ticketing and a knowledge-based web application for managing complaints. However, in 2023, the average response time for requests exceeded the SLA, indicating a need to evaluate the application systems to improve service efficiency. This study addresses the poor usability and user experience of the ticketing and knowledge-based web applications, as evidenced by below-average scores on the UEQ and PSSUQ. Utilizing a mixed-methods approach, including usability testing, cognitive walkthroughs, and open-ended questionnaires, this research identified twenty-one usability issues. Eighteen design improvements, guided by user-centered design principles, were implemented in a high-fidelity prototype. Post-improvement PSSUQ evaluations showed significant improvements, with post-intervention scores falling within the "above standard" range for all measured categories and an overall score improvement from 3.17 to 2.51.
Sikahyflex-Epoxy Mixed Adhesive’s Effect on the Aluminum-Composite Joint’s Shear Tensile Strength for the Automotive Industry Hastuti, Sri; Paryanto, Paryanto; Sugiyanto, Gito; Salahudin, Xander; Afandi, Ridwan; Azhari, Fadlan
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 9, No 1 (2024): EDISI MARET 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v9i1.5435

Abstract

The automotive industry sector encounters challenges in the construction of connections between different materials. Hence, a breakthrough is needed in the automotive industry in manufacturing connections between different wall panel materials. Mixed adhesive materials for different materials are required and represent an innovation in the manufacturing process for joints of different materials due to the need for stiff and slightly ductile adhesives. This research aims to analyze the effect of using a sikahyflex-epoxy mixture adhesive in aluminum-composite joints on the shear tensile strength of the joints for the automotive industry. This research serves as an innovation in dissimilar material connection systems by developing the use of mixed adhesives and cocofiber aluminum-composite adherend materials with environmentally friendly and corrosion-resistant properties. The research material used aluminum 5083-cocofiber composite. The adherend surface was roughened employing sandpaper of #60, #80, and #150. The adhesive used the addition of sikahyflex adhesive to the epoxy adhesive with additional variations of 10%, 20%, 30%, and 40% sikahyflex. Connections between different materials with the single lap joint type refer to ASTM D1002. The roughness test results yielded the best roughness grade #150 on the surface of the aluminum adherend and coco fiber composite. The shear tensile test results by adding 40% sikahyflex adhesive, 0.4 mm adhesive thickness, and #150 sandpapering resulted in a 20% increase in shear tensile strength in the single lap joint of 2.51 N/mm2. The surface roughness enhanced the adhesive bond strength between mechanical interlocking adhesives and adherend. Meanwhile, the failure modes observed in macro observations included thin-layer cohesive failure, cohesive failure, two-stage failure, and stock-break failure modes. The SEM observation revealed that in the initial propagation of microcracking and voids, which mark the initial onset of adhesive failure, tearing took place, leading to a failure mode in the aluminum-composite coco fiber single overlap joint.