Melly Kurnia Sari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”D” Umur 35 Tahun di PMB Sri Widyawati,S.Keb Leyangan Melly Kurnia Sari; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are important indicators of public health. The highest cause of maternal mortality in Semarang is due to bleeding, preeclampsia/eclampsia. While in infants it is due to birth with Low Birth Weight, asphyxia, congenital abnormalities. Efforts made to address these issues are to provide continuous services Continuity Of Care (COC). The purpose of writing this report is to provide midwifery care in Continuity Of Care (CoC) for pregnant women, giving birth, BBL, postpartum and KB at PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan. The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can consist of 1 person, a group of residents affected by a problem. Monitoring of pregnant women was carried out by the author 3 times in the third trimester. The results of the monitoring obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which is physiological. Normal vaginal delivery on July 7, 2024 at 17.00 WIB, female gender. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used a 3-month injection and no problems were found. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and case in Comprehensive Care for Mrs. D and By Mrs. D at TPMB Sri Widyawati This case study was carried out at PMB Sri Widyawati, S. Keb Leyangan in June – November 2024. The case study subject was Mrs. D G2P1A0. Data collection techniques use primary data and secondary data. Primary data was obtained through observation, physical examination and individual interviews, as well as documentation using an assessment format, while secondary data was obtained from the KIA book. In carrying out research on pregnancy care provided once, namely in the third trimester on June 24 2024, gestational age 37+1 childbirth care once during the first stage, second stage, third stage and fourth stage. Newborn care 3 times, namely at 1 hour, 1 day, and 6 days with primary data, postpartum care, about twice, namely six hours after giving birth, six days after giving birth, and fourteen days after giving birth with primary data and families provide family planning counseling once, namely on the fourteenth day after giving birth with primary data.   Abstrak Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Penyebab tertinggi angka kematian ibu di Semarang adalah karena perdarahan, preeklamsi/eklamsi. Sementara pada bayi adalah karena kelahiran dengan Berat Bayi Lahir Rendah, asfiksia, kelainan kongenital. Upaya yang dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan memberikan pelayanan secara berkesinambungan Continuity Of Care (COC). Tujuan dari penulisan lapran ini adalah untuk melakukan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care (CoC) pada ibu hamil, bersalin, BBL, nifas dan KB di PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri pinggang yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara normal pervaginam tanggal 07 Juli 2024 pukul 18.13 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan By. Ny. D di TPMB Sri Widyawati Studi kasus ini dilaksanakan di PMB Sri Widyawati, S.Keb Leyangan pada bulan Juni –November 2024. Subjek studi kasus yaitu Ny.D G2P1A0. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, pemeriksaan fisik, dan wawancara individu, serta dokumentasi menggunakan format pengkajian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku KIA. Dalam melaksanakan penelitian pada asuhan kehamilan diberikan sebanyak 1X yaitu pada trimester III pada tanggal 24 Juni 2024 usia kehamilan 37+1 pengasuhan persalinan sebanyak 1 kali saat asuhaan kala I, kala II, kala III, dan kala IV. Asuhan bayi baru lahir sebanyak 3 x, yaitu pada 1 jam, 1 hari, dan 6 hari dengan data primer, pengasuhan nifas, Sekitar dua kali yaitu enam jam setelah melahirkan, enam hari setelah melahirkan, dan empat belas hari setelah melahirkan dengan data primer dan keluarga penyuluhan keluarga berencana yaitu satu kali yaitu pada hari keempat belas setelah melahirkan dengan data primer.
Pijat Tui Na dan Nugget Lele sebagai Upaya Meningkatkan Nafsu Makan pada Balita di Dusun Jatisari Rw 05 Kabupaten Semarang Melly Kurnia Sari; Ari Widyaningsih; Amelia Hesti Pradita; Agil Ayu Sabila; Ardila; Mutia Rahmadani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Midwifery is a professional midwifery service aimed at the community with an emphasis on high-risk groups with efforts to achieve optimal health levels through disease prevention, health promotion, ensuring the accessibility of needed health services and involving clients as partners in planning, implementing and evaluating midwifery services. Community Midwifery Services are efforts made by midwives to solve health problems of mothers and toddlers in families in the community. Community midwifery services are carried out outside hospitals or institutions. Community midwifery can also be a part or continuation of services provided in hospitals in an effort to save mothers and babies in the birth process. Community midwives have extensive knowledge in all aspects of pregnancy and childbirth because their job is together with women as partners to positively accept the experience of the pregnancy and childbirth process, and support families so that they can make decisions or choices individually based on the information that has been provided. Public health as an art/practice has a very broad scope.All activities, both direct and indirect, to prevent disease (preventive), improve health (promotive), therapy (physical, mental, social therapy) are public health efforts. One of the methods used in community service activities is carried out with a problem solving cycle approach starting from assessment, problem analysis, prioritizing problems, planning activities, implementing activities and evaluation. The target of this activity is the stunting factor. Based on the results of the assessment conducted for 2 days from November 25 to November 26, 2024, it has been found that there are several problems that are worthy of being raised to be given the right solution, including problems in toddlers, hypertension in the elderly and dysmenorrhea in adolescents. Based on the description above, students are obliged to analyze, formulate problems, prioritize, enforce problem analysis, plan activities and implement them so that evaluations can be carried out on all series of activities and in the end it is hoped that students can improve the degree of Analysis and through Community activities, especially in Jatisari Village. We, midwifery profession students at Ngudi Waluyo University, are trying to help solve analysis problems in Jatisari Village by holding several analysis programs   Abstrak Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses kelahiranBidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif pengalaman proses kehamilan danpersalinan, serta mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi yang telah diberikanKesehatan masyarakat sebagai seni/praktek mempunyai bentangan yang sangat luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun yang tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Salah satu metode yang digunakan Dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah dilakukan dengan pendekatan problem solving cycle mulai pengkajian, analisa masalah, membuat prioritas masalah, merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan evaluasi. Sasaran kegitan ini adalah faktor stunting. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 2 hari tertanggal 25 November sampai 26 November 2024 maka telah ditemukan adanya beberapa masalah yang layak diangkat untuk diberikan penyelesaian yang tepat diantaranya adalah terdapat masalah pada balita, Hipertensi pada lansisa dan desminorhea pada remaja Berdasarkan uraian di atas maka mahasiswa berkewajiban untuk menganalisa, merumuskan masalah memprioritaskan menegakkan analisa masalah melakukan perencanaan kegiatan mengimplementasikannya sehingga dapat dilakukan evaluasi atas semua rangkaian kegiatan dan pada akhirnya diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan derajat Analisa dan melalui kegiatan Komunitas khususnya di desa Jatisari Kami mahasiswa profesi kebidanan Universitas Ngudi Waluyo mencoba untuk membantu memecahkan masalah – masalah analisa yang ada di desa Jatisari dengan mengadakan beberapa program analisa.
Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI Ardila; Melly Kurnia Sari; Risma Aliviani Putri; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 3 No. 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of lack of breast milk production in postpartum mothers is very often found. This is due to postpartum mothers' lack of knowledge about oxytocin massage. Apart from that, the hospital has never carried out education or counseling regarding oxytocin massage for postpartum mothers to facilitate or increase breast milk production. This service aims to carry out oxytocin massage activities for postpartum mothers and evaluate knowledge of oxytocin massage for postpartum mothers.This community service method is pre-test, practice and post-test. The target of this service research uses a sample of 10 postpartum mother respondents at Tidar Hospital, Magelang City. This service will be held from 2 September to 8 September. The aim of this community service is to increase post partum mothers' knowledge about oxytocin massage to overcome breast milk problems and increase breast milk production after being given health education or health counseling. The implementation of activities is carried out in three stages, namely problem, solution and evaluation. Based on the results of the pre-test and post-test, the results showed that there was an increase in post-partum mothers' knowledge about oxytocin massage to overcome breastfeeding problems and increase breast milk production after being given health education or health counseling. The suggestion for continuing this activity at the next stage is to coordinate with the head of the room to provide oxytocin massage training in an effort to overcome the problem of lack of breast milk production more effectively, efficiently and comprehensively.   Abstrak Permasalahan kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum sangat sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Selain itu pelaksanaan edukasi atau penyuluhan tentang pijat oksitosin pada ibu nifas untuk memperlancar atau meningkat produksi ASI belum pernah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan pijat oksitosin pada ibu post partum dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu postpartum. Metode pengabdian masyarakat ini yaitu pre test, praktik dan post tes. Sasaran Penelitian pengabdian ini menggunakan sampel sebayak 10 responden ibu postpartum di RSUD Tidar Kota Magelang. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan 2 September- 8 september 2024. Tujuan dari pengambdian masyarakat ini apakah terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tiga tahap yaitu permasalahn, solusi dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Saran untuk kelanjutan kegiatan ini pada tahapan berikutnya yaitu dengan mengkoordinasikan dengan kepala ruang untuk dapat memberikan pelatihan pijat oksitosin dalam upaya mengatasi permasalah kurangnya produksi ASI secara lebih efektif, efisien dan menyeluruh.