Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL MAS’UDIYAH PUTERI 2 BLETER KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2019 Wahdah, Rabia; Setyowati, Heni; Salafas, Eti
Journal of Holistics and Health Science Vol 1 No 1 (2019): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v1i1.10

Abstract

Asupan pola makan yang tidak sesuai dengan pola makan seimbang menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan kecukupan gizi yang dibutuhkan tubuh terutama zat gizi yang pembentuk sel darah merah. Jumlah asupan yang rendah menyebabkan pembentukan sel darah merah menurun sehingga terjadi anemia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sekitar 25-40% remaja puteri menjadi penderita anemia. Sedangkan kejadian anemia pada kelompok usia remaja di Jawa Tengah Tahun 2014 sebanyak 26,5%. Mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian anemia di Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang. Desain penelitian yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh santriwati Pondok Pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang, teknik sampling menggunakan simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji kendall’s tau. Berdasarkan uji kendall’s tau nilai p-value sebesar 0,001 (<0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian anemia di pondok pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian anemia di pondok pesantren Al Mas’udiyah Puteri 2 Bleter Kabupaten Semarang
Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan terhadap Ketidakteraturan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Bergas Sangging, Ni Kadek Marta Ayunita; Setyowati, Heni; Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 09 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2014.9.2.567

Abstract

Ketidakteraturan siklus menstruasi dialami oleh 20% remaja di Indonesia yang mengalami masalah menstruasi. Depresi rentan terjadi pada perempuan yang mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi karena situasi tersebut menimbulkan ketidakpastian yang mengakibatkan kecemasan. Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti berkonsentrasi, mengingat dan pemecahan masalah. Faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu stressor, maturitas, keadaan fisik, usia, jenis kelamin, pengetahuan dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan siswi tentang menstruasi dengan kecemasan terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas yang memiliki ketidakteraturan siklus menstruasi, teknik sampling dengan sampel jenuh sejumlah 60 siswi. Hasil analisis dengan Kendall Tau (?) ada hubungan antara pengetahuan siswi tentang menstruasi dengan kecemasan terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas dengan hubungan yang kuat (0.000
Perbedaan produksi ASI pada ibu post partum setelah pemberian pijat oksitosin Setyowati, Heni; Andayani, Ari; Widayati,
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 10 No. 3 (2015)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2015.10.3.624

Abstract

ASI eksklusif sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan bayi, meningkatkan jalinan kasih sayang, dan untuk memenuhi kebutuhan bayi. Pada peride awal kelahiran bayi secara fisiologis ASI belum keluar pada hari 1 dan 2 kelahiran, sedangkan bayi akan rewel sehingga orang tua dengan pengetahuan kurang akan berupaya untuk memberikan MPASI bagi bayinya. Banyak orang tua yang tidak mengetahui tentang pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan produksi ASI pada ibu post partum yang di lakukan pijat oksitosin dengan tidak dilakukan pijat oksitosin. Penelitian dilaksanakan di bidan-bidan di wilayah kerja puskesmas Ambarawa dengan melibatkan 15 orang ibu post partum yang dilakukan tindakan pijat oksitosin dan 15 orang ibu post partum tidak dilakukan tindakan pijat oksitosin. Rancangan penelitian yang dipergunakan yaitu quasi experiment design dengan rancangan posttest only design control group perbedaan yang dilakukan pijat oksitosin dengan yang tidak dilakukan pijat oksitosin. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ibu post partum yang dilakukan pemijatan oksitosin memproduksi ASI lebih banyak jika dibandingkan dengan ibu yang tidak dilakukan pemijatan oksitosin.  Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan bagi ibu post partum juga bagi penolong persalinan untuk memberikan edukasi agar dapat menerapkan beberapa teknik pemijatan untuk meningkatkan produksi ASI, khususnya pijat oksitosin.
Pelatihan Pendidik Sebaya tentang Generasi Berencana (GenRe) di SMP N 24 Kota Semarang Sofiyanti, Ida; Astuti, Fitria Primi; Setyowati, Heni
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 3, NO 1 (2020) : FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jpdb.v3i1.97

Abstract

The true teenager is the hope of a nation, the country will become strong if it has teenagers who are spiritually intelligent, intellectually and have a strong emotional. As the rapid development of the world makes changes in behavior in adolescents, but these changes are more likely to lead to negative activities rather than positive activities. Problems that often arise are usually related to sexuality issues, such as unwanted pregnancy, abortion, HIV / AIDS, and drug abuse. Adolescents with these behavioral deviations need a treatment and also get information about reproductive health for young women and men, need to organize a good future by leaving unwholesome behavior that can damage the future of adolescents. Going through adolescence far from deviant behavior would certainly be our common concern. Teenagers will not be able to walk on their own without the assistance of parents, the school, home and etc. Realizing this, the Community Service Study Program of the Midwifery Study Program at the Faculty of Health, Ngudi Waluyo University, felt responsible for facilitating adolescents to learn to understand and be able to practice healthy behaviors to become adolescents who had strong hopes for the nation. Community Service is carried out in 5 stages, namely the first phase of selecting active groups of students who are willing to be agents of change for GenRe / willing to be peer educators, the second stage of counseling and training of peer educators. The third stage of mentoring is increasing peer group skills in providing information to peers. Stage four peer educators independently socialize GenRe to peers. The Fifth stage evaluates the delivery of information from peer educators to their peers, explores the usefulness of the existence of peer educators, limitations and new things that arise when becoming a peer educator.Keywords: Generation planning, peer educators
PERBEDAAN ANTARA DILAKUKAN PIIJATAN OKSITOSIN DAN TIDAK DILAKUKAN PIJATAN OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBARAWA Firriantin Ayu Widiyanti; Heni Setyowati; Kartika Sari; Rini Susanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.19 KB)

Abstract

Masalah yang sering timbul pada ibu post partum adalah sindrom ASI kurang dan ibu bekerja. Masalah sindrom ASI kurang diakibatkan oleh kecukupan bayi akan ASI tidak terpenuhi sehingga bayi mengalami ketidakpuasan setelah menyusu, bayi sering menangis atau rewel, tinja bayi keras dan payudara terasa membesar. Namun kenyataannya, ASI sebenarnya tidak kurang sehingga terkadang timbul masalah bahwa ibu merasa ASInya tidak tercukupi dan ada keinginan untuk menambah susu formula. Kecukupan dapat dinilai dari penambahan berat badan bayi secara teratur, frekuensi BAK paling sedikit 6x sehari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design dengan rancangan post test only design control group. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas bulan Mei-Juni 2014 di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 20 responden di mana 10 responden dilakukanpijat oksitosin dan 10 responden tidak dilakukan pijat oksitosin, pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling.Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa 2014 dengan menggunakan uji t independen, didapatkan nilai t hitung = -3,331 dengan p-value sebesar 0,004, dengan demikian hipotesis kerja (Ha) diterima p-value 0,004 <a (0,05) yang berarti ada perbedaan antara dilakukan pijatan oksitosin dan tidak dilakukan pijatan oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarawa. Produksi ASI pada ibu yang dilakukan pijat oksitosin lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak dilakukan pijat oksitosin. Diharapkan bagi keluarga dan ibu post partum dapat melakukan tindakan pijat oksitosin dalam upaya peningkatan produksi ASI melalui petugas kesehatan.Kata Kunci : pijat oksitosin, produksi ASI
Penerapan Hypnoparenting Untuk Mengatasi Permasalahan Pada Anak Usia Dini Fitria Primi Astuti; Ida Sofiyanti; Heni Setyowati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v1i2.4915

Abstract

Latar belakang: penerapan Hypnoparenting di KB dan TK Pertiwi 01 Sumurrejo Kecamatan Gunung Pati, adalah sebagian besar orangtua siswa bekerja, dan pengasuhan dilakukan oleh nenek. Permasalahan yang muncul pada siswa yaitu kurangnya kemandirian anak, tantrum, sering menangis, dan masih banyak lagi. Akhir-akhir ini muncul beberapa metode untuk mengarahkan anak berperilaku baik. Salah satu metode dalam rangka membawa anak menjadi sesuatu yang diharapkan tanpa harus memaksa apalagi dengan ancaman dan kekerasan adalah dengan metode Hypnoparenting, yaitu metode yang menggabungkan praktek pengasuhan anak dengan pengetahuan hypnosis. Hypnoparenting adalah teknik hypnotherapy yang secara khusus diterapkan oleh orangtua dalam mengasuh anak. Secara garis besar, teknik ini bermanfaat meningkatkan kualitas komunikasi dan kecerdasan spiritual orangtua dan anak. Bekerja langsung pada alam bawah sadar anak, membuat orangtua dapat menerapkan pola asuh tanpa paksaaan. Tujuan: kegiatan ini adalah menerapkan pola asuh yang baik dengan hypnoparenting. Metode: pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan yaitu seminar dan worksop tentang pola asuh, bahasa cinta dan hypnoparenting, pendampingan penerapan selama satu bulan, dan evaluasi penerapan hypnoparenting oleh orang tuasiswa dan guru. Hasil: hasil awal saat diberikan kuesioner pola asuh 53% memiliki pola asuh yang kurang baik, orangtua antusias dalam workshop penerapan hypnoparenting. Pendampingan penerapan dilakukan selama satu bulan dengan hasil evaluasi yaitu terjadi perubahan sikap anak setelah dilakukan hypnoparenting. Kesimpulan: kesimpulan dari kegatan ini anak menjadi baik dan mudah diarahkan apabila orangtua menggunakan bahasa-bahasa cinta tanpa bentakan.
Teknik Akupreasure untuk Mengurangi Dismenore pada Remaja Putri di SMP N 10 PPU hapita; setyowati, heni; jesika ardiyanti, chicin
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenore is pain during menstruation. Dismenore or menstrual pain usually occurs in the bottom, waist, even back. As many as 90% of adolescent girls worldwide experience menstrual problems and more than 50% of menstruating women experience primary dysmenorrhea with 10-20% of them experiencing severe symptoms. It is reported that 30-60% of adolescent girls who have dysmenorrhea, as many as 7-15% do not go to school or work. For this reason, it is necessary to do IEE / counseling in cases of dysmenorrhea to find out early complications of dysmenorrhea or symptoms that can arise, especially in adolescents.   (Larasati, T. A. &; Alatas, 2016). The purpose of this activity is to provide complementary acupressure therapy to junior high school girls to overcome dysmenorrhea. The problem that often arises is that there are still many Young Women who do not know about how to overcome Dysmenorrhea. So when young women experience dysmenorrhea at school, many are allowed to not be able to attend lessons because they are not focused due to dysmenorrhea. Realizing this, the community service team feels that they can facilitate through counseling and demonstrations to young women to learn to understand and be able to practice and apply Acupressure Techniques when experiencing dysmenorrhea independently in their respective homes and can re-demonstrate acupressure method techniques, so that Dysminorhea in adolescents can be reduced. Community service will be carried out in 3 stages, namely: First Stage:  Selection of groups of junior high school girls who are willing to be taught about acupressure, dysmenorrhea, Second Stage: Conducting acupressure socialization and training to deal with dysmenorrhea. Stage Three Evaluation of acupressure methods that have been taught to junior high school girls.. Abstrak Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi di bagian bawah, pinggang, bahkan punggung . Sebanyak 90% dari remaja   wanita di seluruh dunia mengalami masalah saat haid dan lebih dari 50% dari wanita haid mengalami dismenore primer dengan 10-20% dari mereka mengalami gejala yang cukup parah. Dilaporkan 30-60% remaja wanita yang mengalami dismenore, sebanyak 7-15% tidak pergi ke sekolah atau bekerja. Untuk itu perlu dilakukan KIE/ konseling  dalam kasus dismenorhea untuk mengetahui sejak dini komplikasi dismenorhea atau gejala gejala yang dapat timbul khususnya pada remaja. (Larasati, T. A. & Alatas, 2016). Tujuan kegiatan ini adalah memberikan terapi komplementer akupresure pada Remaja SMP putri untuk mengatasi Dismenore. Masalah yang sering muncul adalah masih banyaknya Remaja Putri yang belum mengetahui mengenai cara mengatasi Dismenore. Sehingga saat remaja putri mengalami dismenore disekolah banyak yang ijin tidak dapat mengikuti pelajaran karena tidak fokus akibat Dismenore. Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat merasa dapat memfasilitasi melalui penyuluhan dan demonstrasi kepada remaja putri agar belajar memahami dan mampu mempraktekkan serta menerapkan Tehnik Akupreasure saat mengalami dismenore secara mandiri di rumah masing- masing dan dapat mendemonstrasikan ulang teknik metode akupresur, sehingga Dismenore pada remaja bisa berkurang. Pengabdian masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama Pemilihan kelompok remaja smp putri yang bersedia diajarkan tentang akupresur dismenore TahapKedua Melakukan sosialisasi dan pelatihan akupresure untuk menangani dismenore. Tahap ke Tiga Evalusi cara akupresur yang sudah diajarkan kepada remaja smp putri. Dari hasil pretest didapatkan pengetahuan tinggi sebanyak 4 siswi ( 13 %) dan pengetahuan rendah sebanyak 27 siswi (87%). Dan dari hasil post test menunjukkan peningkatan pengetahuan tinggi sebanyak 31 siswa (100%) dan pengetahuan rendah tidak ada (0%),sehingga kegiatan ini menunjukkan keberhasilan yang tinggi dalam pemberian informasi kepada siswi-siswi di SMP N 10 Penajam Paser Utara.
Efektivitas Prenatal Yoga Terhadap Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III di PMB Bidan Umiyati Desa Kalijambe Astuti, Anazully; Jumilah Fitriana; Heni Setyowati; isfaizah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During pregnancy there are usually many complaints or discomfort that can occur. One of them is back pain that occurs in third trimester pregnant women. Back pain in third trimester pregnant women is caused by the enlargement of the uterus so that it makes the pregnant woman's body move forward or lordosis. After observing pregnant women at PMB midwife Umiyati, Kalijambe village, many third trimester pregnant women complained of back pain in their pregnancy. One effort to overcome complaints of back pain is prenatal yoga. Prenatal yoga can flex the muscles around the spine and flex the body. The purpose of this activity is to provide complementary yoga therapy to pregnant women in Kalijambe village to treat back pain through counseling and training. Realizing this, the community service team of the Midwifery Study Program, Faculty of Health, feels they are also responsible for providing counseling to pregnant women so that they are able to deal with back pain by practicing yoga. Community Service will be carried out in 3 stages, namely the first stage of filling out a pre-test questionnaire about prenatal yoga. The second stage provides counseling about overcoming back pain with yoga exercises. The third stage is to carry out direct practice and evaluation with a post test.After being given health education there is an increase in knowledge of pregnant women about discomfort in pregnancy such as back pain, and the discomfort can be overcome by doing prenatal yoga and most mothers experience an increase in attitude and ability in doing yoga movements of pregnant women to reduce back pain.   Abstrak Selama masa kehamilan biasanya banyak keluhan atau ketidaknyamanan yang bisa terjadi. Salah satunya yaitu nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil trimester III. Nyeri punggung pada ibu hamil trimester III disebabkan semakin bertambah besar rahim sehingga membuat tubuh ibu hamil semakin ke depan atau lordosis. Setelah melakukan observasi pada ibu hamil di PMB bidan Umiyati desa Kalijambe banyak ibu hamil trimester III yang mengeluh mengalami nyeri punggung pada kehamilanya. Salah satu upaya untuk mengatasi keluhan nyeri punggung adalah prenatal yoga. Prenatal yoga dapat melenturkan otot-otot disekitar tulung punggung dan melenturkan tubuh.  Tujuan kegiatan ini untuk memberikan terapi komplementer yoga pada ibu hamil di desa Kalijambe untuk mengatasi nyeri punggung yang dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan.  Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat prodi Kebidanan Fakultas Kesehatan merasa ikut bertanggung jawab untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil agar mereka mampu mengatasi nyeri punggung dengan motede yoga. Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yait Tahap Pertama pengisian kuesioner pre tes tentang prental yoga. Tahap Kedua memberikan penyuluhan tentang mengatasi dnyeri punggung dengan senam yoga. Tahap Ketiga melakukan praktek langsung dan evaluasi dengan post test. Setelah diberikan pendidikan kesehatan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang ketidaknyamanan pada kehamilan seperti nyeri punggung, dan ketidaknyamanan tersebut dapat diatasi dengan melakukan prenatal yoga dan sebagian besar ibu mengalami kenaikan sikap dan kemampuan dalam melakukan gerakan yoga ibu hamil untuk mengurangi nyeri punggung.
Penyuluhan dan Demonstrasi Senam Nifas pada Ibu Nifas Anggraini, Lisa Siska; Heni Setyowati; Annisa Efrilian Saepudin; Juwita Novita
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puerperal gymnastics can support the process of uterine involution and prevent postpartum bleeding due to delayed uterine involution. The goal of exercise is to restore and maintain the muscle tone that occurs during pregnancy and childbirth. The benefits of doing postpartum gymnastics include preventing complications, restoring pelvic floor muscle strength, and tightening the abdominal wall and perineal muscles. Postpartum exercises cause the abdominal muscles to contract, thus favoring the process of involution that begins after the birth of the placenta. Postpartum gymnastics also has the advantage of being cheap, easy to do at home, and very simple to do. The purpose of this activity is to increase interaction and sharing experiences between participants (postpartum mothers with postpartum mothers) and between postpartum mothers and health workers/ midwives and increase understanding, attitudes and behaviors of postpartum mothers about postpartum gymnastics. This method of community service is carried out directly by providing counseling and demonstrations of postpartum gymnastics. Participants were 11 postpartum mothers. The activity began with a pretest followed by giving material with lectures, discussions and demonstrations. The pretest results obtained maternal knowledge before puerperium gymnastics was carried out with good knowledge as many as 7 people (64%) and there were still 4 people (36%) with poor knowledge. The results of the pos test after postpartum gymnastics increased knowledge by 11 people (100%) with good knowledge. The conclusion of the results of this activity is an increase in knowledge before and after the intervention.   Abstrak Senam nifas dapat menunjang proses involusi uterus dan mencegah perdarahan postpartum akibat involusi uterus yang tertunda. Tujuan olahraga adalah untuk memulihkan dan mempertahankan tonus otot yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Manfaat melakukan senam pasca melahirkan antara lain mencegah komplikasi, memulihkan kekuatan otot dasar panggul, serta mengencangkan otot dinding perut dan perineum. Latihan pasca melahirkan menyebabkan otot perut berkontraksi sehingga mendukung proses involusi yang dimulai setelah lahirnya plasenta. Senam pasca melahirkan juga memiliki keunggulan karena murah, mudah dilakukan di rumah, dan sangat sederhana untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu nifas dengan ibu nifas) dan antar ibu nifas dengan petugas kesehatan/bidan dan meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu nifas tentang senam nifas. Metode pengabdian masyarakat ini yang dilakukan secara langsung dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi senam nifas. Peserta sebanyak 11 ibu nifas. Kegiatan diawali dengan pretest dilanjutkan pemberian materi dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Hasil pretest didapatkan pengetahuan ibu sebelum dilakukan senam nifas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (64%) dan masih ada 4 orang (36%) berpengetahuan kurang baik. Hasil post test setelah dilakukan senam nifas terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 11 orang (100%) berpengetahuan baik. Simpulan dari hasil kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan intervensi.
Asuhan Kebidanan Komperhensif pada Ny. D Usia 22 Tahun G1P0A0 dengan Usia Kehamilan 38 Minggu Nur Fadilah; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 2 No. 2 (2023): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperhensif yang dapat mengoptimalkan deteksi dini resiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional deskriptif ana;itik. Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (KB). Sample adalah seorang ibu hamil trimester III usia kehamilan 38 minggu, G1P0A0. Waktu penelitian Agustus 2023 – September  2023 di wilayah kerja Puskesmas Mekarsari Balikpapan. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Tehnik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. D G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu. Persalinan berlangsung secara normal dan mendapatkan terapi antibiotik dan asam mefenamat. Masa nifas berlangsung normal, tidak ada perdarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka perenium grade 2, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny. D memutuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan.   Abstrak The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonate is a physiological condition that may threaten the life of the mother and baby and even cause death. One effort that can be made is implementing a comprehensive midwifery care model that can optimize early detection of high maternal and neonatal risk. The aim of the research was to analyze the implementation of midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. The case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning (KB). The sample is a pregnant woman in the third trimester, 38 weeks gestation, G1P0A0. Research time is August 2022 – September 2022 in the working area of the Mekarsari Balikpapan Health Center. The research instrument uses the SOAP documentation method with a Varney management mindset. Collection techniques use primary data through interviews, observations, physical examinations, KIA books. The results of the care obtained by Mrs. D G1P0A0 38 weeks gestation. The birth took place normally and received antibiotic therapy and mefenamic acid. The postpartum period was normal, there was no bleeding, good uterine contractions, lochea rubra, grade 2 perennial wounds, the mother received vitamin A. In the newborn the results of the anthropometric examination were normal, SHK was negative and OEA passed. Mrs. D decided to use 3-month injectable birth control