Sanitasi dan Air Bersih merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan saat terjadinya banjir rob. Namun terjadinya banjir rob menyebabkan sulitnya ketersediaan sanitasi air bersih. Sehingga sulitnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan masak. Fenomena ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kebutuhan masyarakat secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak banjir rob terhadap kebutuhan akses terhadap sanitasi air bersih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50% rumah penduduk yang belum menggunakan air PAM sebagai pemenuhan kebutuhan sehari- harinya, mereka menggunakan sumur sendiri dan sumur bor yang telah dibuat pemerintah yang ketika terjadinya banjir rob sumur tersebut terkontaminasi dan tidak dapat digunakan. Sehingga ketika banjir rob akses kebutuhan sanitasi dan air bersih tidak terpenuhi. Cara masyarakat untuk mendapatkan air bersih ketika banjir rob terpaksa untuk membeli air bersih melalui air galon dan kepada tukang sumur bor untuk memenuhi kebutuhan seperti memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan strategi mitigasi yang efektif, termasuk pembangunan keseluruhan masyarakat yang belum terealisasi menggunakan air PAM dan pembangunan infrastruktur sanitasi yang tahan banjir untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat agar mereka mendapatkan sumber air bersih untuk pemenuhan sehari-harinya. Temuan ini menekankan pentingnya perencanaan dan mitigasi yang lebih baik, serta perlunya dukungan dari pemerintah dan organisasi terkait untuk mengatasi dampak banjir rob dan memenuhi kebutuhan masyarakat salah satunya kebutuhan sanitasi dan air bersih.